Makhluk prasejarah yang mirip dengan rusa tikus ini adalah nenek moyang paus.
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Makhluk prasejarah yang mirip dengan rusa tikus ini adalah nenek moyang paus.

Forbes
Dari Forbes
07 Desember 2024 pukul 21.40 WIB
65 dibaca
Share
Cetaceans, yang mencakup paus, lumba-lumba, dan porpoise, sebenarnya berasal dari mamalia darat yang kembali ke laut karena lebih banyak sumber daya di sana. Penelitian menunjukkan bahwa cetaceans lebih dekat hubungannya dengan hipopotamus dan mamalia berkuku lainnya daripada dengan hewan laut lainnya. Salah satu penemuan penting adalah fosil Indohyus indirae, yang ditemukan di Himalaya dan dianggap sebagai nenek moyang darat paus. Fosil ini memiliki ciri-ciri yang menunjukkan bahwa Indohyus mungkin menghabiskan waktu di darat dan di air, termasuk tulang telinga yang mirip dengan cetaceans modern.
Seiring waktu, mamalia ini berevolusi menjadi spesies yang lebih cocok untuk kehidupan di laut, seperti Ambulocetus natans, yang dikenal sebagai "paus berjalan". Kedua spesies ini menunjukkan bagaimana mamalia beradaptasi kembali ke lingkungan laut, mungkin karena lebih banyak makanan dan sedikit persaingan. Evolusi cetaceans mengingatkan kita bahwa kehidupan selalu beradaptasi dengan lingkungannya, sering kali dengan cara yang mengejutkan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?
A
Artikel ini membahas evolusi cetacea, termasuk paus, lumba-lumba, dan porpoise, dari mamalia darat.
Q
Siapa yang menemukan fosil Indohyus dan di mana?
A
Fosil Indohyus ditemukan oleh A. Ranga Rao di Kashmir pada tahun 1971.
Q
Apa yang menunjukkan bahwa Indohyus adalah nenek moyang paus?
A
Indohyus memiliki tulang telinga yang disebut 'involucrum' yang hanya sebelumnya ditemukan pada paus, menunjukkan hubungan evolusi.
Q
Apa peran Ambulocetus dalam evolusi cetacea?
A
Ambulocetus adalah cetacea amfibi pertama yang diketahui dan menunjukkan adaptasi untuk hidup di air.
Q
Mengapa cetacea kembali ke laut menurut artikel ini?
A
Cetacea kembali ke laut karena menawarkan lebih banyak makanan dan lebih sedikit kompetisi untuk sumber daya.

Rangkuman Berita Serupa

"Paus 52 Hertz" adalah Hewan Paling Kesepian di Dunia—Berikut yang Kita KetahuiForbes
Sains
2 bulan lalu
103 dibaca
"Paus 52 Hertz" adalah Hewan Paling Kesepian di Dunia—Berikut yang Kita Ketahui
Fosil nenek moyang hiu putih raksasa berusia 9 juta tahun ditemukan.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
38 dibaca
Fosil nenek moyang hiu putih raksasa berusia 9 juta tahun ditemukan.
Temui Monyet yang Punah yang 'Mengapung' Melintasi Atlantik Lebih dari 30 Juta Tahun yang LaluForbes
Sains
3 bulan lalu
46 dibaca
Temui Monyet yang Punah yang 'Mengapung' Melintasi Atlantik Lebih dari 30 Juta Tahun yang Lalu
Paus dapat bertahan hidup lebih dari 130 tahun, hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
138 dibaca
Paus dapat bertahan hidup lebih dari 130 tahun, hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.
Temui 5 Penghuni Laut Dalam yang Mustahil—Salah Satunya adalah Hewan 'Paling Jelek' di DuniaForbes
Sains
3 bulan lalu
139 dibaca
Temui 5 Penghuni Laut Dalam yang Mustahil—Salah Satunya adalah Hewan 'Paling Jelek' di Dunia
Paus misterius yang belum pernah terlihat hidup memiliki 9 ruang lambung, ungkap diseksi pertama.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
122 dibaca
Paus misterius yang belum pernah terlihat hidup memiliki 9 ruang lambung, ungkap diseksi pertama.
Anjing sebelum dinosaurus? Predator bertaring sabre berusia 270 juta tahun mengejutkan para ilmuwan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
108 dibaca
Anjing sebelum dinosaurus? Predator bertaring sabre berusia 270 juta tahun mengejutkan para ilmuwan.