Rahasia Genetika dan Tubuh dalam Menjadi Pelari Ultramaraton Tangguh
Courtesy of Forbes

Rahasia Genetika dan Tubuh dalam Menjadi Pelari Ultramaraton Tangguh

Mengungkap bagaimana genetika dan berbagai faktor biologis lainnya berperan dalam membentuk daya tahan ultramaraton dan mengapa beberapa pelari bisa bertahan lebih lama serta mengelola rasa sakit dan kelelahan lebih efektif daripada yang lain.

06 Des 2025, 21.30 WIB
304 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Genetika memainkan peran penting dalam kemampuan daya tahan atlet ultramaraton.
  • Pelatihan yang tepat dan pengalaman juga sangat krusial dalam mencapai kinerja optimal di ultramaraton.
  • Persepsi nyeri dan efisiensi tubuh dalam menggunakan energi sangat bervariasi antara individu.
Ultramaraton merupakan olahraga ekstrem yang menguji batas fisik dan mental manusia dengan menuntut pelari untuk menempuh jarak sangat jauh tanpa tidur yang cukup. Banyak pelari biasa mengalami kelelahan luar biasa, kerusakan otot, dan kehabisan energi, namun beberapa atlet tampak mampu bertahan lebih baik karena berbagai faktor biologis yang mendalam.
Salah satu kunci utama keberhasilan pelari ultramaraton adalah efisiensi fisik yang tinggi, yang didukung oleh dominasi serat otot lambat dan banyaknya mitochondria di dalam otot. Mitochondria berfungsi mengubah bahan bakar menjadi energi secara stabil, dan pelari ultramaraton cenderung membakar lemak sebagai sumber energi utama agar mampu tahan lama.
Faktor genetika berperan penting dalam menentukan keberadaan mitochondria dan perilaku otot melalui gen seperti PGC-1α, yang memudahkan tubuh untuk beradaptasi dengan latihan berat dan lama. Selain itu, berbagai gen lain mempengaruhi kemampuan pembuluh darah, fungsi jantung, serta mekanisme pembakaran lemak yang semuanya berkontribusi menyokong daya tahan.
Tidak hanya aspek fisik, genetika juga ikut menentukan bagaimana seseorang merasakan sakit, tingkat inflamasi, dan kecepatan pemulihan otot setelah latihan berat. Perbedaan ini membuat pelari ultramaraton bisa mengalami rasa sakit yang berbeda meskipun usaha mereka sama, sehingga mereka yang kurang sensitif terhadap sinyal rasa sakit cenderung unggul.
Meski genetika sangat berpengaruh, kunci utama dari pencapaian seorang pelari ultramaraton tetap merupakan kombinasi dari latihan berat bertahun-tahun, kontrol mental, pengalaman, serta disiplin. Faktor-faktor ini bersama-sama melatih tubuh dan pikiran hingga bisa bertahan pada kondisi yang sangat melelahkan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/scotttravers/2025/12/06/why-some-humans-can-run-ultramarathons-without-entering-exhaustion-hint-its-in-their-genes/

Analisis Ahli

Dr. Louise Burke (Ahli nutrisi olahraga)
"Genetika memang mempengaruhi kapasitas metabolisme dan adaptasi otot, tapi tanpa strategi nutrisi dan latihan yang benar, potensi tersebut tidak akan maksimal."
Dr. Timothy Noakes (Ahli fisiologi olahraga)
"Elemen persepsi rasa sakit dan regulasi mental adalah kunci tambahan yang memungkinkan pelari ultramaraton bertahan di kondisi ekstrim, dan ini juga dipengaruhi oleh genetika dan pengalaman hidup."

Analisis Kami

"Memahami peran genetika dalam ultramaraton membuka perspektif baru tentang bagaimana artistik ketahanan fisik ini bukan sekadar soal latihan keras tapi juga warisan biologis. Namun, terlalu mengandalkan genetika bisa berbahaya karena melupakan peranan besar dari latihan, mental, serta pengalaman dalam membentuk pelari elit."

Prediksi Kami

Penelitian genetika yang semakin maju kemungkinan akan menemukan lebih banyak varian genetik yang berkontribusi pada daya tahan, sehingga memungkinkan pengembangan strategi pelatihan dan pemulihan yang lebih personal bagi pelari ultramaraton di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan ultramaraton?
A
Ultramaraton adalah perlombaan lari yang menempuh jarak lebih dari 42,195 kilometer, sering kali di medan yang berat dan tanpa tidur.
Q
Bagaimana genetika mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berlari jarak jauh?
A
Genetika mempengaruhi penggunaan energi, metabolisme lemak, dan kecepatan pemulihan, yang semua berkontribusi pada kinerja dalam berlari jarak jauh.
Q
Apa peran otot tipe lambat dalam ultramaraton?
A
Otot tipe lambat dirancang untuk pekerjaan yang panjang dan stabil, membantu pelari ultramaraton bertahan lebih lama tanpa kehabisan tenaga.
Q
Mengapa efisiensi oksigen penting dalam daya tahan?
A
Efisiensi oksigen penting karena semakin cepat dan efisien oksigen sampai ke otot, semakin lama seseorang dapat mempertahankan usaha saat berlari.
Q
Apa yang membedakan persepsi nyeri antara pelari ultramaraton dan pelari biasa?
A
Pelari ultramaraton sering kali memiliki toleransi nyeri yang lebih tinggi dan pemulihan yang lebih cepat, memungkinkan mereka merasa kurang sakit meskipun melakukan usaha yang sama.