
Courtesy of Forbes
Bagaimana Gaya Geser dalam Magma Memicu Letusan Gunung Berapi
Artikel ini berusaha menjelaskan mekanisme baru terbentuknya gelembung gas dalam magma yang dapat memicu letusan gunung berapi, sehingga membantu memprediksi bahaya letusan dengan lebih akurat.
25 Nov 2025, 03.15 WIB
110 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Gelembung gas dalam magma dapat terbentuk karena gaya geser, bukan hanya karena penurunan tekanan.
- Gunung St. Helens menunjukkan bagaimana magma kaya gas dapat mengalir perlahan sebelum meletus.
- Model vulkanologi perlu diperbarui untuk memasukkan faktor gaya geser dalam prediksi bahaya letusan.
Zürich, Swiss - Ilmuwan menemukan bahwa gelembung gas dalam magma tidak hanya terbentuk akibat penurunan tekanan saat magma naik ke permukaan, namun juga bisa muncul karena gaya geser yang terjadi saat magma bergerak. Hal ini mirip seperti botol sampanye yang meletus ketika tutupnya dibuka dan karbon dioksida keluar dalam bentuk gelembung.
Untuk membuktikan hal ini, para peneliti dari ETH Zürich dan tim internasional melakukan eksperimen dengan menggunakan polimer kental yang menyerupai sifat fisik magma, diisi dengan karbon dioksida. Ketika polimer tersebut digerakkan, gelembung gas secara utama terbentuk di pinggir jalur karena gesekan dan gaya geser yang kuat.
Penemuan ini menjelaskan mengapa magma yang tampaknya rendah gas bisa bereaksi eksplosif ketika gelembung gas terbentuk akibat gaya geser. Sebaliknya, magma yang kaya akan gas bisa mengalir dengan tenang karena gelembung-gelembung ini bergabung dan membentuk saluran yang membantu pelepasan gas.
Model baru ini juga mampu menjelaskan letusan Gunung St. Helens tahun 1980, yang dimulai dengan aliran lava lambat dan pelepasan gas secara bertahap karena tekanan masih terkungkung. Letusan eksplosif baru terjadi saat ada longsoran yang membuka ventilasi dan menurunkan tekanan secara cepat.
Pemahaman terbaru ini sangat penting untuk pengembangan model prediksi letusan gunung berapi yang lebih akurat. Dengan memasukkan efek gaya geser di dalam conduit magma, para ahli dapat meramalkan beragam gaya letusan dan mempersiapkan peringatan bencana yang lebih efektif.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/davidbressan/2025/11/24/study-explains-why-some-volcanoes-explode-and-others-dont/
[1] https://www.forbes.com/sites/davidbressan/2025/11/24/study-explains-why-some-volcanoes-explode-and-others-dont/
Analisis Ahli
Olivier Bachmann
"Gaya geser dalam magma cukup kuat untuk memicu pembentukan gelembung gas tanpa menunggu penurunan tekanan; hal ini mengubah paradigma lama tentang letusan gunung berapi."
Analisis Kami
"Penemuan ini merevolusi pemahaman kita tentang proses fisika di dalam magma yang selama ini dianggap sederhana. Memasukkan faktor gaya geser ke dalam model vulkanologi adalah langkah penting untuk prediksi letusan yang lebih realistis dan menyeluruh."
Prediksi Kami
Dengan memperhitungkan gaya geser dalam magma, model prediksi letusan gunung berapi akan menjadi lebih akurat dan dapat membantu mengurangi dampak bencana dengan memberikan peringatan lebih dini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan letusan gunung berapi?A
Letusan gunung berapi dipengaruhi oleh pembentukan gelembung gas dalam magma.Q
Bagaimana gelembung gas terbentuk dalam magma?A
Gelembung gas terbentuk tidak hanya saat tekanan turun namun juga akibat gaya geser dalam magma.Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti internasional terkait dengan magma?A
Tim peneliti menemukan bahwa gaya geser dalam magma dapat menyebabkan pembentukan gelembung gas tanpa penurunan tekanan.Q
Mengapa Gunung St. Helens menjadi contoh yang relevan dalam penelitian ini?A
Gunung St. Helens menjadi contoh karena meskipun magma kaya gas, letusannya dimulai dengan intrusi lava yang lambat.Q
Apa pentingnya mempertimbangkan gaya geser dalam model gunung berapi?A
Mempertimbangkan gaya geser penting untuk memprediksi potensi bahaya gunung berapi secara lebih akurat.

