Ledakan AI dapat menyebabkan 600.000 kasus asma, biaya kesehatan sebesar Rp 328.90 triliun ($20 miliar)  pada tahun 2030.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Ledakan AI dapat menyebabkan 600.000 kasus asma, biaya kesehatan sebesar Rp 328.90 triliun ($20 miliar) pada tahun 2030.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
11 Desember 2024 pukul 20.31 WIB
117 dibaca
Share
Permintaan akan kecerdasan buatan (AI) semakin meningkat, tetapi hal ini juga menyebabkan peningkatan konsumsi energi di pusat data, yang berdampak pada peningkatan emisi polutan berbahaya. Menurut penelitian, pada tahun 2030, pusat data di AS dapat menyebabkan 600.000 kasus asma dan 1.300 kematian prematur setiap tahun. Polusi dari pusat data tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat di sekitar lokasi, tetapi juga dapat menyebar jauh ke daerah lain. Banyak pusat data masih bergantung pada bahan bakar fosil, yang menghasilkan polutan berbahaya, dan penelitian menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan untuk melatih satu model AI besar dapat menghasilkan polusi setara dengan mengemudikan mobil penumpang lebih dari 10.000 kali perjalanan pulang pergi antara Los Angeles dan New York City. Meskipun beberapa perusahaan teknologi berusaha mengurangi dampak ini dengan mendukung sumber energi rendah emisi dan berinvestasi dalam proyek energi terbarukan, banyak pusat data masih menggunakan bahan bakar fosil. Di Virginia, misalnya, generator berbahan bakar gas menyebabkan sekitar 14.000 kasus gejala asma, dengan biaya kesehatan publik mencapai antara Rp 3.62 triliun ($220 juta) hingga Rp 4.93 triliun ($300 juta) per tahun. Penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami dampak kesehatan dari pusat data dan AI, serta perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan strategi yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa dampak dari pusat data terhadap kesehatan publik?
A
Pusat data dapat menyebabkan peningkatan kasus asma dan kematian prematur akibat emisi polutan.
Q
Siapa yang melakukan penelitian tentang dampak kesehatan dari pusat data?
A
Penelitian dilakukan oleh Shaolei Ren dari University of California, Riverside dan Adam Wierman dari California Institute of Technology.
Q
Apa yang menyebabkan peningkatan emisi polutan dari pusat data?
A
Pusat data masih banyak yang bergantung pada bahan bakar fosil yang menghasilkan polutan berbahaya.
Q
Bagaimana pusat data dapat mempengaruhi biaya kesehatan publik?
A
Biaya kesehatan publik dari pusat data diperkirakan dapat melebihi $20 miliar pada tahun 2030.
Q
Apa solusi yang diusulkan untuk mengurangi dampak negatif pusat data?
A
Solusi yang diusulkan termasuk penggunaan energi terbarukan dan nuklir untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Rangkuman Berita Serupa

"Permintaan Listrik Meningkat: Tantangan untuk Utilitas Energi dan Data Center"YahooFinance
Finansial
20 hari lalu
90 dibaca

"Permintaan Listrik Meningkat: Tantangan untuk Utilitas Energi dan Data Center"

Konsumsi daya AI yang semakin meningkat di Amerika: Jaringan yang tertekan, pemadaman, dan energi nuklir.InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
79 dibaca

Konsumsi daya AI yang semakin meningkat di Amerika: Jaringan yang tertekan, pemadaman, dan energi nuklir.

AI mendorong "pragmatisme" energi baru, kata para pelaku industri.Axios
Sains
1 bulan lalu
107 dibaca

AI mendorong "pragmatisme" energi baru, kata para pelaku industri.

Deepseek AI Akan Meningkatkan Penyimpanan Data Dan Membuat AI Lebih Mudah DiaksesForbes
Teknologi
2 bulan lalu
104 dibaca

Deepseek AI Akan Meningkatkan Penyimpanan Data Dan Membuat AI Lebih Mudah Diakses

Kecenderungan Tak Terpuaskan Terhadap Kekuatan AI Terus MeningkatForbes
Teknologi
2 bulan lalu
116 dibaca

Kecenderungan Tak Terpuaskan Terhadap Kekuatan AI Terus Meningkat

Pusat data vs. jaringan: bisakah inovasi mengikuti?InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
77 dibaca

Pusat data vs. jaringan: bisakah inovasi mengikuti?

Memikirkan Kembali AI dan Robotika: Menekankan Efisiensi daripada FungsionalitasForbes
Teknologi
3 bulan lalu
187 dibaca

Memikirkan Kembali AI dan Robotika: Menekankan Efisiensi daripada Fungsionalitas