Fenomena Siklon Tropis Langka dan Krisis Iklim Picu Banjir Dahsyat di Indonesia
Courtesy of CNBCIndonesia

Fenomena Siklon Tropis Langka dan Krisis Iklim Picu Banjir Dahsyat di Indonesia

Memberikan pemahaman tentang penyebab dan dampak bencana alam yang terjadi menjelang akhir tahun 2025 di Indonesia dan Asia Tenggara, serta memperingatkan bahwa krisis iklim memperparah risiko bencana serupa di masa mendatang, sehingga penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

06 Des 2025, 14.30 WIB
162 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bencana alam di Asia Tenggara semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
  • Siklon tropis yang jarang terjadi di dekat garis ekuator menyebabkan dampak yang lebih parah.
  • Krisis iklim membutuhkan upaya kolaboratif untuk meningkatkan infrastruktur dan kesiapsiagaan masyarakat.
Aceh, Indonesia; Sumatra Utara, Indonesia; Sumatra Barat, Indonesia; Sri Lanka; Filipina; Vietnam; Thailand; Malaysia - Menjelang akhir tahun 2025, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara mengalami bencana alam serius akibat hujan deras dan banjir yang dipicu oleh tiga badai tropis yang terbentuk hampir bersamaan. Salah satunya, Siklon Senyar, bahkan muncul sangat dekat dengan garis ekuator, wilayah yang biasanya jarang dilanda badai tropis. Kondisi ini membuat masyarakat lokal kaget dan sulit menghadapi bencana ekstrem tersebut.
Para ahli menjelaskan bahwa badai-badai ini terjadi akibat tabrakan sistem cuaca yang kompleks dan fenomena krisis iklim yang memperparah cuaca ekstrim. Selain itu, dua fenomena alam La Niña dan Dipole Samudra Hindia negatif juga berkontribusi meningkatkan curah hujan di wilayah tersebut. Bersamaan dengan badai, curah hujan sangat tinggi menyebabkan sungai meluap dan tanah longsor menimpa wilayah-wilayah di Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.
Dampak bencana ini sangat dahsyat, dengan ribuan korban tewas, banyak orang hilang, serta kerusakan infrastruktur yang luas. Di Indonesia terutama Sumatra, banjir dan tanah longsor memutus akses ke desa-desa dan menghancurkan rumah-rumah warga. Warga seperti Abdul Ghani mencurahkan kesedihan karena kehilangan anggota keluarganya, menunjukkan beratnya dampak kemanusiaan yang terjadi.
Para ilmuwan mengingatkan bahwa krisis iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan cuaca ekstrim menjadi lebih sering terjadi. Asia Tenggara merupakan wilayah yang sangat rentan, dengan suhu yang meningkat hampir dua kali lipat dari rata-rata global dan langit yang semakin lembap memicu badai lebih kuat dan hujan lebat berulang kali sepanjang musim hujan. Selain faktor alam, manusia juga telah memperparah bencana melalui deforestasi dan korupsi di beberapa negara.
Untuk masa depan, diperlukan tindakan segera seperti penghentian penggunaan bahan bakar fosil dan investasi dalam infrastruktur tahan bencana, peringatan dini, serta perencanaan tata ruang yang lebih baik agar masyarakat lebih siap menghadapi dampak-bencana cuaca ekstrem. Tanpa langkah cepat, bencana seperti ini dikhawatirkan akan menjadi lebih sering dan merusak lebih parah di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251206131256-37-691704/pukulan-mematikan-ke-ri-tetangga-ribuan-tewas-pemukiman-tenggelam

Analisis Ahli

Fredolin Tangang
"Fenomena badai simultan ini menunjukkan kondisi atmosfer yang tidak biasa dan menandai sebuah tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Clare Nullis
"Curah hujan 24 jam sebesar 1.739 milimeter adalah yang tertinggi kedua di dunia dan menggambarkan tingkat ekstremnya bencana yang terjadi."
Joseph Basconcillo
"Curah hujan akibat siklon tropis menciptakan kondisi banjir di daerah aliran sungai yang sudah jenuh, memperburuk dampak."
Davide Faranda
"Asia Tenggara mengalami siklus badai tak henti-hentinya yang memecahkan rekor akibat perubahan iklim yang memperparah musim hujan ekstrem."

Analisis Kami

"Fenomena siklon tropis yang jarang terjadi di dekat garis ekuator menunjukkan perubahan pola cuaca yang serius akibat krisis iklim, menuntut respons adaptasi yang lebih agresif dari pemerintah dan masyarakat. Selain faktor alam, peran manusia dalam merusak lingkungan seperti deforestasi dan korupsi sangat memperbesar risiko bencana yang sebetulnya bisa dikurangi dengan pengelolaan sumber daya yang baik."

Prediksi Kami

Jika krisis iklim tidak segera ditangani dengan serius dan upaya adaptasi tidak dilakukan, kejadian badai tropis dan banjir besar yang mematikan akan menjadi semakin sering dan lebih parah di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara lainnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan bencana alam di Indonesia menjelang akhir tahun?
A
Bencana alam di Indonesia disebabkan oleh hujan deras yang turun tanpa jeda, mengubah sungai menjadi arus liar.
Q
Siapa ahli iklim yang berbicara tentang fenomena cuaca ekstrem di Asia?
A
Ahli iklim yang berbicara adalah Fredolin Tangang, profesor emeritus di Universitas Nasional Malaysia.
Q
Apa dampak dari siklon tropis yang terjadi di wilayah Asia Tenggara?
A
Dampak dari siklon tropis termasuk hujan deras dan banjir, yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Q
Mengapa fenomena siklon tropis di dekat garis ekuator dianggap langka?
A
Fenomena siklon tropis di dekat garis ekuator dianggap langka karena efek Coriolis yang lemah di daerah tersebut.
Q
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak krisis iklim di Asia Tenggara?
A
Untuk mengatasi dampak krisis iklim, investasi dalam infrastruktur dan peringatan dini sangat penting.