Courtesy of CNBCIndonesia
AS dan Australia Jalin Kesepakatan Besar Atasi Pembatasan Ekspor China pada Tanah Jarang
Meningkatkan pasokan mineral tanah jarang dan penting dari luar China untuk menjaga stabilitas rantai pasok produk teknologi dan pertahanan dunia.
22 Okt 2025, 21.00 WIB
205 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kerja sama antara Amerika Serikat dan Australia dalam pasokan tanah jarang sangat penting untuk menjaga stabilitas rantai pasok global.
- Pembatasan ekspor yang diterapkan oleh China meningkatkan kekhawatiran di kalangan industri otomotif Barat.
- Kesepakatan senilai US$8,5 miliar menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat ekonomi dan keamanan sumber daya.
Jakarta, Indonesia - China baru-baru ini memperketat pembatasan ekspor mineral tanah jarang yang sangat penting untuk berbagai produk seperti mobil dan semikonduktor. Langkah ini diambil untuk melindungi sektor militer dan industri sensitif lainnya dari penyalahgunaan mineral tersebut.
Pembatasan ini membuat industri otomotif Barat merasa khawatir karena rantai pasok global berpotensi terganggu. Mereka melihat tindakan China sebagai ancaman yang serius terhadap ketersediaan bahan baku esensial bagi produksi mereka.
Sebagai respons, Amerika Serikat dan Australia sepakat menandatangani perjanjian senilai 8,5 miliar dolar AS untuk memperkuat pasokan tanah jarang dan mineral penting lainnya. Kesepakatan ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada China dan memperkuat rantai pasok di luar negara tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa kerja sama antara Amerika Serikat dan Australia adalah hasil mekanisme pasar dan pilihan perusahaan. Mereka juga menekankan pentingnya peran negara yang kaya sumber daya untuk menjaga stabilitas dan keamanan rantai pasok global.
Menurut pakar investasi sumber daya alam, George Chevely, kerja sama ini sudah lama ditunggu dan penting untuk menyediakan pasokan mineral penting di luar pengaruh China. Meski demikian, sektor ini tetap sulit beroperasi secara murni ekonomi karena pengaruh politik dan subsidi pemerintah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251022162116-37-678325/trump-cari-harta-karun-baru-di-wilayah-dekat-ri
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251022162116-37-678325/trump-cari-harta-karun-baru-di-wilayah-dekat-ri
Analisis Ahli
George Chevely
"Sektor mineral yang sangat dipolitisasi dan disubsidi pemerintah membuat operasi ekonomi mandiri sangat sulit, sehingga kerja sama antar negara menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan."
Analisis Kami
"Kerja sama pasokan mineral ini merupakan langkah strategis yang penting untuk mengurangi risiko dominasi China di pasar global dan menjaga keamanan suplai bagi industri teknologi dan pertahanan. Namun, tantangan substansial tetap ada karena sektor mineral ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik dan subsidi pemerintah, sehingga tidak mudah bagi pasar bebas untuk mengatur seluruh alur pasokan secara efisien."
Prediksi Kami
Kerja sama AS dan Australia diperkirakan akan memperkuat rantai pasok mineral tanah jarang global dan mengurangi dominasi China, namun ketegangan politik dan ekonomi mungkin tetap berlanjut dalam sektor mineral strategis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Amerika Serikat terkait sumber daya tanah jarang?A
Amerika Serikat melakukan kesepakatan dengan Australia untuk meningkatkan pasokan tanah jarang.Q
Mengapa China memberlakukan pembatasan ekspor tanah jarang?A
China memberlakukan pembatasan ekspor tanah jarang untuk mencegah penyalahgunaan mineral di sektor militer dan sensitif lainnya.Q
Apa isi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Australia?A
Kesepakatan antara Amerika Serikat dan Australia bernilai US$8,5 miliar untuk meningkatkan pasokan tanah jarang dan mineral penting lainnya.Q
Siapa yang menandatangani kesepakatan tersebut?A
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.Q
Apa dampak dari pembatasan ekspor China terhadap industri otomotif?A
Pembatasan ekspor China dapat mengacaukan rantai pasok bagi industri otomotif di negara-negara Barat.