Courtesy of CNBCIndonesia
AI Menggeser Pekerjaan White-Collar: Revolusi Pasar Tenaga Kerja Global
Memberikan gambaran tentang bagaimana kemajuan AI mengubah secara signifikan pasar tenaga kerja, terutama penggantian pekerjaan manusia oleh AI dan prediksi dampaknya di masa depan, agar pembaca memahami pentingnya adaptasi dalam dunia kerja modern.
23 Okt 2025, 13.20 WIB
212 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI berpotensi menggantikan banyak pekerjaan, terutama di sektor white-collar.
- Perusahaan besar mulai mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi tenaga kerja.
- Otomatisasi dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru meskipun juga menghilangkan yang lama.
Jakarta, Indonesia - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) saat ini secara signifikan mengubah dunia kerja. Banyak pekerjaan manusia yang mulai digantikan AI karena efisiensi biaya, kecepatan, dan produktivitas yang lebih tinggi. Perusahaan keuangan besar seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs sudah menggunakan AI dalam operasionalnya dan mengurangi jumlah karyawan. CEO Ford dan beberapa pemimpin bisnis lainnya memperingatkan bahwa AI bahkan bisa mengganti separuh tenaga kerja white-collar dalam waktu dekat.
Pekerjaan white-collar biasanya melibatkan profesi profesional dan manajerial yang tidak mengandalkan tenaga fisik, dan umumnya mendapat gaji lebih tinggi. Namun, kemunculan AI menyebabkan penurunan perekrutan karyawan entry-level di bidang yang rentan terhadap otomatisasi seperti pengembangan software, layanan pelanggan, dan administrasi. Studi dari Stanford Digital Economy Lab dan Goldman Sachs pun memperkirakan jutaan pekerja berpotensi tergantikan AI dalam beberapa tahun ke depan.
Walaupun otomatisasi bukan hal baru dan di masa lalu telah menggeser banyak pekerjaan manual, revolusi AI ini membawa perubahan lebih cepat dan luas di hampir semua sektor. Forum Ekonomi Dunia memproyeksikan bahwa AI dan robotika dapat menggantikan 92 juta pekerjaan, namun secara bersamaan akan menciptakan 170 juta pekerjaan baru yang berkaitan dengan pengembangan dan implementasi teknologi tersebut.
Sejumlah survei menunjukkan pengaruh nyata AI pada tenaga kerja, walaupun dalam beberapa sektor seperti jasa, PHK akibat AI masih relatif kecil. CEO Amazon mengungkapkan bahwa AI akan membuat beberapa bagian tenaga kerja korporat menyusut, sementara perusahaan lain seperti Salesforce dan Klarna sudah memangkas jumlah staf di bidang customer support secara signifikan. Ini menandai bahwa AI bukan hanya alat bantu, tapi juga faktor utama dalam restrukturisasi pekerjaan.
Untuk menghadapi perubahan ini, para pemimpin bisnis mendorong karyawan agar menguasai teknologi AI agar tetap relevan dan mampu bersaing. Transformasi ini menunjukan bahwa masa depan tenaga kerja akan berbeda, dengan pekerjaan rutin yang lebih otomatis dan tuntutan keterampilan baru bagi manusia. Penting bagi individu dan organisasi untuk bersiap dan beradaptasi secara proaktif.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251023120845-37-678564/cari-kerja-makin-susah-banyak-profesi-bergaji-tinggi-mulai-hilang
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251023120845-37-678564/cari-kerja-makin-susah-banyak-profesi-bergaji-tinggi-mulai-hilang
Analisis Ahli
Gad Levanon
"Kita berada di awal perkembangan kemajuan multi-dekade yang akan berdampak besar pada pasar tenaga kerja."
Erik Brynjolfsson
"Pekerjaan fisik seperti asisten kesehatan dan pekerja konstruksi relatif terlindungi dari disrupsi AI, tapi akan ada turbulensi besar di pasar tenaga kerja dalam beberapa tahun mendatang."
Analisis Kami
"Transformasi pasar tenaga kerja karena AI adalah proses yang tidak bisa dihindari, dimana perusahaan harus menyeimbangkan efisiensi dengan keberlanjutan tenaga kerja manusia. Pendidikan dan pelatihan ulang menjadi kunci agar tenaga kerja dapat beradaptasi dan bertahan di era otomatisasi ini."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, AI akan menggantikan sebagian besar pekerjaan rutin terutama di sektor white-collar, tetapi juga membuka lapangan kerja baru di bidang pengembangan, pengawasan, dan implementasi teknologi AI serta robotika.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak AI terhadap lapangan kerja di sektor white-collar?A
AI dapat menggantikan banyak pekerjaan di sektor white-collar, yang berpotensi mengubah lanskap tenaga kerja secara drastis.Q
Siapa yang memperingatkan bahwa AI akan menggantikan separuh pekerja kerah putih?A
CEO Ford, Jim Farley, memperingatkan bahwa AI dapat menggantikan separuh pekerja kerah putih.Q
Apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar terkait penggunaan AI?A
Perusahaan-perusahaan besar seperti JPMorgan Chase dan Amazon mulai memanfaatkan AI untuk mengurangi jumlah karyawan dan meningkatkan efisiensi.Q
Berapa persen pekerjaan di AS yang terancam akibat otomasi oleh AI?A
Estimasi terbaru menunjukkan bahwa 6-7% pekerja di AS terancam kehilangan pekerjaan mereka akibat AI.Q
Apa yang diperkirakan oleh Forum Ekonomi Dunia mengenai jumlah pekerjaan yang akan tergantikan oleh AI?A
Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa AI dan otomatisasi dapat menggantikan 92 juta pekerjaan pada tahun 2030.