Courtesy of CNBCIndonesia
Tuduhan Serangan Siber Antara China dan AS Ancaman Infrastruktur Penting
Mengungkap tuduhan terbaru serangan siber antara China dan Amerika Serikat, serta dampak yang ditimbulkan terhadap infrastruktur penting kedua negara, untuk memberikan pemahaman mengenai eskalasi ketegangan di dunia maya.
20 Okt 2025, 21.00 WIB
316 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- China dan Amerika Serikat saling menuduh melakukan serangan siber.
- Serangan siber dapat mengganggu infrastruktur penting seperti jaringan komunikasi dan sistem keuangan.
- Kementerian Keamanan Negara China mengklaim memiliki bukti serangan yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional AS.
Beijing, Cina - China dan Amerika Serikat kembali saling menuduh melakukan serangan siber yang menargetkan sistem dan jaringan penting di dalam negeri masing-masing. Baru-baru ini, China menyampaikan bahwa mereka menjadi sasaran operasi serangan siber yang berlangsung lama dan dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional AS.
Menurut Kementerian Keamanan Negara China, serangan ini didasarkan pada pemanfaatan kerentanan dalam layanan pesan pada smartphone asing yang memungkinkan pelaku mengakses data dan kredensial pada tahun 2022. Data yang dicuri digunakan untuk memata-matai perangkat dan staf lembaga pemerintah China.
Serangan-serangan ini berpotensi mengganggu berbagai sistem penting seperti komunikasi, keuangan, pasokan listrik, hingga pusat layanan waktu standar nasional, yang merupakan bagian penting dari infrastruktur China dan dikelola oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Sementara itu, kedutaan besar AS di Beijing tidak memberikan tanggapan langsung atas tuduhan tersebut dan justru menuding China sebagai pelaku serangan siber yang menyerang penyedia jaringan telekomunikasi baik di AS maupun global, dalam kampanye spionase yang luas.
Situasi ini memperlihatkan eskalasi ketegangan dalam dunia maya antara dua negara kuat ini, dengan potensi dampak besar tidak hanya untuk keamanan nasional masing-masing tetapi juga stabilitas hubungan internasional ke depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020142000-37-677505/china-terancam-lumpuh-serangan-amerika-menggila
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020142000-37-677505/china-terancam-lumpuh-serangan-amerika-menggila
Analisis Ahli
Bruce Schneier (pakar keamanan siber)
"Serangan siber lintas negara seperti ini biasanya bukan soal hack tunggal, melainkan bagian dari operasi intelijen jangka panjang yang sistematis dengan tujuan pengumpulan data strategis."
Mikko Hyppönen (direktur riset F-Secure)
"Ketegangan antara AS dan China di ruang siber memerlukan upaya transparansi dan kerjasama internasional agar risiko perang dunia maya dapat diminimalkan."
Analisis Kami
"Serangan siber yang saling dilancarkan oleh dua kekuatan besar ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan digital dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional. Jika kedua pihak tidak segera mencari cara untuk meredakan ketegangan ini, risiko eskalasi konflik siber yang berdampak pada infrastruktur kritis akan semakin nyata."
Prediksi Kami
Ketegangan antar China dan Amerika Serikat di ranah dunia maya kemungkinan akan meningkat, dengan kemungkinan serangan siber yang lebih canggih dan berkelanjutan yang dapat mengancam stabilitas nasional dan hubungan diplomatik kedua negara.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan China terhadap Amerika Serikat?A
China menuduh Amerika Serikat melakukan serangan siber yang dapat melumpuhkan jaringan penting di dalam negeri.Q
Mengapa serangan siber ini dianggap berbahaya?A
Serangan siber ini dianggap berbahaya karena dapat mengganggu jaringan komunikasi, sistem keuangan, pasokan listrik, dan waktu standar internasional.Q
Apa bukti yang dimiliki China terkait serangan tersebut?A
China memiliki bukti berupa data dan kredensial yang dicuri pada tahun 2022.Q
Apa yang dilakukan Badan Keamanan Nasional AS menurut artikel ini?A
Badan Keamanan Nasional AS dituduh melakukan spionase siber dengan mengeksploitasi kerentanan pada layanan pesan di perangkat seluler.Q
Siapa yang mengelola pusat layanan waktu di China?A
Pusat layanan waktu di China dikelola oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China.