Courtesy of YahooFinance
Survei triwulanan oleh bank sentral Jepang menunjukkan bahwa sentimen bisnis sedikit membaik, terutama di industri berat seperti otomotif dan mesin, meskipun sektor jasa kurang optimis. Hasil survei ini dapat mempengaruhi keputusan bank sentral mengenai suku bunga acuan. Meskipun ekonomi Jepang tumbuh 1,2% pada kuartal lalu, ada ketidakpastian ke depan, terutama karena rencana Presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk meningkatkan tarif impor yang dapat mempengaruhi ekonomi global.
Baca juga: Bank of Japan mempertahankan suku bunga dan memperingatkan tentang ketidakpastian perdagangan.
Salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan Jepang adalah kekurangan tenaga kerja akibat penurunan populasi. Meskipun sentimen bisnis untuk produsen besar meningkat, sektor ritel dan jasa mengalami penurunan. Bank of Japan mulai mengubah kebijakan suku bunga negatifnya untuk mendukung ekonomi, tetapi Jepang masih menghadapi defisit perdagangan dan tantangan politik yang dapat menghambat inisiatif ekonomi. Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengusulkan peningkatan tunjangan pajak dan subsidi untuk meningkatkan pengeluaran konsumen, tetapi pemerintahannya mungkin kesulitan mendapatkan dukungan dari oposisi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditunjukkan oleh survei tankan terbaru dari Bank of Japan?A
Survei tankan terbaru menunjukkan bahwa sentimen bisnis di Jepang telah sedikit membaik, terutama di industri berat.Q
Bagaimana kondisi sentimen bisnis di Jepang menurut survei tersebut?A
Sentimen bisnis untuk produsen dan non-produsen meningkat menjadi 15 dari 14, meskipun ada penurunan di sektor ritel.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif impor yang diusulkan oleh Donald Trump?A
Kebijakan tarif impor yang diusulkan oleh Donald Trump dapat mengguncang ekonomi regional dan global, termasuk Jepang.Q
Siapa Shigeru Ishiba dan apa usulannya untuk meningkatkan ekonomi Jepang?A
Shigeru Ishiba adalah seorang politisi yang mengusulkan peningkatan tunjangan pajak bebas dasar untuk meningkatkan pengeluaran konsumen.Q
Mengapa Jepang mengalami defisit perdagangan baru-baru ini?A
Jepang mengalami defisit perdagangan karena yen yang lemah dan harga energi yang meningkat, yang membuat biaya impor tetap tinggi.