Courtesy of Forbes
Cetaceans, yang mencakup paus, lumba-lumba, dan porpoise, sebenarnya berasal dari mamalia darat yang kembali ke laut karena lebih banyak sumber daya di sana. Penelitian menunjukkan bahwa cetaceans lebih dekat hubungannya dengan hipopotamus dan mamalia berkuku lainnya daripada dengan hewan laut lainnya. Salah satu penemuan penting adalah fosil Indohyus indirae, yang ditemukan di Himalaya dan dianggap sebagai nenek moyang darat paus. Fosil ini memiliki ciri-ciri yang menunjukkan bahwa Indohyus mungkin menghabiskan waktu di darat dan di air, termasuk tulang telinga yang mirip dengan cetaceans modern.
Seiring waktu, mamalia ini berevolusi menjadi spesies yang lebih cocok untuk kehidupan di laut, seperti Ambulocetus natans, yang dikenal sebagai "paus berjalan". Kedua spesies ini menunjukkan bagaimana mamalia beradaptasi kembali ke lingkungan laut, mungkin karena lebih banyak makanan dan sedikit persaingan. Evolusi cetaceans mengingatkan kita bahwa kehidupan selalu beradaptasi dengan lingkungannya, sering kali dengan cara yang mengejutkan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Artikel ini membahas evolusi cetacea, termasuk paus, lumba-lumba, dan porpoise, dari mamalia darat.Q
Siapa yang menemukan fosil Indohyus dan di mana?A
Fosil Indohyus ditemukan oleh A. Ranga Rao di Kashmir pada tahun 1971.Q
Apa yang menunjukkan bahwa Indohyus adalah nenek moyang paus?A
Indohyus memiliki tulang telinga yang disebut 'involucrum' yang hanya sebelumnya ditemukan pada paus, menunjukkan hubungan evolusi.Q
Apa peran Ambulocetus dalam evolusi cetacea?A
Ambulocetus adalah cetacea amfibi pertama yang diketahui dan menunjukkan adaptasi untuk hidup di air.Q
Mengapa cetacea kembali ke laut menurut artikel ini?A
Cetacea kembali ke laut karena menawarkan lebih banyak makanan dan lebih sedikit kompetisi untuk sumber daya.