Courtesy of YahooFinance
JPYC Luncurkan Stablecoin Yen Teregulasi Pertama di Jepang yang Inovatif dan Aman
Memperkenalkan stablecoin yen pertama yang teregulasi di Jepang untuk menyediakan alternatif berstandar regulasi yang aman dan sesuai bagi pasar stablecoin yang selama ini didominasi oleh dolar AS, serta mendorong pertumbuhan stablecoin dalam kerangka perlindungan konsumen dan stabilitas finansial.
27 Okt 2025, 19.25 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Peluncuran JPYC sebagai stablecoin yen pertama menunjukkan kemajuan di pasar mata uang digital Jepang.
- Model bisnis JPYC berfokus pada pendapatan bunga dari cadangan, yang dapat terpengaruh oleh perubahan suku bunga obligasi pemerintah.
- Kehadiran JPYC dapat merangsang permintaan untuk obligasi pemerintah Jepang dan memberikan manfaat tambahan bagi kebijakan fiskal.
Tokyo, Jepang - JPYC Inc. secara resmi meluncurkan stablecoin yen yang pertama kali teregulasi di Jepang pada 27 Oktober. Ini menandai kemajuan penting dalam ekosistem mata uang digital Asia karena Jepang adalah pasar valuta asing terbesar ketiga di dunia dengan sekitar 17% volume perdagangan forex global. Dengan regulasi ketat yang menuntut cadangan penuh dalam deposito yen dan obligasi pemerintah Jepang, JPYC menawarkan alternatif yang kuat dan aman dibanding stablecoin yang selama ini didominasi dolar AS.
Saat ini pasar stablecoin global bernilai sekitar 297 miliar dolar AS, dengan mayoritas 99% berdenominasi dolar. JPYC berusaha memecah dominasi ini dengan menawarkan stablecoin yen di bawah payung regulasi Jepang yang baru diberlakukan pada Juni 2023. Perusahaan ini juga memiliki target ambisius untuk menerbitkan 10 triliun yen atau setara 67 miliar dolar AS dalam tiga tahun ke depan, menantang stablecoin seperti USDC yang saat ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar 40 miliar dolar AS.
Kerangka regulasi di Jepang memprioritaskan perlindungan konsumen dan stabilitas keuangan setelah kejadian kejatuhan TerraUSD pada 2022. Undang-undang Layanan Pembayaran Jepang membatasi penerbitan stablecoin hanya untuk bank dan operator transfer dana yang memiliki kewajiban cadangan 100% atau lebih. JPYC mendapatkan lisensi pertama sebagai operator transfer dana tipe II dan harus membatasi transaksi hingga maksimal 1 juta yen per transfer dalam platform yang diawasi.
Model bisnis JPYC berbeda karena tidak mengenakan biaya transaksi seperti penerbit lainnya, melainkan mengandalkan pendapatan bunga dari cadangan dalam bentuk deposito bunga dan obligasi pemerintah Jepang yang menghasilkan rata-rata sekitar 1% yield. Misalnya, penerbitan 1 triliun yen dapat menghasilkan keuntungan kotor sekitar 10 miliar yen dari bunga tersebut. Namun, kenaikan yield obligasi pemerintah Jepang menjadi perhatian karena dapat menambah beban biaya yang besar, terutama dengan rasio utang-terhadap-PDB Jepang yang sangat tinggi.
Selain pasar domestik, stablecoin yen ini juga berpotensi menjadi instrumen pembayaran internasional yang memperkuat peran yen di pasar global. JPYC telah menggandeng berbagai mitra pemrosesan pembayaran dan penyedia software untuk memperluas adopsi di kalangan bisnis. Peluncuran stablecoin ini juga bertepatan dengan perkembangan lain di sektor aset digital Jepang, seperti Progmat dan SBI VC Trade yang melayani USDC, menandakan ekspansi besar dalam penggunaan stablecoin di dalam dan luar negeri.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/japan-first-regulated-yen-stablecoin-122557892.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/japan-first-regulated-yen-stablecoin-122557892.html
Analisis Ahli
Jean B. Kim (Digital Finance Analyst)
"Pendekatan regulasi Jepang terhadap stablecoin merupakan langkah maju yang mengutamakan kestabilan dan transparansi, tetapi harus disertai inovasi finansial agar tetap kompetitif di pasar global yang dinamis."
Dr. Hiroshi Tanaka (Ekonom Keuangan)
"Resiko kenaikan suku bunga obligasi pemerintah sangat nyata dan dapat mengganggu model bisnis stablecoin yang mengandalkan pendapatan bunga; diversifikasi pendapatan perlu dipertimbangkan."
Analisis Kami
"Langkah JPYC ini merupakan terobosan penting yang menggabungkan teknologi blockchain dengan kerangka regulasi ketat, yang bisa menjadi contoh bagi negara lain di Asia. Namun, ketergantungan pada obligasi pemerintah sebagai sumber pendapatan berisiko menghambat ekspansi, terutama jika kondisi pasar obligasi Jepang terus memburuk."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, stablecoin yen yang teregulasi seperti JPYC kemungkinan akan memperkuat ekosistem mata uang digital di Asia, namun meningkatnya yield obligasi pemerintah Jepang dapat menekan margin keuntungan penerbit stablecoin dan memaksa inovasi model bisnis baru untuk menjaga kelangsungan usaha.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diluncurkan oleh JPYC Inc. pada 27 Oktober?A
JPYC Inc. meluncurkan stablecoin yang dipatok dengan yen Jepang.Q
Mengapa peluncuran stablecoin ini penting bagi Jepang?A
Peluncuran ini memperkenalkan infrastruktur stablecoin yang sesuai regulasi di pasar valuta asing terbesar ketiga di dunia.Q
Apa kerangka regulasi yang mengatur penerbitan JPYC?A
Kerangka regulasi yang mengatur penerbitan JPYC adalah Undang-Undang Layanan Pembayaran, yang membatasi penerbitan kepada bank, operator pengiriman dana, dan perusahaan trust, serta mengharuskan cadangan backing 100% dalam deposito yen dan obligasi pemerintah Jepang.Q
Bagaimana model bisnis JPYC beroperasi?A
Model bisnis JPYC berfokus pada pendapatan bunga dari aset cadangan, dengan tidak ada biaya untuk penerbitan, penukaran, dan transfer.Q
Apa potensi risiko yang dihadapi JPYC terkait dengan obligasi pemerintah?A
Risiko yang dihadapi JPYC terkait dengan obligasi pemerintah adalah meningkatnya hasil obligasi yang dapat menambah biaya bunga tahunan secara signifikan.