Courtesy of YahooFinance
Saham maskapai penerbangan besar di AS, seperti Delta dan United, telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir karena permintaan perjalanan premium yang semakin tinggi. Delta dan United mencatatkan kenaikan saham yang signifikan, masing-masing sebesar 60% dan 134% tahun ini, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan indeks S&P 500 yang hanya naik sekitar 25%. Meskipun ada tantangan seperti biaya pemeliharaan yang lebih tinggi dan kenaikan gaji pilot, para analis percaya bahwa maskapai-maskapai ini dikelola dengan baik dan akan mengalami pertumbuhan yang kuat hingga akhir tahun.
Permintaan untuk pengalaman perjalanan premium, yang menawarkan kenyamanan seperti ruang kaki tambahan dan tiket yang dapat dikembalikan, semakin meningkat. Delta bahkan memperkirakan bahwa pendapatan dari tiket premium akan melebihi penjualan kabin utama pada tahun 2027. Maskapai lain, seperti American Airlines, juga berencana untuk meningkatkan jumlah kursi premium mereka. Sementara itu, maskapai penerbangan berbiaya rendah mengalami kesulitan, dan banyak penumpang beralih ke maskapai besar yang menawarkan keandalan dan kenyamanan lebih.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan saham maskapai penerbangan AS meningkat baru-baru ini?A
Saham maskapai penerbangan AS meningkat karena peningkatan pendapatan dari ekspansi rute dan permintaan untuk perjalanan premium.Q
Bagaimana kinerja saham Delta dan United dibandingkan dengan S&P 500?A
Saham Delta dan United masing-masing meningkat 60% dan 134%, jauh mengungguli kenaikan S&P 500 yang lebih dari 25%.Q
Apa tantangan yang dihadapi industri penerbangan saat ini?A
Tantangan yang dihadapi termasuk biaya pemeliharaan yang lebih tinggi, kenaikan gaji pilot, dan masalah produksi di Boeing.Q
Mengapa permintaan untuk perjalanan premium meningkat?A
Permintaan untuk perjalanan premium meningkat karena konsumen mencari kenyamanan dan layanan tambahan seperti ruang kaki ekstra dan tiket yang dapat dikembalikan.Q
Siapa yang memimpin panel untuk membahas biaya tambahan maskapai?A
Panel tersebut dipimpin oleh Senator Richard Blumenthal yang mengkritik biaya tambahan yang tinggi dari maskapai.