Octopus, Startup Daur Ulang Hamish Daud, Terjebak Masalah Gaji dan Manajemen
Courtesy of CNBCIndonesia

Octopus, Startup Daur Ulang Hamish Daud, Terjebak Masalah Gaji dan Manajemen

Memberikan informasi tentang masalah kegagalan pembayaran gaji dan krisis manajemen pada startup daur ulang Octopus yang didirikan Hamish Daud, serta dampaknya terhadap keberlanjutan perusahaan.

24 Okt 2025, 15.25 WIB
241 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Octopus mengalami masalah serius terkait pembayaran gaji karyawan.
  • Hamish Daud mengundurkan diri dari posisinya di Octopus setelah menghadapi kritik.
  • Nasib Octopus kini tidak jelas, dengan informasi yang menunjukkan bahwa perusahaan mungkin sudah gulung tikar.
Jakarta, Indonesia - Hamish Daud dan empat rekannya mendirikan sebuah startup bernama Octopus yang fokus pada pengelolaan sampah daur ulang agar memberikan dampak positif bagi lingkungan. Startup ini berhasil menarik investasi sebesar 5 juta dolar Amerika Serikat yang akan digunakan untuk pengembangan fasilitas pemilahan sampah di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan Makassar.
Namun, setelah beberapa bulan, banyak karyawan Octopus mengeluhkan bahwa mereka belum menerima gaji selama berbulan-bulan. Selain itu, keluhan lain juga muncul terkait hak-hak karyawan seperti BPJS kesehatan yang tidak bisa diakses karena perusahaan menunggak pembayarannya. Isu ini akhirnya viral setelah beberapa warganet dan karyawan membagikan cerita mereka di media sosial.
Situasi semakin memburuk ketika CEO perusahaan yang bernama Mohammad Ichsan bersama CMO Hamish Daud dikabarkan menghilang dan tidak memberikan klarifikasi terkait kondisi perusahaan dan nasib karyawan. Belakangan diketahui juga adanya ketidaksesuaian latar belakang pendidikan CEO yang selama ini diumumkan.
Pada bulan Februari 2024, Hamish Daud mengumumkan pengunduran dirinya secara resmi sebagai CMO dan Co-Founder Octopus melalui media sosial. Dia menyatakan alasan pribadi dan meyakini bahwa perusahaan masih bisa bangkit kembali, meskipun kondisi saat ini menunjukkan bahwa nasib Octopus sangat tidak jelas dengan situs dan media sosial resmi yang sudah tidak aktif.
Kasus ini menjadi peringatan penting bagi dunia startup, terutama yang bergerak di industri hijau dan daur ulang, bahwa pengelolaan keuangan dan perlakuan terhadap karyawan harus menjadi prioritas utama agar tujuan lingkungan dan sosial yang diusung dapat tercapai dengan baik dan berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251024145417-37-678976/hamish-daud-pernah-punya-startup-hengkang-usai-banyak-masalah

Analisis Ahli

Ahmad Fauzi (Pakar Startup dan Investasi Indonesia)
"Masalah pembayaran gaji mencerminkan masalah likuiditas dan manajemen keuangan yang krusial, yang seharusnya sudah terdeteksi lebih awal oleh investor. Penting bagi startup untuk menjaga komitmen terhadap karyawan sebagai aset utama agar dapat bertahan di industri yang menantang."

Analisis Kami

"Kegagalan Octopus menjadi cerminan dari risiko yang bisa dihadapi startup hijau bila manajemen tidak kuat dan transparansi gagal dijaga. Gagal membayar karyawan merupakan tanda buruk yang bisa merusak reputasi startup dan kepercayaan investor di masa depan."

Prediksi Kami

Octopus kemungkinan akan mengalami likuidasi atau penutupan permanen jika masalah manajemen dan pembayaran gaji tidak segera diselesaikan, sehingga mengancam tujuan lingkungan yang dulu dijanjikan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang didirikan oleh Hamish Daud dan teman-temannya?
A
Hamish Daud dan teman-temannya mendirikan startup bernama Octopus yang bergerak di bidang daur ulang.
Q
Berapa dana yang berhasil dikumpulkan oleh Octopus?
A
Octopus berhasil menggalang dana sebesar US$5 juta dari sekelompok investor.
Q
Apa masalah yang dihadapi oleh Octopus?
A
Octopus menghadapi masalah keuangan, termasuk keluhan dari karyawan tentang gaji yang belum dibayar.
Q
Apa alasan Hamish Daud mengundurkan diri?
A
Hamish Daud mengundurkan diri karena alasan pribadi setelah terlibat di Octopus selama empat tahun.
Q
Apa yang terjadi dengan website dan LinkedIn Octopus?
A
Website Octopus tidak dapat ditemukan dan laman LinkedIn mereka sudah lama tidak aktif.