Courtesy of Reuters
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyatakan bahwa AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan untuk menurunkan batas harga Rp 986.70 ribu ($60) per barel untuk minyak Rusia. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari minyak yang digunakan untuk mendanai perang di Ukraina. Yellen juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikan sanksi kepada bank-bank China yang membantu Rusia, terutama setelah adanya peringatan yang membuat bank-bank besar di China lebih berhati-hati agar tidak kehilangan akses ke transaksi dalam dolar.
Yellen menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara AS dan China, terutama dalam menangani masalah keuangan dan stabilitas ekonomi. Dia menyebutkan bahwa meskipun ada pertemuan antara pemimpin kedua negara, hubungan yang lebih kuat perlu dibangun di tingkat pejabat senior. Yellen juga menjelaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran tentang manipulasi mata uang, China telah berusaha untuk meningkatkan nilai yuan mereka terhadap dolar dalam beberapa tahun terakhir.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Janet Yellen tentang sanksi terhadap minyak Rusia?A
Janet Yellen menyatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk menurunkan batas harga $60 per barel untuk minyak Rusia dan mencari cara untuk mengurangi pendapatan minyak Rusia.Q
Mengapa Yellen tidak menutup kemungkinan sanksi terhadap bank-bank Tiongkok?A
Yellen menyebutkan bahwa bank-bank Tiongkok menjadi sangat berhati-hati terhadap sanksi yang dapat memutus akses mereka ke transaksi berbasis dolar.Q
Apa yang menjadi fokus pertemuan terakhir Kelompok Kerja Keuangan AS-Tiongkok?A
Fokus pertemuan terakhir adalah pada isu stabilitas finansial dan latihan tentang bagaimana menangani krisis keuangan potensial.Q
Bagaimana hubungan antara AS dan Tiongkok mempengaruhi kebijakan ekonomi?A
Hubungan ini memungkinkan AS untuk menjelaskan tindakan seperti penerapan tarif tinggi pada kendaraan listrik, meskipun tidak mengubah model ekonomi Tiongkok.Q
Apa yang diharapkan dari laporan mata uang Treasury yang akan datang?A
Laporan mata uang yang akan datang diharapkan akan membahas potensi manipulasi mata uang oleh mitra dagang utama AS.