Courtesy of YahooFinance
Media negara China baru-baru ini memuji beberapa perusahaan Amerika Serikat seperti Apple, Tesla, Starbucks, dan HP karena kerja sama yang kuat dengan mitra China. Ini terjadi di tengah kekhawatiran akan perang dagang antara kedua negara, terutama setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 10% pada barang-barang China. Trump juga mengancam akan meningkatkan tarif hingga lebih dari 60% untuk barang-barang China lainnya. Selama masa kepresidenan Trump yang pertama, banyak eksekutif perusahaan dan investor asing mencari sinyal dari media China tentang perusahaan mana yang mungkin mendapatkan dukungan atau penalti akibat ketegangan perdagangan.
Meskipun ada ancaman tarif, media China seperti Global Times dan China Daily menunjukkan bahwa beberapa perusahaan asing, termasuk Morgan Stanley, tetap optimis dan berinvestasi di China. Namun, survei menunjukkan bahwa hanya 47% perusahaan AS yang merasa optimis tentang prospek bisnis mereka di China dalam lima tahun ke depan. Pejabat kedutaan China di Washington juga menyatakan bahwa tidak ada yang akan menang dalam perang dagang, menunjukkan bahwa kedua belah pihak perlu mencari solusi yang lebih baik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dipuji oleh media negara China tentang perusahaan AS?A
Media negara China memuji kolaborasi yang kuat dari perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starbucks, dan HP.Q
Siapa yang mengancam untuk memberlakukan tarif 10% pada barang-barang China?A
Donald Trump mengancam untuk memberlakukan tarif 10% pada barang-barang China.Q
Apa yang menunjukkan minat perusahaan keuangan asing untuk berinvestasi di China?A
Morgan Stanley mendapatkan persetujuan regulasi untuk memperluas operasinya di China, menunjukkan minat perusahaan keuangan asing.Q
Bagaimana sikap perusahaan AS terhadap prospek bisnis di China?A
Hanya 47% perusahaan AS yang optimis tentang prospek bisnis mereka di China dalam lima tahun ke depan.Q
Apa yang dikatakan pejabat kedutaan China di Washington tentang perang dagang?A
Pejabat kedutaan China mengatakan bahwa tidak ada yang akan menang dalam perang dagang.