Polisi Gerebek Kantor Coupang Usai Kebocoran Data 33,7 Juta Pengguna di Korsel
Courtesy of CNBCIndonesia

Polisi Gerebek Kantor Coupang Usai Kebocoran Data 33,7 Juta Pengguna di Korsel

Menginformasikan tentang penggerebekan kantor pusat Coupang oleh polisi terkait insiden kebocoran data pribadi terbesar di Korea Selatan dan upaya investigasi untuk mengungkap penyebab serta pelaku di balik kebocoran tersebut.

10 Des 2025, 14.25 WIB
16 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebocoran data Coupang berdampak pada lebih dari setengah populasi Korea Selatan.
  • Investigasi oleh polisi bertujuan untuk menemukan penyebab dan pelaku kebocoran data.
  • Data pribadi yang bocor dapat membahayakan keamanan pengguna dan mengakibatkan kerugian besar.
Seoul, Korea Selatan - Perusahaan e-commerce besar di Korea Selatan, Coupang, mengalami kebocoran data besar yang berdampak pada 33,7 juta pengguna, setara dengan lebih dari setengah populasi negara tersebut. Data yang bocor meliputi nama, alamat email, nomor telepon, dan detail pengiriman.
Polisi Metropolitan Seoul menggerebek kantor pusat Coupang di bagian selatan kota untuk mengumpulkan dokumen dan bukti yang terkait dengan insiden ini. Tujuannya adalah menginvestigasi pelaku di balik kebocoran serta memastikan tidak ada penyimpangan dalam sistem keamanan perusahaan.
Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh Coupang pada 18 November 2025, yang mengungkap kebocoran data awal sebanyak 4.500 pelanggan. Setelah laporan tersebut, polisi memulai proses investigasi menggunakan rekam jejak yang diserahkan oleh Coupang secara sukarela.
Polisi juga berusaha melacak pelaku berdasarkan alamat IP yang digunakan untuk membocorkan data, namun sampai saat ini belum ditemukan bukti aktivitas kriminal dari data yang telah bocor. Investigasi masih berlangsung untuk mengungkap fakta-fakta secara keseluruhan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh industri e-commerce untuk meningkatkan sistem keamanan guna melindungi data pengguna serta bagi pemerintah untuk memperketat regulasi terkait perlindungan data pribadi di era digital.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251210123803-37-692862/33-juta-orang-jadi-korban-kantor-raksasa-ecommerce-digerebek-polisi

Analisis Ahli

Ahmad Fauzi, Pakar Keamanan Siber
"Kebocoran data sebesar ini biasanya terjadi akibat lemahnya sistem enkripsi dan celah keamanan internal yang belum tertangani dengan baik. Langkah penggerebekan oleh polisi adalah tanda bahwa pemerintah Korea Selatan serius menangani isu ini untuk melindungi data warga negaranya."

Analisis Kami

"Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya data pribadi pengguna terhadap serangan siber, apalagi untuk perusahaan besar seperti Coupang yang menyimpan data jutaan pelanggan. Penanganan dan respons cepat dari pihak berwenang sangat penting agar kepercayaan publik terhadap e-commerce tidak luntur dan mendorong peningkatan standar keamanan siber."

Prediksi Kami

Investigasi lebih lanjut kemungkinan akan mengungkap penyebab utama kebocoran dan pelaku, yang dapat memicu perbaikan signifikan pada sistem keamanan data di Coupang dan regulasi yang lebih ketat di sektor e-commerce Korea Selatan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada Coupang pada 9 Desember 2025?
A
Coupang mengalami penggerebekan oleh polisi terkait kebocoran data besar-besaran.
Q
Berapa jumlah pengguna yang terpengaruh oleh kebocoran data Coupang?
A
Sebanyak 33,7 juta pengguna yang terpengaruh oleh kebocoran data Coupang.
Q
Apa saja jenis data pribadi yang bocor dalam insiden ini?
A
Data pribadi yang bocor mencakup nama, alamat email, nomor telepon, dan detail pengiriman.
Q
Siapa yang melakukan penggrebekan di kantor pusat Coupang?
A
Lembaga Polisi Metropolitan Seoul yang melakukan penggrebekan di kantor pusat Coupang.
Q
Apa yang dilakukan polisi setelah menerima laporan kebocoran data?
A
Polisi mulai investigasi setelah Coupang melaporkan kebocoran data yang menimpa 4.500 pelanggan.