Bitcoin Melonjak Saat Utang Nasional AS Tembus 38 Triliun Dolar
Courtesy of YahooFinance

Bitcoin Melonjak Saat Utang Nasional AS Tembus 38 Triliun Dolar

Memberikan pemahaman tentang hubungan antara kenaikan utang nasional AS dan pengaruhnya terhadap harga Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik.

24 Okt 2025, 02.58 WIB
166 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bitcoin dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dengan meningkatnya utang nasional AS.
  • Ketidakpastian politik dan kebijakan tarif dapat mempengaruhi pasar kripto dan harga Bitcoin.
  • Peran Federal Reserve sangat penting dalam menentukan arah kebijakan moneter yang mempengaruhi pasar.
Washington, Amerika Serikat - Pada 23 Oktober, harga Bitcoin sempat menembus angka 110.000 dolar meskipun hanya dalam waktu singkat. Lonjakan ini didorong oleh kekhawatiran para trader terhadap inflasi akibat lonjakan utang nasional AS yang mencapai 38 triliun dolar, rekor tertinggi sepanjang sejarah negara tersebut.
Utang nasional AS ini dibiayai melalui penjualan surat utang seperti Treasury bills kepada berbagai investor, termasuk lembaga besar dan pemerintahan asing. Pertambahan utang ini sering dipandang sebagai tanda potensi inflasi karena pemerintah mungkin mencetak lebih banyak uang untuk membiayainya.
Dalam situasi seperti ini, Bitcoin menjadi alternatif populer sebagai aset lindung nilai karena sifatnya yang langka dan terdesentralisasi, berbeda dengan mata uang fiat yang dicetak oleh pemerintah. Namun, harga Bitcoin gagal bertahan di atas level 110.000 dolar karena adanya zona resistensi yang kuat.
Faktor politik seperti ancaman tarif perdagangan dari Presiden Donald Trump terhadap China dan kebuntuan politik di Kongres AS yang menyebabkan shutdown pemerintah juga menambah ketidakpastian pasar. Selain itu, Federal Reserve menghadapi keterbatasan data penting yang bisa mempersulit pengambilan keputusan terkait suku bunga.
Meski pasar crypto semakin tahan terhadap volatilitas yang dipicu oleh kebijakan Trump, perkembangan tarif dan kebuntuan politik merupakan faktor penting yang harus terus diperhatikan oleh para investor dan trader agar bisa mengantisipasi pergerakan harga Bitcoin di masa depan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/u-38-trillion-debt-bomb-195833246.html

Analisis Ahli

PlanB (Pencipta Model Stock-to-Flow Bitcoin)
"Bitcoin akan terus berperan sebagai lindung nilai inflasi terutama saat utang nasional AS meningkat dan kepercayaan terhadap mata uang fiat menurun."

Analisis Kami

"Bitcoin kembali menunjukkan statusnya sebagai aset yang dicari ketika ada ketidakpastian makroekonomi, tapi volatilitas tinggi tetap menjadi tantangan bagi penerimaan massal. Ke depannya, pasar crypto harus mengantisipasi dampak kebijakan fiskal AS yang dinamis serta isu geopolitik yang terus berkembang."

Prediksi Kami

Harga Bitcoin kemungkinan akan terus mengalami fluktuasi tajam seiring dengan ketidakpastian kebijakan ekonomi dan politik di AS, namun potensi kenaikan tetap ada bila ketegangan finansial berlanjut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada harga Bitcoin pada 23 Oktober?
A
Bitcoin sempat melampaui tanda harga $110.000 pada 23 Oktober.
Q
Mengapa utang nasional AS dianggap sebagai indikator inflasi?
A
Utang nasional AS yang tinggi dapat menyebabkan ketakutan akan inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Q
Apa dampak dari kebijakan tarif Donald Trump terhadap pasar kripto?
A
Kebijakan tarif Donald Trump dapat menyebabkan ketidakpastian di pasar, yang berpengaruh pada harga Bitcoin.
Q
Bagaimana Federal Reserve terpengaruh oleh situasi utang nasional?
A
Federal Reserve mungkin kesulitan dalam membuat keputusan terkait suku bunga akibat ketidakpastian data ekonomi.
Q
Mengapa trader memilih Bitcoin sebagai aset lindung nilai?
A
Trader memilih Bitcoin karena sifatnya yang terbatas dan terdesentralisasi, memberikan perlindungan terhadap inflasi.