
Courtesy of Forbes
Kumbang Tongkat Lord Howe yang Hilang Kini Siap Kembali ke Rumah Asli
Menginformasikan tentang kebangkitan dan upaya konservasi kumbang tongkat Lord Howe yang ditemukan kembali setelah dianggap punah, serta langkah-langkah penting untuk reintroduksi aman spesies ini ke habitat aslinya.
08 Des 2025, 04.15 WIB
45 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Dryococelus australis adalah contoh sukses pemulihan spesies yang dianggap punah.
- Kampanye penghapusan tikus di Lord Howe Island telah memungkinkan pemulihan ekosistem lokal.
- Penelitian tentang patogen bakteri penting untuk menjaga kesehatan populasi serangga yang dipelihara dalam penangkaran.
Lord Howe Island, Australia - Kumbang tongkat Lord Howe dulunya sangat umum di Pulau Lord Howe, bahkan digunakan sebagai umpan oleh nelayan lokal. Namun, kedatangan tikus kapal pada tahun 1918 membuat populasi kumbang ini punah di pulau tersebut dan dianggap hilang selama hampir satu abad.
Pada tahun 2001, sekelompok ilmuwan menemukan kumbang hidup di Ball's Pyramid, sebuah pulau kecil berbatu sekitar 23 km dari Pulau Lord Howe. Meskipun jumlahnya sedikit dan penampilannya sedikit berbeda, genetika menunjukkan bahwa kumbang ini adalah Dryococelus australis asli.
Sejak penemuannya, upaya konservasi dimulai pada 2003 dengan mengambil beberapa kumbang untuk program pemuliaan di penangkaran. Program ini sukses besar, menghasilkan ribuan kumbang yang siap untuk disiapkan kembali ke habitat asli mereka suatu hari nanti.
Namun, studi juga menemukan ancaman berupa bakteri patogen yang bisa menyebabkan kematian di penangkaran dan bisa berisiko jika kumbang dilepaskan tanpa pengawasan yang ketat. Oleh karena itu, ilmu mikrobiologi penting dipakai untuk memastikan pelepasan yang aman.
Setelah keberhasilan penanggulangan tikus di Pulau Lord Howe, para ilmuwan dan konservasionis kini bersiap untuk langkah besar berikutnya: mengembalikan kumbang tongkat Lord Howe ke pulau asalnya dan menjaga kelestarian ekosistemnya.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/scotttravers/2025/12/07/how-the-worlds-rarest-insect-came-back-from-the-dead-hint-it-was-rediscovered-on-a-volcano/
[1] https://www.forbes.com/sites/scotttravers/2025/12/07/how-the-worlds-rarest-insect-came-back-from-the-dead-hint-it-was-rediscovered-on-a-volcano/
Analisis Ahli
dr. Sarah L. Johnson, pakar entomologi konservasi
"Penemuan ini merupakan kemenangan besar dalam konservasi spesies endemik dan menunjukkan pentingnya eksplorasi habitat yang kurang terjangkau. Namun manajemen mikrobiologis dalam captive breeding harus menjadi prioritas agar reintroduksi dapat berjalan tanpa risiko patogen."
prof. Mark A. Thompson, ahli genetika evolusi
"Analisis genetik pada Dryococelus australis memperlihatkan bagaimana variasi genetik bisa bertahan dalam populasi kecil yang terisolasi, mendukung konsep 'de-extinction by survival' yang memberikan harapan bagi spesies langka lainnya."
Analisis Kami
"Penemuan kembali Dryococelus australis menunjukkan bahwa upaya konservasi tidak boleh diasumsikan gagal hanya karena spesies dianggap punah secara resmi. Namun, perlunya kajian patogen dan manajemen risiko sangat krusial, karena kesalahan dalam reintroduksi bisa mengancam kelangsungan hidup populasi yang rentan ini."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, kumbang tongkat Lord Howe kemungkinan besar akan berhasil direintroduksi ke Pulau Lord Howe, memperkuat pemulihan ekosistem dan menjadi contoh keberhasilan konservasi spesies yang dianggap punah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Dryococelus australis?A
Dryococelus australis adalah serangga yang dulunya dianggap punah tetapi ditemukan kembali di Ball's Pyramid.Q
Di mana Dryococelus australis ditemukan kembali?A
Dryococelus australis ditemukan kembali di Ball's Pyramid pada tahun 2001.Q
Apa yang menyebabkan kepunahan Dryococelus australis di Lord Howe Island?A
Kepunahan Dryococelus australis di Lord Howe Island disebabkan oleh invasi tikus yang diperkenalkan pada tahun 1918.Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pemulihan Dryococelus australis?A
Tantangan dalam pemulihan Dryococelus australis termasuk menghindari penyebaran bakteri patogen yang dapat membahayakan populasi.Q
Mengapa penting untuk menjaga populasi Dryococelus australis setelah penangkaran?A
Menjaga populasi Dryococelus australis penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan mempersiapkan reintroduksi ke habitat aslinya.




