Courtesy of NatureMagazine
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa data genetik yang sering digunakan oleh para peneliti dapat membocorkan informasi pribadi tentang individu. Data ini biasanya diambil dari banyak orang dan seharusnya tidak dapat diidentifikasi, tetapi peneliti menemukan bahwa mereka dapat menghubungkan data genetik dari satu studi dengan informasi pribadi dari studi lain. Misalnya, dengan menggunakan data dari sel darah orang yang menderita lupus, mereka dapat memprediksi struktur genom seseorang dengan akurasi lebih dari 80%. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa informasi sensitif, seperti riwayat kesehatan mental, dapat diungkapkan, yang dapat menyebabkan diskriminasi di tempat kerja atau dampak negatif bagi generasi mendatang.
Para peneliti mengingatkan bahwa meskipun ada kebutuhan untuk melindungi privasi individu, penting juga untuk melanjutkan penelitian medis. Mereka menyarankan agar ada transparansi lebih besar mengenai risiko bagi peserta yang berbagi data genetik mereka dan bahwa peneliti harus memastikan bahwa peserta memberikan izin untuk data mereka dibagikan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah mengenkripsi data pribadi dalam database publik, meskipun ini dapat menyulitkan pengelolaan data.