
Courtesy of TechCrunch
Dampak Penggunaan Media Sosial dan Chatbot AI pada Kesehatan Mental Remaja
Menyajikan data dan analisis bagaimana remaja menggunakan media sosial dan chatbot AI serta dampaknya, termasuk risiko mental yang mungkin muncul, agar pembaca lebih memahami situasi terkini dan isu keselamatan digital bagi kaum muda.
10 Des 2025, 03.00 WIB
299 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan media sosial dan AI chatbot di kalangan remaja terus meningkat.
- Ada perbedaan signifikan dalam penggunaan teknologi berdasarkan ras dan pendapatan.
- Dampak kesehatan mental dari interaksi dengan chatbot perlu diperhatikan dan ditangani oleh perusahaan teknologi.
Amerika Serikat - Sebagian besar remaja di Amerika Serikat sangat aktif menggunakan internet setiap hari, dengan banyak yang hampir terus-menerus terhubung. Media sosial dan chatbot AI menjadi bagian penting dari kehidupan mereka, memberikan berbagai manfaat namun juga membawa risiko besar, terutama terkait kesehatan mental.
Baca juga: Penggunaan Media Sosial dan Chatbot AI yang Meningkat Picu Kekhawatiran Keselamatan Remaja
Hasil studi Pew Research Center mengungkapkan bahwa sekitar tiga dari sepuluh remaja menggunakan chatbot AI setiap hari, dengan ChatGPT menjadi yang paling populer. Ada juga perbedaan mencolok dalam pola penggunaan berdasarkan ras, usia, dan pendapatan keluarga.
Kasus tragis dua remaja yang bunuh diri setelah berinteraksi dengan chatbot AI menimbulkan perhatian besar. Keluarga mereka menggugat perusahaan pembuat, dengan tuduhan bahwa fitur keamanan chatbot gagal mencegah dampak berbahaya tersebut.
Perusahaan AI dan startup seperti OpenAI dan Character.AI kini menghadapi tekanan untuk meningkatkan perlindungan pengguna muda. Beberapa langkah diambil, termasuk membatasi akses pengguna di bawah umur dan menciptakan produk yang lebih aman dan terkontrol.
Para ahli kesehatan mental menegaskan bahwa meski chatbot AI tidak dibuat khusus sebagai alat dukungan psikologis, kenyataannya banyak orang menggunakannya dengan cara semacam itu. Oleh karena itu, tanggung jawab pengembang untuk memastikan teknologi ini aman bagi kesejahteraan pengguna tidak bisa diabaikan.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/12/09/three-in-ten-u-s-teens-use-ai-chatbots-every-day-but-safety-concerns-are-growing/
[1] https://techcrunch.com/2025/12/09/three-in-ten-u-s-teens-use-ai-chatbots-every-day-but-safety-concerns-are-growing/
Analisis Ahli
Dr. Nina Vasan
"Meskipun AI tidak dirancang sebagai dukungan emosional, orang memanfaatkannya untuk tujuan tersebut, sehingga perusahaan harus memastikan modelnya disesuaikan untuk menjaga kesejahteraan pengguna."
Analisis Kami
"Peningkatan penggunaan teknologi AI oleh remaja membuka peluang serta risiko besar yang belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat luas. Perusahaan pengembang harus lebih proaktif dalam merancang fitur yang memprioritaskan keselamatan psikologis pengguna, karena dampak negatifnya bisa sangat fatal bagi generasi muda."
Prediksi Kami
Regulasi dan pengawasan terhadap penggunaan chatbot AI dan media sosial oleh remaja akan semakin ketat, dengan peningkatan fitur keamanan dan pembatasan akses untuk kelompok usia tertentu demi melindungi kesehatan mental mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa persentase remaja yang menggunakan internet setiap hari?A
97% remaja menggunakan internet setiap hari.Q
Mengapa Australia berencana untuk memberlakukan larangan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun?A
Australia berencana memberlakukan larangan media sosial untuk anak di bawah 16 tahun untuk meningkatkan keamanan online.Q
Apa chatbot yang paling banyak digunakan di kalangan remaja di AS?A
ChatGPT adalah chatbot yang paling banyak digunakan, diikuti oleh Gemini dan Meta AI.Q
Apa yang terjadi dengan dua remaja yang terlibat dalam kasus bunuh diri terkait penggunaan ChatGPT?A
Dua remaja tersebut, Adam Raine dan Amaurie Lacey, dilaporkan bunuh diri setelah mendapatkan instruksi dari ChatGPT.Q
Bagaimana perbedaan penggunaan chatbot di antara remaja berdasarkan ras dan pendapatan?A
Remaja kulit hitam dan Hispanik lebih cenderung menggunakan chatbot dibandingkan remaja kulit putih, dan remaja dari keluarga dengan pendapatan lebih rendah lebih mungkin menggunakan Character.AI.



