Menghadapi Tantangan Tata Kelola Identitas di Era AI Otonom yang Dinamis
Courtesy of Forbes

Menghadapi Tantangan Tata Kelola Identitas di Era AI Otonom yang Dinamis

Artikel ini bertujuan menjelaskan pentingnya evolusi tata kelola identitas untuk mengatasi tantangan yang muncul akibat adopsi teknologi AI otonom yang cepat dan kompleks, dengan fokus pada pengawasan, akuntabilitas, dan integrasi sistem yang mampu mengikuti laju perubahan tersebut agar keamanan dan kepercayaan tetap terjaga.

20 Nov 2025, 22.00 WIB
224 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tata kelola identitas perlu beradaptasi dengan kecepatan perubahan teknologi yang cepat.
  • Agen otonom harus diawasi dan dikelola dengan cara yang sama seperti identitas manusia.
  • Keterlibatan tim hukum, kepatuhan, etika, dan AI sangat penting dalam pengembangan tata kelola identitas yang efektif.
tidak disebutkan - Selama dua puluh tahun terakhir, tata kelola identitas fokus pada memastikan bahwa hanya orang yang tepat yang mendapatkan akses yang sesuai pada waktu yang tepat. Namun sekarang, teknologi berkembang dengan sangat cepat, terutama kecerdasan buatan yang dapat bertindak secara otonom, sehingga metode tata kelola lama tidak lagi cukup. Model tata kelola tradisional seperti pengawasan manual dan dokumen kebijakan tidak mampu mengikuti kecepatan AI yang bisa bertindak secara real time.
AI kini tidak hanya membantu manusia, tapi juga mulai mengambil alih tugas-tugas otonom seperti menulis kode dan mengambil keputusan tanpa campur tangan manusia. Ini menimbulkan tantangan baru dalam tata kelola identitas karena tindakan AI ini sulit diawasi dan diperiksa kepatuhan ke kebijakan dan peraturan yang berlaku. Contohnya, ada risiko kode yang dihasilkan AI tidak lolos verifikasi atau bahkan melanggar aturan.
Selain manusia, identitas digital juga harus mencakup bot, skrip, dan agen AI yang bekerja secara mandiri. Tidak seperti manusia yang mengikuti pelatihan atau kebijakan, agen AI ini tidak memberikan persetujuan atau melapor saat ada masalah. Dengan kompleksitas banyak entitas yang melakukan tindakan, tata kelola harus bisa melacak siapa atau apa yang bertanggung jawab atas aksi tertentu.
Untuk mengatasi hal ini, perlu pengembangan tata kelola yang lebih dinamis dengan validasi otomatis, enforcemen kebijakan secara real-time, dan review akses berkelanjutan selama proses pengembangan dan penerapan teknologi. Teknologi seperti digital twins dan knowledge graphs dapat membantu mensimulasikan dan melacak hubungan antar pengguna dan agen AI sehingga akuntabilitas tetap terjaga.
Ke depan, tata kelola identitas harus melibatkan banyak pihak seperti tim hukum, kepatuhan, etika, dan AI karena keputusan tentang apa yang boleh dilakukan agen AI harus mempertimbangkan aspek legal dan moral. Tata kelola yang cerdas, terdistribusi, dan adaptif akan menjadi kunci agar kepercayaan dapat terbangun di dunia di mana tidak semua aktor adalah manusia, tetapi setiap tindakan tetap harus dipertanggungjawabkan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/20/navigating-emerging-threats-and-technologies-identity-governance/

Analisis Ahli

Brian Krebs
"Pentingnya integrasi otomatisasi dalam tata kelola keamanan dan pemantauan real-time tidak bisa diabaikan mengingat kompleksitas serangan dan tindakan yang dilakukan oleh entitas non-manusia."
Eva Galperin
"Pengawasan dan akuntabilitas harus diperluas tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk agen AI otomatis agar risiko keamanan dapat diminimalisir di lingkungan digital yang berubah cepat."

Analisis Kami

"Evolusi tata kelola identitas menjadi sangat krusial di era AI karena model lama terlalu kaku dan lambat menghadapi kecepatan tindakan AI. Jika tidak segera diadaptasi, potensi celah keamanan dan tanggung jawab yang tidak jelas akan semakin mengancam organisasi dan industri yang bergantung pada teknologi ini."

Prediksi Kami

Di masa depan, tata kelola identitas akan bergeser kepada model yang lebih dinamis, otomatis, dan terdistribusi untuk mengelola identitas manusia dan agen AI secara bersamaan, sehingga akuntabilitas dapat diatur meskipun tindakan dilakukan oleh sistem otonom.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa premis utama dari tata kelola identitas selama dua dekade terakhir?
A
Premis utama dari tata kelola identitas adalah memastikan bahwa orang yang tepat memiliki akses yang tepat pada waktu yang tepat.
Q
Mengapa model tata kelola tradisional tidak lagi efektif di era teknologi saat ini?
A
Model tata kelola tradisional tidak efektif karena mereka bergantung pada dokumen kebijakan dan proses manual yang tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan teknologi.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'vibe coding' dalam konteks AI?
A
'Vibe coding' adalah ketika seorang pengembang mendeskripsikan hasil yang diinginkan dan sistem AI menulis kode yang diperlukan, yang dapat mengabaikan titik pemeriksaan tata kelola.
Q
Mengapa penting untuk mengaitkan tindakan dengan identitas non-manusia?
A
Penting untuk mengaitkan tindakan dengan identitas non-manusia karena agen otonom tidak mengikuti kebijakan yang sama dengan manusia dan bisa mengambil keputusan yang berisiko.
Q
Apa langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengembangkan tata kelola identitas yang siap menghadapi masa depan?
A
Langkah-langkah yang perlu diambil termasuk integrasi validasi reguler, penegakan kebijakan otomatis, dan penggunaan digital twins untuk menganalisis perilaku agen otonom.