Rangkuman Berita: Tren Infrastruktur TI 2025: Ledakan Edge Computing, HCI, dan AI

Pada tahun 2025, dunia teknologi informasi (TI) diperkirakan akan mengalami perubahan besar, terutama dalam cara data dikelola. Sebagian besar data kini dihasilkan di luar pusat data tradisional dan cloud, dengan estimasi bahwa 75% data akan berasal dari luar lingkungan tersebut. Hal ini disebabkan oleh biaya tinggi, masalah kinerja, dan kekhawatiran tentang keamanan. Banyak perusahaan mulai beralih dari cloud ke edge computing, di mana lebih dari 40% perusahaan besar diperkirakan akan mengadopsi teknologi ini. Peralihan ini didorong oleh kebutuhan untuk efisiensi biaya dan kontrol yang lebih besar atas data. Selain itu, perkembangan teknologi seperti infrastruktur hyperconverged (HCI) akan membantu perusahaan dalam mengelola data secara lebih efektif. Dengan meningkatnya permintaan untuk analitik waktu nyata dan pengalaman pelanggan yang lebih baik, pengeluaran global untuk edge computing diperkirakan akan mencapai Rp 6.22 quadriliun ($378 miliar) pada tahun 2028. Di sisi lain, perkembangan kecerdasan buatan (AI) juga akan terus meningkat, dengan perusahaan berinvestasi dalam infrastruktur untuk mendukung implementasi AI. Namun, dengan pertumbuhan ini, akan ada tantangan baru terkait kepatuhan hukum dan transparansi dalam penggunaan AI.