Courtesy of CNBCIndonesia
AI Bikin Produktivitas Naik, Tapi Jam Kerja Pekerja Malah Makin Panjang
Untuk menginformasikan dampak paradoksal penggunaan AI dalam dunia kerja, di mana meskipun produktivitas meningkat, pekerja justru mengalami peningkatan jam kerja tanpa peningkatan manfaat yang seimbang, sehingga penting bagi pembaca untuk memahami bagaimana teknologi ini memengaruhi keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
27 Okt 2025, 18.20 WIB
233 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan AI dapat meningkatkan produktivitas tetapi juga menyebabkan peningkatan jam kerja.
- Pekerja sering kali tidak mendapatkan manfaat yang sebanding dengan peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh AI.
- Fenomena ini menunjukkan paradoks di mana kemajuan teknologi tidak selalu meringankan beban kerja manusia.
Jakarta, Indonesia - Perkembangan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT membawa harapan bahwa pekerjaan manusia bisa menjadi lebih mudah dan efisien. Banyak orang terpukau dengan kemampuan AI yang bisa menyelesaikan berbagai tugas dengan cepat dan akurat.
Namun, sebuah penelitian dari Emory University menunjukkan hasil yang berbeda. Para pekerja yang menggunakan AI justru menghabiskan waktu kerja lebih lama dan memiliki waktu luang yang lebih sedikit setelah ChatGPT mulai banyak dipakai.
Data yang dianalisis dari Survei Penggunaan Waktu Amerika memperlihatkan bahwa rata-rata jam kerja meningkat hingga 3,15 jam per minggu, sementara waktu luang berkurang 3,20 jam setelah AI seperti ChatGPT diperkenalkan secara luas.
Para peneliti menyatakan bahwa meskipun AI membantu produktivitas, manfaatnya lebih banyak dinikmati oleh perusahaan dan pemegang saham, sedangkan pekerja justru mendapatkan manfaat yang lebih kecil dan harus bekerja lebih keras.
Temuan ini membuka diskusi tentang pentingnya memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dan memastikan manfaat teknologi dapat dinikmati secara adil oleh semua pihak, termasuk pekerja yang merupakan kunci utama produktivitas.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251027142831-37-679588/jam-kerja-makin-lama-gaji-tidak-naik-peneliti-ungkap-alasannya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251027142831-37-679588/jam-kerja-makin-lama-gaji-tidak-naik-peneliti-ungkap-alasannya
Analisis Ahli
Andrew Ng
"AI memang dapat meningkatkan produktivitas, tetapi tanpa regulasi dan kebijakan yang tepat, manfaatnya sulit dirasakan secara merata oleh semua pihak, terutama pekerja."
Erik Brynjolfsson
"Paradoks bahwa teknologi meningkatkan beban kerja manusia harus diatasi dengan inovasi dalam manajemen sumber daya manusia, bukan hanya teknologi itu sendiri."
Analisis Kami
"Meskipun AI dirancang untuk mempermudah pekerjaan, realitanya produktivitas ekstra yang dihasilkan sering kali dimanfaatkan oleh perusahaan tanpa kompensasi yang adil bagi pekerja. Hal ini mencerminkan tantangan etis dan struktural dalam adopsi teknologi yang harus segera diatasi agar kemajuan tidak menjadi beban lebih bagi tenaga kerja."
Prediksi Kami
Jika tren saat ini berlanjut, jam kerja pekerja yang menggunakan AI akan semakin panjang tanpa peningkatan kompensasi, berpotensi menimbulkan kelelahan dan penurunan kualitas hidup yang lebih luas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak penggunaan AI seperti ChatGPT terhadap jam kerja pekerja?A
Penggunaan AI seperti ChatGPT membuat pekerja mengalami peningkatan jam kerja dan waktu luang yang lebih sedikit.Q
Siapa yang melakukan penelitian tentang AI dan jam kerja?A
Penelitian ini dilakukan oleh Wei Jiang dari Emory University.Q
Apa yang ditemukan dalam survei penggunaan waktu di AS?A
Survei tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan dengan paparan AI tinggi meningkatkan jam kerja dan mengurangi waktu luang.Q
Mengapa pekerja mengalami peningkatan jam kerja setelah menggunakan AI?A
Pekerja mengalami peningkatan jam kerja karena peranan AI yang mengawasi dan mendorong produktivitas.Q
Siapa yang lebih banyak menikmati manfaat dari peningkatan produktivitas akibat AI?A
Manfaat dari peningkatan produktivitas lebih banyak dirasakan oleh organisasi dan pemegang saham daripada pekerja.