
Courtesy of TheJakartaPost
Meta Berhasil Tolak Upaya FTC Memaksa Jual Instagram dan WhatsApp
Menjelaskan keputusan pengadilan yang menolak permintaan FTC untuk memaksa Meta membubarkan Instagram dan WhatsApp, menandai kemenangan besar bagi perusahaan teknologi besar dan memberikan gambaran tentang persaingan di pasar media sosial saat ini.
19 Nov 2025, 06.59 WIB
18 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Keputusan pengadilan menguntungkan Meta dan meningkatkan posisi mereka dalam industri.
- FTC menghadapi tantangan dalam membuktikan monopoli di pasar media sosial.
- Lanskap kompetisi di media sosial telah berubah dengan munculnya platform seperti TikTok dan YouTube.
Washington, Amerika Serikat - Seorang hakim federal di Washington menolak tuntutan Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat yang ingin memaksa Meta Platforms untuk membubarkan atau menjual Instagram dan WhatsApp. Tuntutan tersebut didasarkan pada klaim bahwa Meta menguasai pasar media sosial dan menghambat persaingan dengan membeli kedua platform tersebut.
FTC menilai akuisisi Instagram pada 2012 dan WhatsApp pada 2014 sebagai upaya Meta menghilangkan pesaing yang berpotensi berkembang. Namun, quo Meta tidak menghadapi masalah hukum saat membeli kedua aplikasi ini. Dalam proses peradilan, hakim menyatakan bahwa kini pasar media sosial telah berubah dengan kehadiran pesaing utama seperti TikTok dan YouTube.
Hakim James Boasberg menjelaskan bahwa pengguna media sosial kini memilih di antara berbagai platform, termasuk konten video dari TikTok dan YouTube yang tidak dipertimbangkan oleh FTC. Ini berarti bahwa pandangan FTC selama ini salah karena mengecualikan pemain besar tersebut dalam analisis pangsa pasar.
Meta pun membela diri dengan mengatakan membeli perusahaan yang sudah unggul dalam fitur tertentu merupakan strategi bisnis yang sah. Mereka juga menunjukkan bahwa mereka menghadapi tekanan kompetitif yang nyata, seperti investasi 4 miliar dolar AS untuk fitur singkat video bernama Reels sebagai respon terhadap TikTok.
Keputusan hakim menjadi kemenangan besar bagi Big Tech dan mengindikasikan bahwa FTC harus memperbaiki pendekatan mereka dalam menilai monopoli di sektor teknologi. Setelah putusan ini, saham Meta hanya turun sedikit dan FTC menyatakan akan mempertimbangkan opsi hukum lain untuk mengejar tujuan mereka.
Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/11/19/meta-defeats-antitrust-case-over-instagram-whatsapp-acquisitions.html
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/11/19/meta-defeats-antitrust-case-over-instagram-whatsapp-acquisitions.html
Analisis Ahli
Lina Khan
"Kasus ini menunjukkan tantangan besar bagi pengatur yang berusaha menghadapi raksasa teknologi dengan cara konvensional. Regulasi perlu inovasi agar bisa relevan dalam lanskap digital yang terus berubah."
Analisis Kami
"Keputusan pengadilan ini menunjukkan bahwa regulasi antitrust harus lebih adaptif terhadap perubahan dinamis di dunia teknologi yang sangat cepat berubah. FTC perlu memperkuat kasusnya dengan bukti nyata dampak negatif persaingan terhadap konsumen, bukan hanya berfokus pada teori monopoli kuno."
Prediksi Kami
FTC kemungkinan akan meninjau kembali strategi dan menyiapkan kasus baru dengan argumen yang lebih kuat, sementara Meta mungkin akan terus mengembangkan dan melakukan akuisisi untuk menjaga posisi dominannya di pasar media sosial.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan pengadilan yang diambil terhadap Meta Platforms?A
Pengadilan memutuskan bahwa Meta tidak memiliki monopoli di pasar media sosial.Q
Apa alasan FTC menggugat Meta?A
FTC menggugat Meta karena mereka menganggap perusahaan tersebut mengakuisisi Instagram dan WhatsApp untuk menghilangkan pesaing baru.Q
Siapa yang menjadi hakim dalam kasus ini?A
Hakim dalam kasus ini adalah James Boasberg.Q
Apa yang dikatakan hakim tentang pasar media sosial saat ini?A
Hakim menyatakan bahwa lanskap media sosial telah berubah secara signifikan dalam lima tahun terakhir, dengan adanya pesaing seperti TikTok dan YouTube.Q
Apa dampak dari keputusan ini terhadap saham Meta?A
Keputusan ini membuat saham Meta hanya turun 0,3% setelah berita tersebut.

