
Courtesy of Forbes
Dua Perusahaan Besar Gagal Kembangkan Obat Alzheimer: Pelajaran dari Kegagalan Terbaru
Menginformasikan kegagalan dua pengobatan utama dalam uji klinis Alzheimer dan menggambarkan kompleksitas penyakit yang menuntut pendekatan lebih beragam dan mendalam untuk pengobatan yang efektif.
25 Nov 2025, 20.00 WIB
238 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kegagalan dalam penelitian obat Alzheimer menunjukkan kompleksitas penyakit ini.
- Intervensi tunggal belum berhasil dalam memperlambat penurunan kognitif pada pasien Alzheimer.
- Perusahaan farmasi terus mencari solusi baru meskipun menghadapi banyak tantangan dalam penelitian Alzheimer.
global, worldwide - Minggu ini menjadi pengingat nyata bahwa penyakit Alzheimer masih sangat sulit diatasi. Dua perusahaan besar, Johnson & Johnson dan Novo Nordisk, mengumumkan kegagalan uji klinis obat mereka untuk menghambat penurunan kognitif pada tahap awal Alzheimer, yang merupakan hasil mengecewakan setelah bertahun-tahun penelitian dan investasi besar.
Johnson & Johnson menarik diri dari pengembangan posdinemab, antibodi anti-tau yang awalnya diharapkan dapat memperlambat kerusakan saraf yang disebabkan oleh Alzheimer. Uji klinis dengan lebih dari 500 peserta menunjukkan obat itu aman tetapi tidak memberikan manfaat yang cukup signifikan dalam memperbaiki kondisi pasien.
Sementara itu, Novo Nordisk mengumumkan bahwa semaglutide, obat yang berhasil di bidang diabetes dan obesitas, gagal mencapai target utama dalam dua uji klinis besar untuk Alzheimer awal. Ini menjadi pukulan berat bagi harapan terapi berbasis metabolisme untuk mengatasi penyakit ini.
Tau dan metabolisme keduanya dianggap sebagai target menjanjikan karena peran penting mereka dalam patologi Alzheimer. Namun, kegagalan obat-obatan ini mengungkap kompleksitas penyakit yang tidak bisa diatasi dengan satu pendekatan sederhana dan menuntut riset lebih lanjut.
Meski demikian, penelitian tetap berlanjut dengan berbagai kandidat baru dan metode yang lebih personal serta kombinasi terapi. Keluarga dan pasien harus sabar, karena setiap kegagalan menambah pemahaman tentang penyakit dan mendekatkan kita pada solusi yang efektif.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/greglicholai/2025/11/25/two-alzheimers-trial-failures-reveal-clinical-challenges/
[1] https://www.forbes.com/sites/greglicholai/2025/11/25/two-alzheimers-trial-failures-reveal-clinical-challenges/
Analisis Ahli
Dr. Rudolph Tanzi, Profesor Neurologi di Harvard
"Pendekatan mono-terapi pada Alzheimer terlalu sederhana karena penyakit ini melibatkan banyak jalur patologi yang saling berinteraksi, sehingga terapi kombinasi dan intervensi dini sangatlah krusial."
Dr. Maria Carrillo, Chief Science Officer Alzheimer’s Association
"Setiap kegagalan dalam uji klinis adalah kesempatan untuk memahami lebih dalam mekanisme penyakit dan mengarahkan penelitian ke strategi yang lebih inovatif serta multifaset."
Prof. Kaj Blennow, Pakar Alzheimer di Universitas Gothenburg
"Terapi anti-tau perlu dikaji ulang mekanismenya karena walau tau berperan penting, menghambat penyebarannya saja belum cukup menghentikan kemunduran klinis."
Analisis Kami
"Kegagalan besar dalam uji klinis ini menunjukan bahwa pendekatan satu-target sangat terbatas untuk penyakit multifaktorial seperti Alzheimer. Pendekatan di masa depan harus lebih personalized dan kemungkinan mengkombinasikan terapi metabolik dan neurobiologi secara simultan agar bisa efektif."
Prediksi Kami
Kegagalan ini mungkin akan mendorong peneliti untuk mengembangkan terapi Alzheimer yang lebih kompleks dengan kombinasi target, serta meningkatkan fokus pada intervensi yang dilakukan lebih awal sebelum gejala muncul.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan program pengembangan obat oleh Johnson & Johnson dan Novo Nordisk?A
Johnson & Johnson dan Novo Nordisk mengumumkan kegagalan dalam program pengembangan obat mereka untuk penyakit Alzheimer.Q
Mengapa posdinemab dianggap sebagai langkah maju dalam pengobatan Alzheimer?A
Posdinemab dianggap sebagai langkah maju karena ditargetkan untuk menghambat penyebaran tau, tetapi tidak menunjukkan manfaat dalam uji klinis.Q
Apa hasil dari uji klinis semaglutide untuk penyakit Alzheimer?A
Uji klinis semaglutide menunjukkan tidak ada perbaikan dalam perkembangan penyakit meskipun ada manfaat metabolik yang terdeteksi.Q
Mengapa obat-obatan GLP-1 menarik untuk digunakan dalam pengobatan Alzheimer?A
Obat-obatan GLP-1 menarik karena dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memiliki efek positif pada neurogenesis serta peradangan.Q
Bagaimana kegagalan ini mempengaruhi penelitian di bidang Alzheimer?A
Kegagalan ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi peneliti dalam memahami dan mengobati Alzheimer, meskipun penelitian terus berlanjut.

