Campbell’s Bantah Gunakan Daging 3D Printing dan Lab-Grown di Supnya
Courtesy of TheVerge

Campbell’s Bantah Gunakan Daging 3D Printing dan Lab-Grown di Supnya

Memberikan klarifikasi kepada publik bahwa Campbell’s tidak menggunakan daging buatan atau daging yang dihasilkan melalui teknologi 3D printing maupun bioengineered dalam produknya, sekaligus meredakan kekhawatiran konsumen akibat pernyataan kontroversial yang dibuat oleh salah satu pejabat perusahaan.

26 Nov 2025, 06.27 WIB
25 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Campbell's menegaskan komitmennya terhadap kualitas bahan baku dalam produk mereka.
  • Kontroversi ini menyoroti pentingnya transparansi dalam industri makanan.
  • Penggunaan teknologi baru seperti pencetakan 3D dalam makanan sedang dieksplorasi oleh beberapa perusahaan.
Amerika Serikat - Baru-baru ini muncul rekaman audio yang memperlihatkan pernyataan kontroversial dari Martin Bally, Wakil Presiden Teknologi Informasi Campbell’s. Dalam rekaman tersebut, dia diduga mengklaim bahwa daging dalam produk Campbell’s dibuat menggunakan teknologi 3D printer. Pernyataan ini langsung menuai pertanyaan dan kekhawatiran dari masyarakat mengenai bahan makanan yang digunakan.
Campbell’s dengan tegas membantah rumor tersebut melalui pernyataan resmi di situs web mereka. Mereka menegaskan bahwa mereka tidak menggunakan daging hasil cetak 3D, lab-grown meat, ataupun bioengineered meat dalam produk sup mereka. Campbell’s menjelaskan bahwa mereka hanya menggunakan ayam dari pemasok yang sudah memenuhi standar ketat USDA di Amerika Serikat.
Kejadian ini terkait dengan sebuah gugatan hukum yang diajukan oleh mantan pegawai Campbell’s yang merekam percakapannya dengan Martin Bally. Dalam rekaman itu, selain pernyataan tentang makanan, terdengar pula komentar rasis yang sangat tidak dapat diterima. Campbell’s menanggapi kasus ini dengan memasukkan Bally ke masa cuti dan melakukan investigasi atas tuduhan tersebut.
Teknologi pembuatan makanan seperti 3D printing dan lab-grown meat memang sedang dikembangkan oleh beberapa perusahaan makanan dan restoran, termasuk KFC, yang pernah berupaya mengembangkan nugget ayam hasil lab. Namun, penggunaan teknologi seperti ini dalam produk sup kalengan yang diproduksi massal saat ini belum umum atau diterapkan oleh Campbell’s.
Situasi ini menjadi pengingat penting bagi perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam komunikasi dan perilaku internal agar tidak merusak kepercayaan konsumen tanpa alasan yang jelas. Masyarakat pun diharapkan dapat lebih teliti dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/829516/campbells-3d-printed-chicken-soup

Analisis Ahli

Dr. Andi Wijaya, pakar teknologi pangan
"Meskipun teknologi 3D printing dan lab-grown meat sedang berkembang, saat ini masih belum umum digunakan dalam produk makanan massal seperti sup kalengan, jadi pernyataan terkait itu kemungkinan besar salah paham atau di luar konteks."

Analisis Kami

"Pernyataan yang sangat tidak berdasar dari seorang pejabat penting di IT akhirnya bisa menciptakan kebingungan dan keraguan terhadap produk yang sebetulnya aman dan biasa saja. Ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan internal perusahaan terhadap sikap dan ucapan karyawan di posisi strategis agar tidak merusak reputasi tanpa alasan kuat."

Prediksi Kami

Isu penggunaan teknologi canggih dalam industri makanan seperti 3D printed atau lab-grown meat akan terus menjadi sorotan publik dan perusahaan makanan besar harus lebih proaktif dalam komunikasi agar tetap menjaga kepercayaan konsumen.