
Kementerian Komunikasi dan Digital telah memasang internet darurat berbasis satelit dengan teknologi Satria-1 di 17 lokasi yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra. Langkah ini diambil agar masyarakat dan petugas di lokasi bencana masih dapat terhubung dengan internet meskipun infrastruktur telekomunikasi utama mengalami gangguan.
Lokasi pemasangan internet darurat ini meliputi wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dengan kapasitas minimal 100 Mbps untuk mendukung berbagai fasilitas penting seperti posko, rumah sakit, dan bandara. Dengan kapasitas internet ini, proses koordinasi dan komunikasi dalam penanganan bencana dapat tetap berjalan lancar.
Selain memasang jaringan internet darurat, kementerian juga melaporkan sudah berhasil memulihkan 413 titik internet publik yang sudah dapat digunakan oleh masyarakat setempat. Namun, masih ada 189 titik yang dalam proses pemulihan karena keterbatasan pasokan listrik dan bahan bakar di wilayah terdampak bencana.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa selama jaringan telekomunikasi utama di lokasi bencana belum pulih, jaringan internet darurat berbasis satelit ini menjadi solusi penting agar masyarakat dan petugas dapat melakukan komunikasi dan koordinasi yang efektif di tengah situasi darurat.
Langkah ini diharapkan mampu membantu pemulihan kondisi pasca bencana dengan memastikan ketersediaan akses internet yang andal dan cepat ke berbagai fasilitas serta pusat kegiatan penanganan bencana, sehingga proses bantuan dan perbaikan bisa berjalan lebih efektif dan efisien.