Tren Baru dan Tantangan dalam Peluncuran Dana Ventura Mandiri

Kabir Narang, seorang mitra pendiri dari firma ventura global B Capital, baru-baru ini mengumumkan kepergiannya dari perusahaan tersebut setelah lebih dari delapan tahun berkarya. Selama karirnya di B Capital, Narang memegang peranan penting, termasuk memimpin strategi Asia dan mendukung beberapa startup besar di India seperti Meesho dan Khatabook. Narang sekarang sedang mempersiapkan peluncuran sebuah platform investasi baru yang dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Platform ini akan fokus pada sinergi antara teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan pergerakan modal global dengan tujuan menciptakan nilai yang berkelanjutan dan pertumbuhan yang cepat. Dalam surat yang dibagikan ke para founder startup, Narang menekankan pentingnya disiplin investor selama era perubahan teknologi yang cepat, khususnya AI yang mempercepat proses kreatif dari ide ke hasil nyata. Ia percaya bahwa startup yang mampu memadukan kecepatan dengan kekuatan harga dan ekonomi unit yang membaik akan menjadi pemain utama masa depan. Selain merancang platform baru, Narang juga berencana mengambil bagian pribadi sebesar 1-2% di beberapa perusahaan awal yang ia yakini memiliki potensi pertumbuhan besar. Langkah ini menunjukkan bahwa ia tidak akan meninggalkan dunia investasi awal meskipun sedang membangun kendaraan investasi skala lebih besar. B Capital sendiri mengumumkan bahwa setelah kepergian Narang, manajemen portofolio Asia akan diteruskan oleh Eduardo Saverin, Karan Mohla, dan Howard Morgan. Perusahaan tetap berkomitmen kuat untuk strategi pertumbuhan mereka di Asia dan terus mendukung perusahaan teknologi yang memimpin inovasi di pasar utama.

Beth Turner, mantan mitra SV Angel, baru saja meluncurkan dana ventura sendiri bernama Valkyrie dengan modal awal 45 juta dolar. Dana ini fokus berinvestasi pada perusahaan tahap awal yang bergerak di bidang kecerdasan buatan dan industri-industri penting seperti energi nuklir dan listrik. Dalam waktu cepat, dana ini sudah menanamkan modal ke sekitar 20 perusahaan, termasuk startup drone otonom Icarus yang didirikan oleh Henry Kwan. Turner dikenal dengan kemampuan bergerak cepat, yakin dengan investasi yang dibuat, dan memperluas jaringan penting bagi startup. Seperti yang dialami Henry Kwan, cek 250 ribu dolar dari Turner membuka jalan bagi putaran pendanaan lebih besar dan mempertemukan Kwan dengan lebih banyak investor. Valkyrie mengadopsi model investasi yang mirip dengan SV Angel, menanamkan modal kecil namun sering agar dapat menjangkau lebih banyak startup dan menjadi mitra strategis. Dana Valkyrie ditutup hanya dalam lima minggu setelah penggalangan dana, mendapat dukungan dari investor ternama seperti Ron Conway, Jack Dorsey, Marc Andreessen, dan Diane Greene. Turner percaya bahwa menjadi satu-satunya mitra di dana sendiri memudahkan pengambilan keputusan dan memberikan respons yang gesit di pasar yang cepat berubah, terutama dengan kemajuan teknologi AI yang mengubah lanskap bisnis. Turner berasal dari keluarga pengusaha dan punya pengalaman unik mulai dari hobi astronomi hingga aktivis di NGO di Kenya, sebelum terjun ke dunia venture capital. Pendekatannya yang tidak mencari kendali penuh maupun bertarung keras dengan dana lain, justru membuatnya menjadi 'Swiss' di dunia ventura, mendukung banyak perusahaan sekaligus tanpa konflik kepentingan yang berarti. Dalam ekosistem startup dan AI yang berkembang pesat ini, Turner berharap Valkyrie menjadi dana yang dipercaya oleh para pendiri saat kondisi sulit maupun saat sukses. Fokusnya bukan hanya pada pengembalian modal yang tinggi, tapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan perusahaan portofolio. Strategi ini berada di garis depan tren baru venture capital yang mengedepankan kecepatan dan kolaborasi.

Mengumpulkan dana pertama sebagai manajer venture capital adalah perjalanan yang penuh tantangan dan pembelajaran. LP sekarang lebih selektif, membuat manajer baru harus menguji secara ketat tesis investasi dan kemampuan mereka. Artikel ini berbagi pengalaman dan kesalahan umum agar pendatang baru dapat sukses. Salah satu kesalahan besar adalah mengikuti tren teknologi terbaru seperti mobile, crypto, atau AI tanpa memperhatikan apakah tren itu masih di puncak atau sudah melemah. LP lebih menyukai tema investasi jangka panjang dan berkelanjutan, bukan hype singkat yang cepat berlalu. Strategi yang tidak sesuai dengan jaringan dan kemampuan manajer akan membuat LP ragu. Jika Anda tidak berpengalaman di bidang tertentu, jangan buat dana besar di area itu. Selain itu, penting juga membentuk tim yang solid dengan peran dan komitmen jelas agar kepercayaan LP meningkat. Fundraising memerlukan waktu dan proses yang panjang. Anda harus mempersiapkan funnel besar mengingat sebagian besar LP yang ditemui tidak akan langsung berinvestasi. Berhati-hatilah dalam memilih LP karena bukan semua modal cocok, dan hubungan baik yang langgeng lebih penting daripada sekadar jumlah modal. Setelah dana terkumpul, disiplin investasi dan komunikasi dengan LP harus tetap terjaga. Mematuhi strategi awal adalah kunci supaya LP tidak kecewa dan mau berinvestasi kembali di fund berikutnya. Transparansi dan menjaga kepercayaan memastikan keberlanjutan usaha venture capital.