Courtesy of Forbes

Persiapan Mendesak Industri Otomotif Eropa Hadapi Aturan Karbon Baru EU

Memberikan pemahaman dan panduan penting bagi pelaku industri otomotif Eropa untuk segera mempersiapkan diri menghadapi aturan CBAM yang akan mulai berlaku pada 2026, agar dapat mengelola dampak finansial dan operasional dari regulasi karbon ini secara efektif.

19 Nov 2025, 12.00 WIB

99 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perusahaan otomotif harus segera mempersiapkan diri untuk kepatuhan terhadap CBAM yang akan dimulai pada tahun 2026.
Mengumpulkan data emisi yang akurat dari pemasok adalah kunci untuk menghindari biaya yang lebih tinggi.
Kolaborasi dan penggunaan teknologi tepat guna sangat penting untuk mengoptimalkan kepatuhan terhadap regulasi baru ini.

Jerman, Uni Eropa - Uni Eropa sedang menerapkan peraturan baru yang disebut Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan mulai berlaku secara penuh pada Januari 2026. Aturan ini mewajibkan perusahaan untuk melacak dan melaporkan emisi karbon dari produk-produk impor tertentu seperti baja dan aluminium, yang sangat penting bagi industri otomotif Eropa.

Meskipun mobil secara lengkap belum terkena aturan CBAM, komponen-komponen utama mobil seperti panel bodi dan rangka sangat bergantung pada impor baja dan aluminium yang emisi pembuatannya cukup tinggi. Oleh karena itu, aturan ini akan berdampak besar secara finansial dan operasional pada para produsen dan pemasok di sektor otomotif.

Diperkirakan harga sertifikat untuk emisi karbon dapat mencapai hingga 150 euro per ton CO₂ pada tahun 2030, sehingga biaya tambahan dalam produksi mobil bisa mencapai ratusan euro per unit. Contohnya, untuk industri otomotif di Jerman saja, beban biaya dapat mencapai lebih dari 1 miliar euro pada tahun 2027.

Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan disarankan agar segera mengidentifikasi pemasok utama, mendapatkan data emisi yang akurat, dan bekerja sama secara erat dengan mereka. Selain itu, penggunaan teknologi canggih seperti SAP Green Token dan jaringan Catena-X bisa membantu mengotomatisasi pelaporan dan memudahkan pengelolaan data karbon dari rantai pasok.

Langkah kunci berikutnya adalah melakukan strategi deskarbonisasi, seperti menggunakan bahan baku rendah karbon, meningkatkan penggunaan bahan daur ulang, dan mendesain produk dengan lebih efisien. Dengan cara ini, perusahaan otomotif dapat mengurangi biaya CBAM dan risiko yang terkait, sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan jangka panjang.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/sap/2025/11/19/how-automakers-should-prepare-for-cbam/

Analisis Ahli

Thomas Janzen

"Perusahaan harus segera memprioritaskan identifikasi dan pengelolaan data emisi rantai pasokan agar bisa meminimalkan risiko biaya tambahan akibat CBAM serta mempersiapkan transisi ke produk yang lebih ramah lingkungan."

European Commission Climate Strategy Unit

"CBAM dirancang untuk melindungi iklim sekaligus meningkatkan daya saing industri Eropa melalui transparansi dan insentif untuk menggunakan bahan beremisi rendah, yang menjadi tantangan tapi juga peluang besar bagi automaker."

Analisis Kami

"Banyak perusahaan otomotif Eropa belum sepenuhnya siap menghadapi dampak CBAM, yang berpotensi mengguncang struktur biaya dan rantai pasokan mereka secara signifikan. Penting bagi industri untuk tidak hanya fokus pada kepatuhan formal, tetapi juga memanfaatkan peluang untuk berinovasi dalam sourcing bahan baku dan produksi yang lebih berkelanjutan."

Prediksi Kami

Persiapan yang terlambat atau kurang matang akan menyebabkan beban finansial besar dan kesulitan dalam pemenuhan regulasi CBAM, memaksa perusahaan otomotif Eropa untuk mendesak transisi ke bahan baku rendah karbon dan mempercepat transformasi digital dalam rantai pasokannya.