Kebocoran Data 33 Juta Konsumen Coupang Picu Kecaman Presiden Korea Selatan
Courtesy of CNBCIndonesia

Kebocoran Data 33 Juta Konsumen Coupang Picu Kecaman Presiden Korea Selatan

Menjelaskan dampak besar kebocoran data yang menimpa Coupang, termasuk reaksi pemerintah Korsel dan konsekuensi hukum yang mungkin dihadapi, sekaligus mengingatkan pentingnya perlindungan data konsumen di era digital.

02 Des 2025, 15.45 WIB
59 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebocoran data di Coupang merupakan insiden terparah di Korea Selatan dalam lebih dari satu dekade.
  • Pemerintah Korea Selatan berencana meningkatkan hukuman bagi perusahaan yang tidak mengamankan data konsumen dengan baik.
  • Kebocoran ini menunjukkan pentingnya perlindungan data pribadi di era digital dan kecerdasan buatan.
Jakarta, Indonesia - Coupang, perusahaan e-commerce terbesar di Korea Selatan, mengalami kebocoran data besar yang mempengaruhi 33 juta konsumennya. Insiden ini menjadi salah satu kebobolan data paling serius dalam satu dekade terakhir di Korsel.
Akibat dari serangan siber tersebut, saham Coupang yang terdaftar di bursa New York turun 5% dalam semalam. Perusahaan ini juga saat ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, meminta agar hukuman terhadap perusahaan yang lalai dalam mengamankan data pribadi ditingkatkan. Ia mengkritik Coupang karena lambat mendeteksi dan melaporkan kebocoran data selama lima bulan.
Menurut laporan, seorang mantan teknisi Coupang diduga sebagai pelaku utama, yang berhasil mencuri kunci enkripsi sehingga dapat membuat token palsu untuk menyamar sebagai pelanggan. Data bocor tersebut meliputi nama pelanggan, alamat email, alamat rumah, dan nomor telepon.
Coupang meminta maaf atas insiden ini, tetapi anggota parlemen menuntut pendiri perusahaan, Bom Kim, untuk meminta maaf secara langsung. Insiden ini diperkirakan akan memicu denda besar bagi Coupang dan meningkatkan perhatian publik akan keamanan data pribadi di era digital.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251202142531-37-690376/presiden-marah-besar-raja-ecommerce-diancam-hukuman-berat

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Insiden seperti ini menggambarkan betapa pentingnya enkripsi yang kuat dan kontrol akses yang ketat dalam organisasi besar, terutama yang menangani data pribadi jutaan pengguna."
Eva Chen
"Kebocoran data ini akan meningkatkan kesadaran global tentang perlunya investasi berkelanjutan dalam keamanan siber, terutama di sektor e-commerce yang rentan terhadap serangan internal dan eksternal."

Analisis Kami

"Kebocoran data sebesar ini menunjukkan bahwa sistem keamanan Coupang sangat rentan dan kurang pengawasan internal yang memadai. Kejadian ini harus menjadi peringatan keras tidak hanya bagi Coupang tapi juga seluruh perusahaan e-commerce lain untuk memperkuat protokol keamanan dan transparansi pelaporan insiden."

Prediksi Kami

Coupang kemungkinan akan menghadapi denda besar dan peraturan ketat dari pemerintah Korea Selatan, serta kerugian reputasi jangka panjang yang memengaruhi kepercayaan konsumen dan investasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada Coupang baru-baru ini?
A
Coupang mengalami serangan siber besar-besaran yang menyebabkan kebocoran data konsumen.
Q
Berapa jumlah data konsumen yang bocor akibat serangan siber?
A
Sebanyak 33 juta data konsumen bocor akibat serangan siber tersebut.
Q
Siapa yang memberikan komentar tentang insiden kebocoran data tersebut?
A
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, memberikan komentar tentang insiden kebocoran data.
Q
Apa sanksi yang mungkin dihadapi Coupang menurut hukum Korea Selatan?
A
Coupang mungkin menghadapi denda hingga 3% dari pendapatan mereka, yang bisa mencapai lebih dari 1 triliun won.
Q
Siapa yang diduga terlibat dalam kebocoran data di Coupang?
A
Seorang mantan teknisi Coupang yang terlibat dalam pengembangan protokol autentikasi diduga berperan dalam kebocoran data.