
Courtesy of Forbes
Mengelola Siklus Hidup AI Agen: Kunci Keamanan di Era Otomasi Cepat
Mengedukasi pemimpin keamanan siber dan arsitek identitas tentang pentingnya tata kelola siklus hidup AI agen untuk mencegah risiko keamanan dari identitas hantu dan eskalasi hak akses yang tidak terkendali.
20 Nov 2025, 23.00 WIB
45 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Agen AI memerlukan pengelolaan identitas yang ketat untuk mencegah risiko keamanan.
- Proses onboarding dan dekomisioning harus diotomatisasi untuk memastikan keamanan.
- Penting untuk menganalisis kombinasi hak akses untuk menghindari jalur eksploitasi berbahaya.
AI agen kini tidak lagi menjadi eksperimen dalam dunia teknologi, melainkan sudah menjadi bagian penting dalam berbagai proses operasional TI. Namun, penggunaan AI ini menghadirkan tantangan baru dalam hal keamanan, terutama terkait manajemen identitas dan hak akses yang sering diabaikan.
Banyak AI agen dibuat secara tidak terstruktur dan tidak diawasi dengan baik. Mereka memakai kredensial yang sama dengan manusia atau token statis yang tidak punya masa kedaluwarsa, sehingga menimbulkan risiko keamanan tinggi karena akses yang tidak terbatas dan tidak terpantau.
Seiring waktu, hak akses AI agen dapat meluas tanpa batasan karena agen bergabung dengan banyak workflow berbeda, termasuk yang asing dengan tujuan awal mereka. Ini memungkinkan eskalasi hak akses yang tidak disengaja dan memperbesar celah keamanan.
Situasi makin kritis saat beberapa agen dengan hak akses tinggi bekerja sama, membentuk jalur eksploitasi yang sulit dideteksi dan tidak pernah disetujui oleh pihak manapun. Drift ini berjalan secara perlahan sehingga sulit diketahui tanpa pemantauan yang konstan.
Solusi utama untuk mengatasi masalah ini adalah dengan otomatisasi onboarding agen, penegakan kebijakan secara real-time, analisis hak akses yang kombinatif guna menghindari risiko berlebih, serta otomatisasi penghentian agen setelah tugas selesai. Pendekatan ini harus diaplikasikan dengan serius agar keamanan tetap terjaga di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/20/the-new-frontier-of-identity-security-governing-ai-agent-lifecycles/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/20/the-new-frontier-of-identity-security-governing-ai-agent-lifecycles/
Analisis Ahli
Itamar Apelblat
"AI agen bukan sekadar akun layanan biasa, melainkan aktor otonom yang harus mendapat level pengelolaan bahkan lebih ketat daripada pengguna manusia untuk menghindari identitas bayangan dan eskalasi hak akses."
Analisis Kami
"Masalah keamanan AI agen harus diprioritaskan sama seperti pengelolaan identitas manusia karena potensi kerugian yang sangat besar dari akses tak terkendali. Perusahaan yang mengabaikan tata kelola siklus hidup agen AI akan menghadapi ancaman keamanan yang lebih kompleks dan sulit diatasi dalam waktu dekat."
Prediksi Kami
Jika organisasi tidak mengadopsi tata kelola siklus hidup AI agen yang ketat, risiko serangan keamanan dan penyalahgunaan identitas akan meningkat secara signifikan, menyebabkan pelanggaran data besar dan kerugian reputasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa masalah utama yang dihadapi organisasi terkait agen AI?A
Masalah utama adalah akumulasi hak akses yang tidak terkelola dan identitas yang tidak terawasi.Q
Mengapa onboarding agen AI menjadi tantangan?A
Onboarding menjadi tantangan karena banyak tim yang menggunakan kredensial manusia atau akses yang terlalu luas.Q
Apa yang dimaksud dengan 'drift' dalam konteks agen AI?A
Drift adalah ketika agen AI mengembangkan hak akses yang lebih luas dari yang awalnya ditentukan seiring waktu.Q
Bagaimana cara organisasi dapat mengatasi masalah siklus hidup agen AI?A
Organisasi dapat mengatasi masalah ini dengan mengotomatiskan onboarding, penegakan kebijakan secara terus-menerus, dan dekomisioning otomatis.Q
Apa risiko yang ditimbulkan oleh identitas hantu?A
Identitas hantu berisiko karena dapat disusupi dan memberikan akses yang tampak sah di dalam organisasi.