
Courtesy of CNBCIndonesia
AS Pertimbangkan Buka Jalur Perdagangan Chip Nvidia H200 ke China
Menyampaikan kabar bahwa AS mempertimbangkan untuk membuka kembali izin ekspor chip Nvidia H200 ke China seiring membaiknya hubungan kedua negara, sekaligus menegaskan komitmen AS menjaga kepemimpinan teknologi sekaligus keamanan nasional.
22 Nov 2025, 13.45 WIB
173 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AS sedang mempertimbangkan untuk memperbolehkan perdagangan chip Nvidia H200 ke China.
- Hubungan bilateral antara AS dan China menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
- Departemen Perdagangan AS aktif dalam mengatur ekspor teknologi canggih.
Jakarta, Indonesia - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk kembali membuka jalur perdagangan chip Nvidia H200 ke China. Hal ini terjadi setelah hubungan antara AS dan China membaik, khususnya setelah pertemuan antara pimpinan kedua negara di Busan, Korea Selatan.
Sebelumnya, penjualan chip Nvidia yang sangat canggih tersebut dilarang ke China sebagai bagian dari perang dagang antara kedua negara. Sebagai respons, China melarang penggunaan chip Nvidia dan mendorong perusahaan lokal beralih ke chip buatan dalam negeri.
Nvidia H200 adalah chip AI canggih yang diluncurkan dua tahun lalu dengan kapasitas memori dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, H100. Chip ini sangat penting bagi perkembangan teknologi AI dan kecerdasan mesin.
Departemen Perdagangan AS juga baru-baru ini menyetujui pengiriman chip AI Nvidia ke beberapa negara lain seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sikap ini menunjukkan fleksibilitas AS dalam mengelola perdagangan teknologi tinggi di tengah situasi geopolitik yang kompleks.
Meski masih belum pasti, langkah membuka jalur perdagangan chip Nvidia ke China bisa menjadi tanda bahwa AS dan China mulai membangun kembali kerja sama di bidang teknologi sekaligus menjaga keamanan nasional masing-masing.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251122125358-37-687627/as-mulai-melunak-goda-china-dengan-barang-bagus-ini
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251122125358-37-687627/as-mulai-melunak-goda-china-dengan-barang-bagus-ini
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Membuka akses chip AI canggih seperti H200 dapat mempercepat inovasi teknologi di China, tetapi juga memperkuat ekosistem AI global yang membutuhkan kolaborasi lintas negara."
Kai-Fu Lee
"Balik membuka pasar chip ke China merupakan pengakuan bahwa persaingan teknologi tidak bisa sepenuhnya dimonopoli oleh satu negara, dan kerja sama bisa mengurangi ketegangan geopolitik."
Analisis Kami
"Langkah AS untuk membuka kembali jalur perdagangan chip Nvidia ke China mencerminkan perubahan strategi yang pragmatis dalam menghadapi persaingan teknologi global. Meskipun ada risiko keamanan nasional, pembukaan ini dapat menjadi jembatan untuk perbaikan hubungan AS-China yang sangat diperlukan di era teknologi maju."
Prediksi Kami
Jika izin ekspor chip Nvidia H200 ke China dibuka, kemungkinan besar akan memperkuat kerja sama teknologi dan perdagangan antara AS dan China, serta mendorong persaingan di pasar chip AI global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dipertimbangkan oleh Amerika Serikat terkait perdagangan Nvidia dengan China?A
Amerika Serikat mempertimbangkan untuk membuka jalur perdagangan Nvidia ke China dengan meninjau rencana kebijakan untuk memperbolehkan penjualan chip H200.Q
Apa itu chip H200 dan mengapa penting?A
Chip H200 adalah chip canggih dengan memori bandwidth tinggi, lebih besar dari pendahulunya H100, dan penting untuk aplikasi kecerdasan buatan.Q
Bagaimana hubungan antara AS dan China saat ini?A
Hubungan antara AS dan China dilaporkan semakin membaik, terlihat dari upaya kedua negara untuk menjalin komunikasi yang lebih baik.Q
Apa tanggapan pejabat Gedung Putih terhadap laporan tersebut?A
Pejabat Gedung Putih menolak untuk berkomentar mengenai laporan tersebut tetapi menegaskan komitmen AS untuk memimpin dalam teknologi sambil menjaga keamanan nasional.Q
Apa langkah terbaru Departemen Perdagangan terkait chip AI Nvidia?A
Departemen Perdagangan AS baru saja menyetujui pengiriman 70 ribu chip AI Nvidia ke beberapa perusahaan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.


