Mengungkap Kompleksitas Long COVID dan Pergeseran Strategi Industri Farmasi Pasca Pandemi
Courtesy of Forbes

Mengungkap Kompleksitas Long COVID dan Pergeseran Strategi Industri Farmasi Pasca Pandemi

Memberikan gambaran terkini mengenai kompleksitas Long COVID dan dampaknya pada riset klinis serta strategi industri farmasi, sekaligus menjelaskan perubahan arah teknologi vaksin setelah pandemi.

22 Nov 2025, 20.01 WIB
210 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Long COVID merupakan kondisi kompleks yang membutuhkan pemahaman mendalam untuk pengobatan yang efektif.
  • Perubahan strategi dalam pengembangan vaksin mRNA menunjukkan adaptasi industri terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.
  • Investasi dalam produksi bioteknologi domestik semakin penting untuk mengatasi tantangan pasca-pandemi.
Amerika Serikat - Long COVID masih menjadi masalah kesehatan besar di AS, dengan sekitar 7% orang dewasa yang terdampak secara berkepanjangan. Studi terbaru dari NIH mengungkap bahwa Long COVID bukan satu penyakit tunggal, melainkan terdiri dari delapan pola gejala yang berbeda, mulai dari ringan hingga parah dan menetap selama lebih dari setahun.
Gejala yang paling banyak mengganggu dan menonaktifkan pasien adalah masalah neurologis seperti kelelahan kronis, gangguan fokus, dan kehilangan daya ingat yang disebut 'brain fog'. Sayangnya, studi uji coba beberapa terapi kognitif online dan rehabilitasi menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, menandakan perlunya pendekatan baru dalam pengobatan Long COVID.
Di tengah kesulitan riset, kebijakan pemerintahan AS berubah drastis dengan penghentian banyak program vaksin berbasis mRNA yang sebelumnya menjadi andalan, demi mengalihkan fokus ke teknologi vaksin yang lebih luas dan dianggap lebih aman. Hal ini membawa dampak besar bagi perusahaan-perusahaan seperti Moderna dan Pfizer yang harus menyesuaikan strategi mereka.
Meski begitu, investasi besar sedang diarahkan untuk memperkuat manufaktur vaksin dan biologik di dalam negeri AS demi mengamankan rantai pasok serta mempersiapkan inovasi masa depan, seperti yang dilakukan oleh Novartis dan Moderna dengan pembangunan fasilitas raksasa dan pusat teknologi mutakhir.
Persetujuan FDA terhadap vaksin COVID-19 terbaru yang disesuaikan varian Omicron menunjukkan bahwa teknologi mRNA tetap penting dalam respon cepat terhadap mutasi virus. Namun, riset terapi untuk Long COVID, termasuk penggunaan obat antivirus dan GLP-1 agonis untuk inflamasi, terus berlangsung dengan harapan menemukan pengobatan yang efektif di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/greglicholai/2025/11/22/long-covids-shadow-lingers/

Analisis Ahli

Bruce Levy
"Memahami berbagai trajektori Long COVID sangat penting untuk mengarahkan penelitian dan pengembangan pengobatan yang efektif, terutama mengingat kompleksitas biologis kondisi ini."

Analisis Kami

"Long COVID mengungkap betapa kompleksnya tantangan kesehatan yang muncul pasca pandemi dan menunjukkan bahwa solusi satu obat atau terapi tunggal tidak memadai. Industri farmasi harus beradaptasi cepat namun hati-hati agar inovasi tidak terhambat oleh pengetatan pendanaan dan perubahan kebijakan yang drastis."

Prediksi Kami

Penelitian Long COVID akan terus berkembang dengan fokus pada subkelompok pasien dan terapi spesifik, sementara industri farmasi akan meningkatkan manufaktur biologik dan teknologi vaksin selain mRNA untuk masa depan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Long COVID?
A
Long COVID adalah kondisi yang dialami oleh sebagian orang setelah terinfeksi COVID-19, dengan gejala yang bertahan lama.
Q
Apa saja gejala yang terkait dengan Long COVID?
A
Gejala Long COVID dapat mencakup kelelahan, kabut otak, dan nyeri yang tidak kunjung reda.
Q
Mengapa pengobatan Long COVID menjadi tantangan?
A
Pengobatan Long COVID sulit karena kompleksitas biologis dan perbedaan gejala di antara individu.
Q
Apa perubahan yang dilakukan oleh perusahaan farmasi terkait penelitian vaksin mRNA?
A
Perusahaan farmasi mulai mengurangi program vaksin mRNA dan berinvestasi lebih banyak dalam produksi domestik dan teknologi vaksin yang lebih aman.
Q
Bagaimana investasi dalam bioteknologi berubah setelah pandemi?
A
Setelah pandemi, investasi di industri bioteknologi meningkat untuk memperkuat kapasitas produksi dan ketahanan rantai pasokan.