
Courtesy of CNBCIndonesia
Perubahan Besar El Niño Bisa Picu Cuaca Ekstrem Global dan Butuh Adaptasi
Memberikan informasi tentang potensi perubahan besar dalam pola El Niño sebagai akibat pemanasan global, serta dampaknya yang luas terhadap iklim global dan kebutuhan adaptasi strategis di berbagai sektor.
11 Des 2025, 07.40 WIB
90 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Fenomena El Niño diperkirakan akan terjadi lebih sering dan lebih kuat di masa depan.
- Perubahan ini dapat mengakibatkan fluktuasi cuaca ekstrem di berbagai wilayah dunia.
- Pentingnya strategi adaptasi untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Jakarta, Indonesia - Fenomena El Niño saat ini dikenal sebagai salah satu siklus iklim utama yang memengaruhi cuaca di berbagai belahan dunia, mulai dari hujan hingga kekeringan dan badai. Namun, sebuah studi baru mengungkap bahwa pemanasan global bisa membuat pola El Niño ini menjadi lebih rutin dan lebih kuat dari sebelumnya, yang artinya perubahan cuaca ekstrem bisa lebih sering terjadi.
Studi yang dipimpin oleh Malte F. Stuecker menggunakan model iklim beresolusi tinggi menunjukkan bahwa jika emisi gas rumah kaca terus tinggi, suhu permukaan laut di kawasan Pasifik tropis akan berosilasi lebih ekstrem antara fase hangat dan dingin. Ini berarti El Niño dan La Niña tak hanya meningkat intensitasnya tapi juga waktunya menjadi lebih teratur, sekitar setiap 2 hingga 5 tahun.
Fenomena yang lebih teratur dan kuat ini dapat menyebabkan sinkronisasi dengan siklus iklim global lainnya seperti di Samudra Hindia, Atlantik, dan kutub utara. Sinkronisasi ini memicu pola cuaca dan badai yang lebih ekstrem di berbagai wilayah, termasuk musim dingin basah di Eropa dan kekeringan disertai banjir mendadak di wilayah seperti California Selatan dan Semenanjung Iberia.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan ini dapat meningkatkan risiko hydroclimate whiplash, yakni peralihan mendadak dari keadaan sangat kering menjadi sangat basah. Oleh karena itu, wilayah berisiko harus meningkatkan strategi perencanaan dan adaptasi agar dapat menghadapi perubahan pola iklim yang tidak bisa diprediksi dengan mudah seperti sebelumnya.
Kesimpulannya, perubahan besar pada El Niño akibat pemanasan global menambah tantangan global terkait iklim. Studi ini menjadi pengingat penting bahwa perubahan iklim bukan hanya soal naiknya suhu, tetapi juga tentang bagaimana pola iklim itu sendiri bisa berubah sehingga memerlukan kesiapsiagaan dan adaptasi yang lebih matang di seluruh dunia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251211061552-37-693055/cuaca-kacau-balau-panas-mendidih-dan-hujan-lebat-bakal-makin-sering
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251211061552-37-693055/cuaca-kacau-balau-panas-mendidih-dan-hujan-lebat-bakal-makin-sering
Analisis Ahli
Malte F. Stuecker
"Kawasan tropis Pasifik dapat melewati tipping point iklim yang menyebabkan ayunan suhu laut lebih ekstrem, memperkuat fenomena El Niño secara signifikan."
Axel Timmermann
"Sinkronisasi fenomena iklim global seperti El Niño dengan mode iklim lain dapat memicu fluktuasi cuaca yang jauh lebih ekstrem, khususnya di wilayah dengan risiko hydroclimate whiplash."
Daniel Swain
"Proyeksi menunjukkan lonjakan 25 hingga 100 persen dalam kejadian perubahan drastis dari kondisi kering ke basah di beberapa wilayah akibat pengaruh El Niño yang menguat."
Analisis Kami
"Perubahan pola El Niño yang menjadi lebih teratur dan intens merupakan tanda nyata bahwa pemanasan global sudah memasuki tahap tipping point yang sulit kembali. Negara-negara harus segera memperkuat kesiapsiagaan iklim, karena dampak perubahan ini tidak hanya bersifat lokal tetapi juga membawa efek domino yang dapat memperburuk krisis iklim global."
Prediksi Kami
Di masa depan, siklus El Niño-La Niña akan menjadi lebih teratur dan kuat, menyebabkan perubahan pola cuaca global yang lebih ekstrem dan berdampak luas pada curah hujan, kekeringan, dan badai dengan frekuensi dan intensitas yang meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh studi pemodelan iklim terbaru mengenai fenomena El Niño?A
Studi pemodelan iklim terbaru mengungkapkan bahwa fenomena El Niño dapat menjadi lebih kuat dan lebih teratur dalam waktu dekat.Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang perubahan perilaku El Niño?A
Penelitian ini dipimpin oleh Malte F. Stuecker, seorang ahli oseanografi dan ilmuwan iklim.Q
Apa yang dimaksud dengan tipping point iklim dalam konteks penelitian ini?A
Tipping point iklim adalah ambang batas di mana sedikit pemanasan dapat memicu perubahan iklim yang drastis.Q
Bagaimana pengaruh El Niño terhadap pola cuaca global?A
El Niño dapat mengubah pola hujan dan suhu di berbagai wilayah, berpotensi menyebabkan kekeringan atau banjir.Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh fenomena El Niño?A
Strategi perencanaan dan adaptasi yang lebih kuat diperlukan untuk menghadapi dampak perubahan iklim.




