Courtesy of Forbes

Mengungkap Risiko Tersembunyi di Balik Kenaikan Harga Makanan Thanksgiving

Mengungkap risiko kesehatan dan rantai pasokan di balik kenaikan harga makanan khas Thanksgiving dan mendorong kesadaran serta tindakan untuk membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi masa depan.

25 Nov 2025, 16.30 WIB

246 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kenaikan harga pangan mencerminkan risiko sistemik dalam rantai pasokan.
Perubahan iklim dan zoonosis merupakan tantangan besar bagi keberlanjutan sistem pangan.
Penting untuk berinvestasi dalam ketahanan dan keberagaman dalam rantai pasokan pangan.

Amerika Serikat - Menjelang Thanksgiving tahun ini, banyak keluarga menghadapi harga kalkun yang melonjak hingga 75% dibandingkan bulan Oktober 2024. Penyebab utama dari kenaikan ini adalah wabah flu burung yang mengurangi jumlah unggas di Amerika Serikat. Meskipun pemerintah telah berhasil menahan penyebaran flu burung, risiko lain yang lebih besar justru masih mengintai sistem pangan kita.

Flu burung H5N1 yang memengaruhi unggas bisa bermutasi agar lebih mudah menular ke manusia. Hal ini menimbulkan risiko zoonosis serius, yaitu penularan penyakit dari hewan ke manusia yang berpotensi menyebabkan pandemi baru seperti COVID-19. Sistem peternakan industrial yang penuh tekanan dan pelanggaran standar kesejahteraan hewan juga memperbesar risiko wabah penyakit.

Selain risiko kesehatan, rantai pasokan pakan ternak sangat rentan akibat ketergantungan yang tinggi pada beberapa kawasan yaitu Asia dan Amerika Utara. Perubahan iklim di kedua wilayah tersebut semakin memperburuk situasi dengan badai, banjir, dan peningkatan suhu yang dapat menurunkan produksi pakan. Ini memperlihatkan betapa rapuhnya sistem pangan global saat ini.

Tidak banyak perusahaan peternakan besar yang memiliki diversifikasi pemasok pakan ternak. Ketergantungan pada satu atau dua pemasok saja bisa menyebabkan gangguan besar saat salah satu daerah terkena bencana iklim. Meski ada kabar baik karena beberapa perusahaan mulai menginvestasikan modal untuk memperkuat ketahanan rantai pasokan, langkah ini masih harus ditingkatkan agar dapat mencegah krisis yang lebih parah.

Saat menikmati hidangan Thanksgiving, penting bagi kita untuk menyadari bahwa di balik sajian warna-warni itu ada risiko besar yang mengancam kesehatan manusia dan keberlanjutan sistem pangan dunia. Upaya membangun sistem yang tangguh dan berkelanjutan harus menjadi perhatian bersama agar di masa depan kita dapat menikmati makanan tanpa cemas akan masalah besar tersebut.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/simithambi/2025/11/25/the-hidden-sustainability-risks-packed-inside-your-thanksgiving-meal/

Analisis Ahli

Weiming Pu

"Climate shocks are rapidly turning into feed shocks, threatening the stability of feed supply chains and livestock production costs."

Analisis Kami

"Sistem pangan kita terlalu bergantung pada beberapa wilayah dan perusahaan besar yang rentan terhadap perubahan iklim dan wabah penyakit, menciptakan risiko besar bagi ketahanan pangan global. Tanpa reformasi dan diversifikasi cepat, kita dapat menghadapi lonjakan harga makanan dan krisis kesehatan berikutnya yang dapat merugikan masyarakat luas."

Prediksi Kami

Jika tidak ada tindakan konkret untuk mengurangi risiko zoonosis dan memperkuat rantai pasokan pakan ternak, kemungkinan akan terjadi krisis pangan dan kesehatan yang lebih serius dengan kenaikan harga yang berkelanjutan dan potensi wabah penyakit baru.