
Courtesy of CNBCIndonesia
Trump Pertimbangkan Izinkan Ekspor Chip Nvidia H200 ke China, Apa Dampaknya?
Menginformasikan potensi perubahan kebijakan ekspor chip AI dari AS ke China yang dapat memperkuat hubungan perdagangan teknologi dan berdampak pada persaingan geopolitik serta keamanan nasional.
24 Nov 2025, 14.25 WIB
205 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk mengizinkan ekspor chip AI ke China yang sebelumnya dibatasi.
- Nvidia mengeluhkan aturan ekspor yang membuat mereka kalah bersaing di pasar China.
- Gencatan senjata dalam perang dagang antara AS dan China dapat mengubah dinamika ekspor teknologi.
Jakarta, Indonesia - Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali penjualan chip kecerdasan buatan Nvidia H200 ke China, sebuah langkah yang menandai perubahan penting dari kebijakan sebelumnya yang melarang ekspor chip AI canggih ke negara tersebut. Kebijakan ini kini ditinjau ulang di tengah membaiknya hubungan dagang dan teknologi antara Amerika Serikat dan China setelah gencatan senjata yang dicapai oleh kedua negara baru-baru ini.
Nvidia menyampaikan bahwa pembatasan ekspor chip AI membuat mereka sulit bersaing di pasar China, tempat yang sangat besar bagi bisnis teknologi. Dengan aturan yang lebih longgar, Nvidia berharap bisa kembali meraih pangsa pasar di China sebelum kompetitor dari negara lain mengisi kekosongan tersebut. Chip H200 juga lebih kuat dan cepat dibandingkan versi sebelumnya, menjadikannya produk yang sangat menarik di pasar AI global.
Meski ada peluang bisnis, muncul kekhawatiran dari kubu garis keras di Washington yang menyebut bahwa chip AI canggih ini bisa memperkuat kapasitas militer China. Ini merupakan isu sensitif terkait keamanan nasional yang selama ini menjadi alasan utama pembatasan ekspor dari AS. Namun, tekanan ekonomi dan diplomatik dari hubungan antara Trump dan Presiden Xi Jinping mendukung kelonggaran tersebut.
Sementara itu, Nvidia masih terus aktif mengembangkan teknologi terbaru mereka dengan generasi chip Blackwell yang sudah mulai diekspor ke negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Hal ini menunjukkan bahwa AS tetap memanfaatkan pengaruh teknologinya untuk memperkuat posisi geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Keputusan akhir mengenai pelonggaran ekspor chip ini akan sangat menentukan masa depan persaingan teknologi antara AS dan China, serta keseimbangan kekuatan global. Meskipun langkah ini membawa keuntungan ekonomi dan diplomatik, risiko keamanan dan ketegangan politik tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh kedua negara.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251124121647-37-687960/trump-akhirnya-menyerah-ke-china-xi-jinping-menang
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251124121647-37-687960/trump-akhirnya-menyerah-ke-china-xi-jinping-menang
Analisis Ahli
Klaus Schwab
"Kelonggaran ekspor teknologi AI menunjukkan betapa eratnya interdependensi ekonomi global dalam teknologi tinggi yang makin sulit dipisahkan oleh kebijakan politik nasional semata."
Analisis Kami
"Langkah pelonggaran ini mencerminkan perubahan taktik AS yang dari agresif ke lebih pragmatis dalam menghadapi China, namun berisiko mengorbankan keunggulan teknologi dan keamanan nasional. Keputusan ini menandai bahwa tekanan pasar dan hubungan diplomatik dapat mengalahkan kebijakan proteksionis, namun potensi efek domino pada persaingan militer harus diwaspadai serius."
Prediksi Kami
Jika pelonggaran ekspor chip Nvidia H200 benar dilakukan, kemungkinan akan muncul peningkatan kerja sama teknologi antara AS dan China sekaligus memicu perdebatan politik dan keamanan nasional yang lebih intens di Washington.




