Courtesy of TechCrunch

Flatpay Raih Unicorn dengan Strategi Unik Layani UKM di Eropa

Menginformasikan perkembangan pesat Flatpay sebagai fintech unicorn yang fokus melayani UKM di Eropa dengan strategi tarif tetap dan layanan pelanggan langsung, serta rencana ekspansi dan peningkatan pendapatan yang agresif.

17 Nov 2025, 14.45 WIB

186 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Flatpay telah mencapai status unicorn dalam waktu tiga tahun dan berfokus pada UKM.
Perusahaan ini mengalami pertumbuhan yang pesat dalam pendapatan tahunan berulang.
Flatpay mengadopsi pendekatan personal dalam penjualan dan pelayanan pelanggan untuk membedakan diri dari kompetitor.

Kopenhagen, Denmark - Flatpay, sebuah startup fintech dari Denmark, telah mencapai status unicorn dengan valuasi €1,5 miliar hanya dalam tiga tahun sejak berdiri. Startup ini fokus menyediakan solusi pembayaran kartu dengan tarif transaksi tetap untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di Eropa. Hal ini menjadi penting karena 99% bisnis di Eropa adalah UKM yang membutuhkan solusi pembayaran mudah dan terjangkau.

Startup ini berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya secara signifikan, dari 7.000 pada April 2024 menjadi sekitar 60.000 pelanggan saat ini. Pencapaian ini didukung oleh strategi pemasaran yang unik, yakni dengan mengunjungi pelanggan secara langsung untuk menunjukkan produk dan menjelaskan tarif mereka. Metode ini membantu membangun kepercayaan dan mempercepat adopsi layanan Flatpay.

Flatpay juga mengalami pertumbuhan pendapatan berulang tahunan (ARR) yang sangat cepat, melampaui €100 juta dan bertambah hampir €1 juta setiap harinya. Perusahaan berencana untuk meningkatkan ARR mereka hingga tiga kali lipat menjadi antara €400 juta sampai €500 juta pada akhir tahun 2026, dengan dukungan dana segar sebesar €145 juta yang baru saja mereka dapatkan.

Dana investasi yang diperoleh Flatpay akan digunakan untuk memperluas pasar di enam negara utama yaitu Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris, serta kemungkinan ekspansi ke satu atau dua pasar baru seperti Belanda. Perusahaan juga berkomitmen menggandakan jumlah staff menjadi 3.000 untuk mendukung pertumbuhan pesat tersebut.

Meskipun menghadapi persaingan dari pemain besar seperti Adyen, PayPal, dan Stripe, Flatpay menonjol lewat pendekatan penjualan langsung dan dukungan pelanggan 24/7. Mereka juga mulai mengintegrasikan teknologi AI untuk fitur real-time dan pengembangan layanan perbankan yang lebih luas, dengan harapan memudahkan UKM untuk menerima teknologi finansial secara bertahap.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/11/16/fast-growing-danish-startup-flatpay-joins-the-club-of-european-fintech-unicorns-to-track/

Analisis Ahli

Chris Skinner (fintech analyst)

"Pendekatan menggabungkan pengalaman manusia dengan teknologi adalah model yang kuat untuk mempertahankan pelanggan UKM, terutama di wilayah dengan banyak usaha kecil yang belum terdigitalisasi secara optimal."

Anne Boden (CEO Starling Bank)

"Fokus pada segmentasi UKM dengan solusi yang mudah digunakan dan biaya transparan memungkinkan Flatpay memecah dominasi pemain besar dan mendapatkan pangsa pasar yang sebelumnya diabaikan."

Analisis Kami

"Flatpay memanfaatkan pendekatan penjualan personal yang jarang dilakukan di sektor fintech, yang dapat menjadi kunci keberhasilan di pasar UKM yang mengutamakan kesederhanaan dan dukungan langsung. Namun, strategi ini juga membutuhkan biaya besar sehingga perlu menjaga pertumbuhan pendapatan agar strategi tetap berkelanjutan."

Prediksi Kami

Flatpay akan terus memperluas pangsa pasarnya di Eropa, bahkan kemungkinan memasuki pasar Belanda, dan meningkatkan pendapatan signifikan hingga mencapai target antara €400 juta hingga €500 juta ARR pada akhir 2026.