Courtesy of YahooFinance
Woodside Energy, sebuah perusahaan asal Australia, berencana untuk mengajak beberapa mitra dalam proyek pengembangan gas alam cair (LNG) di Louisiana, Amerika Serikat. CEO Woodside, Meg O'Neill, mengatakan bahwa mereka ingin menjual 50% saham proyek tersebut setelah mengakuisisi perusahaan pengembang Tellurian Inc seharga Rp 19.73 triliun ($1,2 miliar) . Proyek ini dapat mengubah gas serpih dari AS menjadi hingga 27,7 juta ton LNG per tahun dan diharapkan mulai berproduksi pada tahun 2028.
Woodside sedang berdiskusi dengan produsen gas alam di AS dan investor yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek ini. O'Neill menyatakan bahwa mereka ingin membentuk tim yang kuat di mana setiap mitra membawa nilai tambah, seperti pemahaman tentang pasar gas, modal infrastruktur, dan keahlian dalam pemasaran LNG. Proyek ini diperkirakan akan memerlukan biaya sekitar Rp 14.80 juta ($900) hingga Rp 15.79 juta ($960) per ton LNG, meskipun ada tekanan inflasi dalam rantai pasokan dan pasar tenaga kerja.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan Woodside Energy terkait proyek LNG di Louisiana?A
Woodside Energy berharap untuk membawa beberapa mitra ke dalam pengembangan LNG di Louisiana sebelum keputusan investasi akhir pada kuartal pertama 2025.Q
Siapa CEO Woodside Energy yang memberikan informasi tentang proyek ini?A
CEO Woodside Energy yang memberikan informasi adalah Meg O'Neill.Q
Apa tujuan dari kemitraan yang ingin dibentuk oleh Woodside?A
Tujuan dari kemitraan yang ingin dibentuk adalah untuk memiliki tim impian di mana setiap mitra membawa nilai tambah, seperti pemahaman pasar gas darat dan keahlian pemasaran LNG.Q
Kapan proyek LNG ini diharapkan mulai produksi?A
Proyek LNG ini diharapkan mulai produksi pada tahun 2028.Q
Apa yang menjadi tantangan dalam pengembangan proyek ini menurut CEO?A
Tantangan dalam pengembangan proyek ini termasuk tekanan inflasi di rantai pasokan dan pasar tenaga kerja.