Mengapa Media Sosial Tidak Merusak Otak, Tapi Perlu Pengawasan Orang Tua
Courtesy of Forbes

Mengapa Media Sosial Tidak Merusak Otak, Tapi Perlu Pengawasan Orang Tua

Memberikan pemahaman yang benar bahwa media sosial tidak merusak otak secara biologis, tetapi pengaruh algoritmik terhadap perilaku dan perkembangan anak perlu diwaspadai dan dikendalikan agar anak menggunakan teknologi secara sehat dan bertanggung jawab.

21 Nov 2025, 19.00 WIB
244 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Media sosial tidak merusak otak, tetapi dapat mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak.
  • Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan masalah perhatian dan kesehatan mental.
  • Orang tua perlu mengajarkan penggunaan teknologi yang sehat dan membatasi waktu penggunaan media sosial.
Banyak orang tua merasa khawatir tentang bagaimana smartphone dan aplikasi media sosial seperti TikTok dan Instagram memengaruhi perkembangan otak anak-anak mereka. Namun, penelitian menunjukkan bahwa media sosial tidak secara langsung merusak otak secara biologis, meskipun algoritmanya mempengaruhi cara anak-anak belajar, memperhatikan, dan mengelola emosi mereka.
Algoritma media sosial dirancang untuk menarik perhatian dengan memberikan konten baru yang tidak terduga secara terus-menerus, memicu sistem dopamin di otak yang membuat anak-anak ketagihan menggulir layar. Hal ini menyebabkan mereka terbiasa mencari stimulasi cepat dan berubah-ubah, yang dapat membuat mereka lebih mudah bosan dan sulit berkonsentrasi pada hal yang memerlukan waktu lama seperti belajar.
Selain masalah perhatian, algoritma juga dapat memperkuat kecemasan dan perasaan tidak cukup baik terutama pada remaja perempuan melalui konten yang berhubungan dengan penampilan dan status sosial. Algoritma memungkinkan anak-anak yang merasa rentan secara emosional untuk melihat lebih banyak konten yang menguatkan kecemasan mereka, yang berisiko memperburuk kesehatan mental mereka.
Salah satu masalah terbesar adalah bahwa waktu yang dihabiskan di media sosial menggantikan pengalaman hidup yang penting seperti bermain bebas, interaksi langsung dengan teman dan keluarga, aktivitas fisik, dan waktu tidur yang cukup. Semua hal ini sangat penting bagi perkembangan otak dan kesehatan mental anak-anak.
Penting untuk tidak melarang teknologi sepenuhnya, tapi mengajarkan anak-anak menggunakan media sosial dengan bijak. Orang tua dapat membantu dengan menunda akses ke platform algoritmik sampai usia 13 atau 14 tahun, membatasi waktu penggunaan, menjaga ponsel di luar kamar tidur, dan mendorong anak menggunakan teknologi untuk berkreasi daripada hanya mengonsumsi konten.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jessepines/2025/11/21/does-social-media-cause-brain-damage-5-things-parents-should-know/

Analisis Ahli

Dr. Jean Twenge
"Media sosial tidak secara langsung menyebabkan gangguan mental, tapi meningkatkan risiko kecemasan dan depresi akibat perbandingan sosial yang intens."
Dr. Dimitri Christakis
"Penggunaan algoritma yang mengutamakan engagement dapat membuat anak-anak kecanduan pola stimulasi cepat yang menghambat kemampuan mereka untuk fokus dan belajar dengan efektif."

Analisis Kami

"Dampak media sosial terhadap perkembangan anak lebih bersifat perubahan pola perilaku daripada kerusakan biologis, sehingga intervensi yang tepat dapat memitigasi efek negatifnya. Penggunaan teknologi harus diarahkan untuk memperkuat kreativitas dan interaksi sosial nyata agar pertumbuhan mental dan emosional anak lebih seimbang."

Prediksi Kami

Penggunaan media sosial yang semakin intens dan algoritma yang semakin canggih kemungkinan akan menyebabkan semakin banyak anak-anak mengalami masalah perhatian, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental, kecuali intervensi pengaturan penggunaan digital dilakukan secara serius oleh orang tua dan pihak terkait.

Pertanyaan Terkait

Q
Apakah media sosial dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak?
A
Tidak, algoritma media sosial tidak merusak neuron atau otak secara biologis.
Q
Bagaimana algoritma media sosial mempengaruhi perhatian anak?
A
Algoritma mempengaruhi bagaimana anak belajar dan mempertahankan perhatian, membuat mereka lebih sulit untuk fokus pada tugas yang lebih lambat.
Q
Apa dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja?
A
Penggunaan media sosial yang berat telah dikaitkan dengan peningkatan kecemasan dan depresi, terutama pada remaja dengan masalah harga diri.
Q
Mengapa penting untuk membatasi waktu penggunaan media sosial pada anak?
A
Penting untuk membatasi waktu penggunaan media sosial karena dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kinerja akademik anak.
Q
Apa langkah yang dapat diambil orang tua untuk mengurangi dampak negatif media sosial?
A
Orang tua dapat menunda akses ke platform algoritmik, menggunakan lingkungan digital tanpa algoritma, dan mengatur batasan waktu penggunaan.