Courtesy of TechCrunch
Sebuah perusahaan data di Florida yang kehilangan ratusan juta nomor Jaminan Sosial dan informasi pribadi lainnya akibat pelanggaran data, telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11. Perusahaan tersebut, Jericho Pictures, yang memiliki broker data yang diretas, National Public Data, mengaku tidak mampu membayar utang dan menghadapi banyak tuntutan hukum, termasuk untuk memberikan pemantauan kredit bagi ratusan juta orang yang mungkin terpengaruh. Sejak April, seorang hacker yang dikenal menjual data curian mengklaim telah meretas National Public Data dan mencuri miliaran catatan, yang berdampak pada sekitar 300 juta orang.
Data yang dicuri termasuk nama, tanggal lahir, alamat email dan pos, nomor telepon, serta nomor Jaminan Sosial. Diperkirakan, database yang dicuri mengandung sekitar 270 juta nomor Jaminan Sosial. Namun, banyak informasi yang tidak akurat dan terkait dengan orang yang sudah meninggal. Dalam pengajuan kebangkrutannya, perusahaan mengungkapkan bahwa mereka memiliki kurang dari Rp 1.23 miliar ($75,000) dalam total aset dan bahwa penyedia asuransi mereka menolak untuk memberikan perlindungan setelah pelanggaran data tersebut.