Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Kemajuan Teknologi Reaktor Nuklir untuk Aplikasi Medis dan Energi

Share

Pengembangan terbaru dalam teknologi reaktor nuklir, termasuk reaktor Solo untuk pasokan isotop kanker dan reaktor Gen IV Amerika, menunjukkan potensi besar dalam sektor medis dan energi berkelanjutan.

17 Okt 2025, 18.48 WIB

China Sukses Uji Reaktor Nuklir Modular Kecil, Buka Jalan Energi Bersih

China Sukses Uji Reaktor Nuklir Modular Kecil, Buka Jalan Energi Bersih
China baru saja mengumumkan bahwa mereka berhasil menyelesaikan uji fungsional dingin pada proyek demonstrasi reaktor nuklir modular kecil ACP100 atau yang dikenal sebagai Linglong One. Proyek ini dibangun di situs Changjiang, Provinsi Hainan, dan merupakan bagian dari rencana strategis China untuk mengembangkan teknologi nuklir maju. Proses uji fungsional dingin adalah tahap penting sebelum reaktor mulai diisi bahan bakar nuklir. Uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua sistem, peralatan, dan pipa bekerja dengan baik dan tidak ada kebocoran dalam kondisi bertekanan tanpa bahan bakar nuklir. Linglong One adalah reaktor nuklir modular kecil dengan kapasitas listrik 125 megawatt dan kapasitas thermal hingga 385 megawatt. Reaktor ini dirancang memiliki masa operasi selama 60 tahun dengan siklus isi ulang bahan bakar setiap dua tahun, serta bisa digunakan untuk berbagai keperluan selain pembangkit listrik, seperti pemanasan wilayah dan desalinasi air laut. Keunggulan lain dari Linglong One adalah ukurannya yang lebih kecil dibandingkan reaktor nuklir tradisional, membuatnya lebih fleksibel dan dapat digunakan sebagai 'bank tenaga nuklir' yang dapat menyalurkan energi secara stabil dan aman. Keberhasilan uji ini juga menjadikan Linglong One sebagai reaktor modular pertama yang lolos peninjauan keselamatan oleh IAEA. Setelah tahap uji dingin, proyek ini akan melanjutkan ke tahap uji fungsional panas dan pengisian bahan bakar sebelum mulai beroperasi secara komersial. Proyek ini diperkirakan akan berperan besar dalam mendukung energi bersih dan mengurangi emisi karbon di China.
16 Okt 2025, 21.55 WIB

PPPL AS Bantu Jepang Pasang Alat Canggih Ukur Plasma untuk Fusi

PPPL AS Bantu Jepang Pasang Alat Canggih Ukur Plasma untuk Fusi
Laboratorium Fisika Plasma Princeton (PPPL) di Amerika Serikat akan menyediakan alat pengukur canggih untuk proyek eksperimen fusi JT-60SA yang sedang dikembangkan di Jepang. Alat ini bernama X-ray imaging crystal spectrometer (XICS) yang akan diinstal pada tahun 2026 untuk menghasilkan data presisi dari plasma panas yang ada di dalam alat fusi. Pengendalian plasma adalah tantangan utama dalam eksperimen fusi karena plasma harus tetap stabil supaya reaksi fusi bisa berlangsung dengan baik. Data yang diperoleh dari pengukuran suhu, kecepatan, dan partikel dalam plasma sangat penting agar tidak terjadi gangguan yang merusak alat tokamak JT-60SA. Alat XICS yang akan digunakan memiliki sistem kalibrasi canggih agar bisa mengukur dengan sangat akurat walaupun kondisi plasma berubah-ubah. PPPL memiliki pengalaman dua dekade dalam mengembangkan alat ini dan pernah memasang sistem serupa di fasilitas fusi lain, sehingga dipercaya mampu mendukung keberhasilan JT-60SA. JT-60SA merupakan salah satu reaktor tokamak paling kuat di dunia sebelum ITER di Prancis selesai dibangun. Kekuatan dan kepadatan daya yang tinggi dari JT-60SA memungkinkan para ilmuwan mempelajari perilaku plasma yang baru dan penting untuk desain pembangkit listrik berbasis fusi di masa depan. Kerjasama ini tidak hanya soal pengadaan alat, tetapi juga melibatkan pegiat PPPL dalam mengoperasikan, menganalisis data, dan berbagi hasil penelitian agar pengetahuan yang didapat bisa membantu proyek ITER dan penelitian fusi di seluruh dunia.
16 Okt 2025, 07.25 WIB

Terra Innovatum Percepat Teknologi Mikro-Reaktor Isotop, Saham Melonjak 65%

Terra Innovatum Percepat Teknologi Mikro-Reaktor Isotop, Saham Melonjak 65%
Terra Innovatum Global kini bergerak cepat meluncurkan reaktor mikro-modular SOLO yang bertujuan memproduksi isotop medis penyelamat nyawa bagi pasien kanker. Inovasi ini diharapkan dapat memperbaiki rantai pasokan medis di seluruh dunia dan membangun kemitraan yang lebih efisien. Sebagai hasil dari pengumuman tersebut dan masuknya perusahaan ke dalam NASDAQ Composite Index, harga saham NKLR melonjak drastis sebesar 65% dalam sebulan dan sudah naik 74% sepanjang tahun ini. Ini menunjukkan peningkatan minat investor yang kuat terhadap potensi perusahaan di bidang kesehatan. Meskipun begitu, penilaian valuasi perusahaan sulit dilakukan karena data keuangan tentang nilai buku perusahaan tidak tersedia atau terbatas. Untuk perusahaan teknologi seperti Terra Innovatum, nilai aset di neraca tidak selalu mencerminkan potensi masa depan yang tinggi. Investasi di Terra Innovatum menghadapi risiko terkait transparansi keuangan dan belum jelasnya proyeksi pertumbuhan. Jika harapan pasar tidak terpenuhi, harga saham bisa turun tajam dalam waktu singkat akibat sentimen negatif. Bagi investor yang tertarik, penting untuk melakukan analisis mendalam dan waspada terhadap risiko yang ada, serta terus memantau perkembangan audited financial statements sebelum membuat keputusan investasi jangka panjang.
16 Okt 2025, 07.17 WIB

