
Courtesy of Forbes
AI Mengubah Diagnosa Kanker dan Telemedicine, Tapi Pasien Masih Ragu
Menjelaskan bagaimana AI mempercepat kemajuan diagnosis dan telemedicine di kesehatan, sekaligus mengungkap tantangan ketidakpercayaan pasien terkait keamanan data yang menghambat adopsi AI secara penuh.
04 Des 2025, 05.13 WIB
301 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan AI dalam deteksi kanker menunjukkan hasil yang signifikan dan dapat meningkatkan diagnosis lebih awal.
- Meskipun ada kemajuan dalam penggunaan AI, kepercayaan pasien terhadap keamanan data pribadi mereka menurun.
- Penyedia layanan kesehatan perlu berfokus pada pelatihan dan komunikasi yang lebih baik untuk membangun kepercayaan pasien.
California, Delaware, Maryland, New York, Amerika Serikat - Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin mempercepat kemajuan dalam dunia kesehatan, khususnya di bidang diagnostik dan pelayanan jarak jauh. Salah satu contohnya adalah penggunaan AI dalam pemeriksaan mammografi untuk mendeteksi kanker payudara. RadNet, melalui anak perusahaannya DeepHealth, melakukan studi besar yang mencakup lebih dari setengah juta pemeriksaan mammografi di Amerika Serikat dengan hasil yang sangat menggembirakan. AI terbukti mampu meningkatkan deteksi kanker lebih dari 20% dibandingkan metode standar.
Selain bidang diagnostik, AI juga sedang membentuk ulang layanan telemedicine dengan menghadirkan klinisi virtual seperti Eleanor yang mampu melakukan interaksi suara dengan pasien tanpa perlu aplikasi khusus. Teknologi ini memberikan manfaat nyata dengan menurunkan jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit dan mengurangi kunjungan ke ruang gawat darurat, sehingga efisiensi pelayanan meningkat dan biaya kesehatan dapat ditekan secara signifikan.
Meski banyak kemajuan teknologi yang dihasilkan, terdapat ketidakcocokan dalam penerimaan AI oleh pasien. Studi menunjukkan bahwa kepercayaan pasien terhadap pengelolaan data kesehatan yang melibatkan AI semakin menurun, terutama bagi mereka yang pernah mengalami kebocoran data pribadi. Hal ini memperingatkan bahwa keamanan data dan komunikasi pasca-insiden harus diperbaiki supaya pasien merasa terlindungi dan lebih menerima teknologi AI.
Para ahli di bidang kesehatan dan AI menekankan pentingnya pelatihan tenaga medis yang lebih cepat dan menyeluruh, penerapan penilaian risiko keamanan yang diperbarui secara rutin, serta komunikasi yang transparan dan responsif setelah terjadi masalah. Dengan begitu, keberlanjutan dan adopsi AI dalam praktik medis sehari-hari bisa lebih optimal dan manfaatnya bisa dinikmati lebih luas oleh masyarakat.
Kesimpulannya, kemajuan AI di bidang kesehatan sangat menjanjikan untuk diagnosis yang lebih cepat dan tepat serta membantu beban tenaga medis. Namun, kesuksesan penggunaan teknologi ini masih bergantung pada bagaimana institusi kesehatan dan penyedia layanan dapat membangun keamanan dan kepercayaan pasien melalui pelatihan, pengawasan data, dan komunikasi yang baik.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/torconstantino/2025/12/03/ai-is-changing-healthcare-but-patients-and-providers-arent-in-step/
[1] https://www.forbes.com/sites/torconstantino/2025/12/03/ai-is-changing-healthcare-but-patients-and-providers-arent-in-step/
Analisis Ahli
Dr. Greg Sorensen
"AI tidak hanya menggantikan manusia dalam diagnosa, tapi juga meningkatkan kemampuan para dokter sehingga hasilnya lebih akurat dan efisien."
Howard Berger
"Dengan meningkatnya kompleksitas gambar medis, AI menjadi alat yang esensial untuk membantu radiolog mengidentifikasi penyakit lebih awal."
Ruth Poliakine Baruchi
"Integrasi AI dalam alur kerja klinis mengurangi beban kerja tenaga medis dan memperbaiki hasil pasien secara signifikan."
Kevin Marasco
"Pasien menuntut bukti nyata perlindungan data, bukan sekadar klaim teknologi, sehingga komunikasi yang jelas harus menjadi prioritas utama."
Analisis Kami
"Saya yakin bahwa meskipun AI telah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan hasil kesehatan, tantangan terbesar sebenarnya terletak pada membangun kembali kepercayaan pasien yang terkikis oleh isu keamanan data. Tanpa fokus serius pada pelatihan sumber daya manusia dan transparansi dalam komunikasi, kemajuan teknologi ini bisa terhambat penggunaannya secara maksimal."
Prediksi Kami
Ke depan, keberhasilan implementasi AI dalam kesehatan sangat bergantung pada kemampuan penyedia layanan untuk mengelola keamanan data dan komunikasi terpercaya dengan pasien, yang jika berhasil dapat mempercepat adopsi teknologi AI secara luas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam studi terbaru tentang penggunaan AI dalam mammografi?A
Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam mammografi dapat meningkatkan deteksi kanker sebesar 21,6%.Q
Bagaimana AI meningkatkan deteksi kanker di RadNet?A
AI di RadNet meningkatkan deteksi kanker dengan mengkombinasikan deteksi berbasis komputer dan ulasan yang dipandu AI.Q
Apa tantangan yang dihadapi pasien terkait penggunaan AI dalam kesehatan?A
Pasien merasa tidak nyaman tentang bagaimana data mereka dikumpulkan dan dilindungi, serta skeptis terhadap privasi data.Q
Bagaimana Eleanor membantu dalam perawatan pasien?A
Eleanor membantu dengan melakukan panggilan proaktif ke pasien dan merangkum informasi yang diperoleh untuk meningkatkan perawatan.Q
Apa yang harus dilakukan penyedia layanan kesehatan untuk meningkatkan kepercayaan pasien?A
Penyedia layanan kesehatan perlu meningkatkan pelatihan staf dan komunikasi setelah insiden pelanggaran data untuk meningkatkan kepercayaan pasien.

