Courtesy of Axios
Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah menangkap dua bersaudara dari Sudan yang terlibat dalam kelompok peretas bernama Anonymous Sudan, yang dikenal karena serangan merusak terhadap situs web. Mereka dituduh melakukan konspirasi untuk merusak komputer yang dilindungi dan telah meluncurkan lebih dari 35.000 serangan dalam setahun terakhir, menyebabkan kerugian lebih dari Rp 164.45 miliar ($10 juta) pada organisasi di AS, termasuk rumah sakit dan perusahaan besar seperti Microsoft dan OpenAI. Serangan ini biasanya dilakukan dengan cara membanjiri situs web dengan lalu lintas internet hingga tidak dapat diakses, dan kelompok ini bahkan meminta tebusan untuk menghentikan serangan tersebut.
Baca juga: Kejahatan siber diduga menggunakan pintu belakang StubHub untuk mencuri tiket Taylor Swift.
Kelompok Anonymous Sudan beroperasi dengan motivasi politik, berbeda dari kelompok peretas lainnya yang lebih fokus pada keuntungan finansial. Mereka juga menjual alat peretasan yang digunakan untuk meluncurkan serangan DDoS kepada kelompok lain. Penangkapan ini terjadi setelah penyelidikan yang melibatkan sektor swasta, seperti PayPal, yang membantu FBI mengidentifikasi pelaku. Jika terbukti bersalah, salah satu dari mereka bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup.