
Courtesy of LiveScience
Observasi Langka Ungkap Bentuk Asimetris Ledakan Supernova SN 2024ggi
Mengungkap bentuk dan sifat awal ledakan supernova untuk memahami mekanisme dasar kematian bintang masif serta mengevaluasi model-model eksisting tentang fenomena ini.
30 Nov 2025, 18.00 WIB
27 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengamatan awal supernova SN 2024ggi memberikan wawasan baru tentang kematian bintang masif.
- Bentuk ledakan supernova tidak selalu bulat sempurna, yang menunjukkan kompleksitas dalam prosesnya.
- Data yang diperoleh dari VLT membantu menilai dan menyempurnakan model supernova yang ada.
Chile , Republik Chili - Pada 10 April 2024, sistem ATLAS mendeteksi cahaya pertama dari ledakan sebuah bintang masif di galaksi NGC 3621 yang berjarak 22 juta tahun cahaya. Ledakan ini termasuk jenis supernova dan berasal dari bintang yang massanya sekitar 12 hingga 15 kali massa matahari kita.
Hanya 26 jam setelah ledakan, para astronom menggunakan Very Large Telescope (VLT) di Chile untuk melihat fenomena ini secara langsung. Kesempatan ini sangat langka karena mengamati tanda awal supernova biasanya sulit dan cepat hilang dalam sehari.
Dengan menggunakan teknik spektropolarmetri, para ilmuwan mampu mengamati bentuk gelombang kejut awal yang tidak bulat sempurna, melainkan lebih memanjang seperti buah zaitun. Ini menandakan ledakan supernova memiliki bentuk yang asimetris dan terarah.
Pada hari ke-10 setelah ledakan, lapisan luar bintang yang kaya hidrogen mulai terlihat dan menunjukkan pola yang sama dengan bentuk gelombang awal tadi. Ini berarti bentuk awal ledakan sangat stabil dan tetap pada orientasi yang sama sejak awal ledakan supernova.
Penemuan ini membantu mengesampingkan beberapa model ledakan supernova lama dan mendukung teori baru yang menunjukkan adanya mekanisme inti bintang yang mengatur arah gelombang kejut. Studi ini dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 12 November 2024.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/scientists-mapped-the-shape-of-a-supernova-for-the-first-time-ever-and-its-not-what-we-expected-space-photo-of-the-week
[1] https://www.livescience.com/space/scientists-mapped-the-shape-of-a-supernova-for-the-first-time-ever-and-its-not-what-we-expected-space-photo-of-the-week
Analisis Ahli
Dr. Maria Bergemann
"Pengukuran spektropolarmetri awal ini adalah lompatan besar dalam astrophysics karena memberikan bukti langsung dari evolusi ledakan supernova sejak detik pertama."
Prof. Adam Riess
"Penelitian ini memberikan konfirmasi bahwa bentuk ledakan supernova sangat kompleks dan tidak selalu simetris, yang membantu memperjelas proses inti bintang ketika meninggal."
Analisis Kami
"Pengamatan sangat cepat setelah ledakan ini menunjukkan pentingnya respons kilat dalam astronomi pengamatan. Data ini membuka kemungkinan baru dalam memahami dinamika internal ledakan supernova yang selama ini masih menjadi misteri, dan saya yakin akan ada banyak model baru yang lahir setelah temuan ini."
Prediksi Kami
Penelitian ini akan mendorong pengembangan model ledakan supernova yang lebih akurat dan prediksi yang lebih baik tentang bagaimana bintang masif mengakhiri hidupnya, serta mempercepat deteksi serupa di masa depan untuk fenomena astronomi lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terdeteksi oleh ATLAS pada 10 April 2024?A
ATLAS mendeteksi cahaya pertama dari ledakan bintang masif.Q
Apa nama supernova yang terdeteksi dan di galaksi mana itu terjadi?A
Nama supernova tersebut adalah SN 2024ggi dan terjadi di galaksi NGC 3621.Q
Mengapa pengamatan awal supernova ini penting bagi para astronom?A
Pengamatan awal penting karena memberikan kesempatan langka untuk mempelajari fase awal kematian bintang.Q
Apa yang ditemukan mengenai bentuk awal ledakan supernova?A
Bentuk awal ledakan supernova tidak bulat sempurna, tetapi memanjang seperti zaitun.Q
Apa teknik yang digunakan untuk menganalisis data dari VLT?A
Teknik yang digunakan adalah spectropolarimetry, yang mengurutkan cahaya berdasarkan panjang gelombang.




.jpg)