
Courtesy of CNBCIndonesia
Kebocoran Data Terbesar: 16 Miliar Akun Digital Terdampak Serangan Malware
Memberikan informasi mengenai kebocoran data besar-besaran yang terjadi dan mengedukasi pengguna internet agar segera mengambil langkah perlindungan guna mencegah akses ilegal ke akun digital mereka.
23 Nov 2025, 18.30 WIB
192 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kebocoran data ini mencakup 16 miliar username dan password yang dapat memengaruhi hampir seluruh infrastruktur digital global.
- Pengguna disarankan untuk beralih dari sistem password tradisional ke passkey dan mengaktifkan autentikasi dua faktor.
- Kebocoran ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keamanan data pribadi di era digital.
Jakarta, Indonesia - Baru-baru ini, dunia siber diguncang oleh kebocoran data terbesar sepanjang sejarah yang melibatkan 16 miliar username beserta password mereka. Data ini ditemukan telah bocor secara luas akibat serangan malware infostealer yang mencuri data login dari perangkat para korban.
Malware ini bekerja dengan diam-diam mengumpulkan data dan mengunggahnya ke server yang dikendalikan oleh peretas. Berbeda dari kebocoran data lama yang didaur ulang, kali ini data yang bocor masih terbilang baru dan sangat lengkap, termasuk berbagai layanan populer seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, GitHub, bahkan sistem pemerintahan.
Google dan FBI sudah mengeluarkan peringatan agar pengguna mulai beralih dari sistem password tradisional ke teknologi autentikasi yang lebih aman seperti passkey. FBI juga mengingatkan bahaya tautan SMS yang dicurigai sebagai bagian dari kampanye phishing masif.
Para pakar menekankan bahwa kebocoran ini sangat berbahaya karena peretas, bahkan yang pemula sekalipun, bisa dengan mudah mendapatkan akses ke akun digital hanya dengan membeli data curian tersebut di dark web. Penting bagi pengguna untuk segera mengganti password, menggunakan password manager, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan memonitor keberadaan data di dark web.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengguna internet dan penyedia layanan digital untuk lebih meningkatkan keamanan data dan memprioritaskan metode autentikasi yang lebih mutakhir agar menghindari dampak negatif yang besar di masa mendatang.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251123160520-37-687765/16-miliar-data-password-bocor-ini-aplikasi-yang-jadi-sasaran-utama
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251123160520-37-687765/16-miliar-data-password-bocor-ini-aplikasi-yang-jadi-sasaran-utama
Analisis Ahli
Brian Krebs
"Insiden ini menegaskan bahwa pengguna harus menghindari penggunaan password yang sama di banyak layanan dan selalu mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk mengurangi resiko pembajakan akun."
Bruce Schneier
"Malware infostealer adalah ancaman nyata dan sangat berbahaya karena bisa mencuri data secara diam-diam, mengharuskan produsen perangkat dan sistem operasi meningkatkan system security lebih agresif."
Analisis Kami
"Kebocoran data sebesar ini menunjukkan bahwa model keamanan berbasis password tradisional sudah sangat rentan dan usang, sehingga kebutuhan beralih ke metode autentikasi yang lebih kuat menjadi keharusan. Jika tidak, ancaman pencurian identitas dan kerugian finansial akan semakin meluas dan sulit diatasi di masa depan."
Prediksi Kami
Kebocoran data sebesar ini akan mempercepat adopsi teknologi autentikasi modern seperti passkey dan memperketat regulasi keamanan siber di berbagai sektor digital untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh laporan Cybernews dan Forbes mengenai kebocoran data?A
Laporan Cybernews dan Forbes mengungkapkan bahwa sebanyak 16 miliar username dan password telah bocor dan tersebar luas.Q
Apa jenis malware yang digunakan untuk mencuri data dalam kebocoran ini?A
Malware yang digunakan disebut infostealer, yang bekerja mencuri data login dari perangkat korban.Q
Mengapa kebocoran data ini dianggap sangat berbahaya?A
Kebocoran data ini sangat berbahaya karena memungkinkan siapa saja untuk mengakses akun digital dengan membeli data curian di dark web.Q
Apa langkah-langkah yang disarankan bagi pengguna internet untuk melindungi diri?A
Pengguna internet disarankan untuk mengganti password, menggunakan password manager, mengaktifkan autentikasi dua faktor, beralih ke passkey, dan memantau dark web.Q
Layanan digital populer apa saja yang termasuk dalam target pencurian data?A
Target pencurian data termasuk layanan digital seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, dan GitHub.


