
Courtesy of Forbes
Mengapa Fine-Tuning Jadi Masa Depan Model AI yang Lebih Murah dan Efisien
Artikel ini ingin menyampaikan bahwa kemajuan berikutnya dalam teknologi AI besar kemungkinan berasal dari kemampuan mengatur dan menyesuaikan model dengan fine-tuning dan pengembangan tooling, bukan dari peningkatan pretraining pada model dasar. Ini penting agar perusahaan dapat menguasai model mereka dan membangun ekosistem AI yang lebih terbuka dan berkelanjutan.
25 Nov 2025, 00.00 WIB
266 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Model AI sumber terbuka semakin menunjukkan daya saing dengan biaya yang lebih rendah.
- Fine-tuning memberikan perusahaan kepemilikan intelektual yang lebih besar atas model yang disesuaikan.
- Perusahaan yang membuka kemampuan fine-tuning akan mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar AI.
Silicon Valley, Amerika Serikat - Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan besar seperti OpenAI dan Anthropic telah menginvestasikan banyak uang untuk melatih model AI besar yang mampu menangani berbagai tugas umum. Namun, kini kemajuan dalam tahap ini mulai melambat dan teknologi model dasar mencapai batasnya.
Sementara itu, perusahaan di China seperti DeepSeek dan Alibaba menunjukkan bahwa model AI yang sangat kompetitif bisa dibuat tanpa harus mengeluarkan biaya besar seperti di Silicon Valley, menggunakan pendekatan open-source.
Salah satu keunggulan terbesar dari model open-source adalah kemampuannya untuk di-fine-tune atau disesuaikan lebih dalam sesuai kebutuhan spesifik bisnis, sehingga hasilnya menjadi lebih akurat dan relevan.
Fine-tuning memungkinkan perusahaan untuk memiliki model AI versi mereka sendiri, yang bukan hanya menghasilkan data tetapi juga kepemilikan teknologi baru dalam bentuk bobot model yang telah disesuaikan.
Dengan kondisi pasar model dasar yang mulai jenuh, masa depan AI akan lebih banyak ditentukan oleh kemampuan untuk mengatur model dengan alat pengembang dan fine-tuning daripada hanya mengandalkan besarnya skala model itu sendiri.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/24/the-impact-of-open-source-ai-on-developers/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/24/the-impact-of-open-source-ai-on-developers/
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Fine-tuning and open ecosystem development are the keys to unlocking practical value from AI models rather than continued blind investment in scale alone."
Fei-Fei Li
"Empowering users with customization options fosters innovation and democratizes AI benefits, crucial for broad-based AI adoption."
Analisis Kami
"Fine-tuning adalah game-changer yang benar-benar mengubah AI dari produk generik menjadi aset strategis yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Perusahaan yang tidak mengadopsi pendekatan ini dan tetap bergantung pada model black box akan tertinggal karena kehilangan kontrol dan diferensiasi."
Prediksi Kami
Di masa depan, dominasi pasar AI akan bergeser ke perusahaan yang menyediakan kemampuan fine-tuning terbuka dan ekosistem pengembang yang kuat, bukan hanya yang memiliki model dasar terbesar dan termahal.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Komninos Chatzipapas?A
Komninos Chatzipapas adalah Pendiri dan CEO dari Orion AI Software.Q
Apa itu fine-tuning dalam konteks AI?A
Fine-tuning adalah proses mengambil model yang telah dilatih sebelumnya dan menyuportnya dengan contoh respons yang diinginkan agar model dapat mengadaptasi responsnya.Q
Mengapa model AI sumber terbuka semakin menarik?A
Model AI sumber terbuka menawarkan penghematan biaya dan fleksibilitas dalam pengaturan infrastruktur dan data.Q
Apa yang membedakan OpenAI dalam hal fine-tuning?A
OpenAI adalah satu-satunya penyedia besar yang memungkinkan fine-tuning pada sebagian besar modelnya.Q
Apa yang diharapkan dari perkembangan model AI di masa depan?A
Perkembangan lebih lanjut di bidang AI kemungkinan akan datang dari fine-tuning dan alat pengembang, bukan dari peningkatan komputasi.



