Courtesy of Forbes
Setelah pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, media sosial dipenuhi dengan berbagai reaksi. Beberapa orang mengecam tindakan tersebut, sementara yang lain mendukung tersangka utama, Luigi Mangione. Namun, banyak dari komentar tersebut berasal dari akun palsu yang menyebarkan pesan ekstrem. Sebuah analisis oleh perusahaan Israel, Cyabra, menemukan bahwa hampir 11% dari postingan yang mengandung kata "bunuh" dan "CEO kesehatan" ditulis atau dipromosikan oleh akun palsu. Akun-akun ini juga terlibat dalam diskusi menggunakan hashtag seperti #CEOAssassin dan #denydefenddepose, yang berkaitan dengan insiden tersebut.
Cyabra mencatat bahwa aktivitas tidak autentik lebih banyak terjadi di platform X dibandingkan Facebook, terutama setelah Elon Musk mengambil alih dan mengurangi tim keamanan platform tersebut. Data ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya mencerminkan masyarakat, tetapi juga memperbesar sisi gelap perilaku manusia. Dengan adanya akun palsu yang menyebarkan kebencian dan kekerasan, penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam menyaring informasi yang kita lihat di media sosial.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang dibunuh dalam insiden ini?A
Brian Thompson, CEO UnitedHealthcare, dibunuh dalam insiden ini.Q
Apa yang ditemukan oleh Cyabra terkait dengan akun palsu?A
Cyabra menemukan bahwa hampir 11% dari postingan yang mengandung kata 'bunuh' dan 'CEO kesehatan' ditulis atau dipromosikan oleh akun palsu.Q
Apa yang dilakukan Elon Musk terhadap platform X?A
Elon Musk mengambil alih platform X dan melakukan perubahan signifikan dalam pengelolaan konten dan keamanan.Q
Apa yang dilaporkan oleh Center for Countering Digital Hate?A
Center for Countering Digital Hate melaporkan bahwa X gagal menghapus hampir 86% dari 300 postingan kebencian yang dilaporkan.Q
Siapa Luigi Mangione dalam konteks artikel ini?A
Luigi Mangione adalah tersangka utama dalam kasus pembunuhan CEO UnitedHealthcare dan menjadi subjek perdebatan di media sosial.