Menggunakan Isotop Boron untuk Memahami Penguraian Gelas Penyimpan Limbah Berbahaya

Menggunakan Isotop Boron untuk Memahami Penguraian Gelas Penyimpan Limbah Berbahaya
Para peneliti dari Peking University dan University of Cambridge menemukan cara baru untuk memantau bagaimana gelas yang digunakan dalam penyimpanan limbah berbahaya mengalami pelarutan ketika bersentuhan dengan air. Penelitian ini penting karena gelas borosilikat sering digunakan untuk mengunci radionuklida dan logam berat, memastikan limbah tersimpan dengan aman dalam jangka panjang. Gelas dapat meluruh ketika air tanah masuk ke tempat penyimpanan, melepaskan bahan berbahaya secara perlahan. Para ilmuwan menggunakan isotop boron untuk melacak proses pelarutan ini dengan lebih akurat, yang membantu mereka mengetahui kapan pelarutan terjadi secara merata dan kapan mulai dikendalikan oleh difusi dalam lapisan permukaan gelas yang telah berubah. Penelitian membandingkan dua jenis gelas borosilikat, yaitu yang mengandung magnesium dan yang tidak. Hasilnya menunjukkan pada gelas yang memiliki magnesium, terbentuk lapisan mineral sekunder yang melindungi gelas dengan lebih baik, sementara gelas tanpa magnesium kurang terlindungi sehingga boron terus keluar. Percobaan dilakukan pada suhu 90 derajat Celcius dengan air murni selama hingga 112 hari. Data dari isotop boron menunjukkan perubahan dinamika pelepasan boron seiring waktu, yang menunjukkan pentingnya mengerti proses difusi dan pelapisan permukaan dalam memperkirakan stabilitas gelas penyimpanan limbah. Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang mekanisme kimiawi yang terjadi pada gelas penyimpan limbah, tetapi juga menyediakan alat yang berguna untuk memperkirakan seberapa lama gelas bisa mengunci limbah berbahaya. Hal ini sangat penting untuk merancang strategi penyimpanan limbah nuklir dan industri yang aman di masa depan.
15 Okt 2025, 22.50 WIB

Natura Resources Siap Luncurkan Reaktor Nuklir Canggih Pertama di AS 2026

Natura Resources Siap Luncurkan Reaktor Nuklir Canggih Pertama di AS 2026
Natura Resources, perusahaan energi asal Amerika Serikat, sedang mempersiapkan peluncuran reaktor nuklir generasi keempat pertama di negara tersebut yang dijadwalkan pada tahun 2026. Proyek ini menggunakan teknologi unik yang disebut Liquid-Fueled Molten Salt Reactor (LF-MSR), yang menawarkan keuntungan besar dibandingkan reaktor nuklir biasa. Teknologi LF-MSR menggunakan bahan bakar cair berupa molten salts yang berfungsi juga sebagai pendingin, sehingga reaktor dapat beroperasi pada suhu tinggi tetapi dengan tekanan rendah. Keunggulan ini meningkatkan keselamatan dan efisiensi pembangkit listrik serta memungkinkan penggunaan ulang bahan bakar dan mengurangi limbah nuklir. Natura telah menerima izin konstruksi dari Nuclear Regulatory Commission dan berbagai dukungan dari Departemen Energi dan pemerintah Texas. Reaktor kecil berkapasitas 1 megawatt (MSR-1) akan dipasang di kampus Abilene Christian University sebagai tahap awal untuk teknologi ini sebelum dilanjutkan ke reaktor skala komersial berkapasitas 100 megawatt. Selain untuk listrik, versi komersial reaktor ini juga dapat digunakan untuk mendukung produksi air bersih melalui desalinasi serta produksi isotop medis penting bagi pengobatan kanker. Proyek ini melibatkan kolaborasi dengan beberapa universitas ternama di Amerika Serikat untuk memastikan kemajuan teknologi dan keamanan operasional. Langkah Natura Resources ini menjadi bukti percepatan inovasi energi nuklir yang lebih bersih dan aman di Amerika Serikat. Jika berhasil, proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi berkelanjutan nasional dan memberikan alternatif yang kompetitif untuk sumber energi fosil.

Baca Juga

  • Kemajuan Terkini dalam Komputasi Kuantum: Pencapaian Google dan Dampaknya pada Industri

  • Kemajuan dalam Fisika Teoritis: Wawasan Baru tentang Alam Dasar Alam Semesta

  • Sampah Luar Angkasa yang Mempengaruhi Bumi Menimbulkan Kekhawatiran Global

  • Implan Mata Berbasis AI Canggih Mengembalikan Penglihatan pada Pasien Buta

  • Kemajuan Penyimpanan Energi dan Mikrogrids Mendorong Revolusi Energi