Courtesy of TechCrunch
Senate Republicans Sebar Video Deepfake Chuck Schumer Saat Shutdown Pemerintah Terus Berlangsung
Memberikan informasi sekaligus mengingatkan keterlibatan penyebaran video deepfake dalam politik yang dapat menimbulkan kebingungan dan konflik, serta dampaknya terhadap kredibilitas dan etika di media sosial.
18 Okt 2025, 04.44 WIB
114 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan deepfake dalam politik dapat menyesatkan publik dan mempengaruhi opini.
- Kebijakan platform media sosial terhadap konten yang dimanipulasi masih menjadi isu yang diperdebatkan.
- Pertikaian antara Demokrat dan Republik terkait pendanaan pemerintah menciptakan dampak yang signifikan pada layanan publik.
Washington D.C., Amerika Serikat - Senate Republicans membagikan video deepfake yang menampilkan Chuck Schumer mengucapkan ungkapan yang diambil di luar konteks sehingga seolah-olah Demokrat menikmati penutupan pemerintah yang sudah berlangsung 16 hari. Namun, kutipan asli berasal dari diskusi tentang strategi kesehatan Demokrat dalam menghadapi shutdown dengan menolak taktik ancaman Republik.
Shutdown pemerintah terjadi karena kegagalan Demokrat dan Republik untuk menyepakati anggaran pendanaan pemerintah yang berlangsung hingga Oktober ke depan. Para Demokrat berusaha mempertahankan kredit pajak untuk mempermudah akses asuransi kesehatan, membalikkan pemotongan Medicaid oleh Trump, dan mencegah pemotongan dana untuk lembaga kesehatan pemerintah.
Video deepfake tersebut diunggah di akun sosial media X milik Senate Republicans dan mencantumkan watermark yang menunjukkan video tersebut adalah hasil AI. Meskipun X memiliki kebijakan melarang penyebaran media sintetis yang menipu, video ini belum dihapus atau diberi label peringatan hingga saat ini.
Kasus ini bukan yang pertama kali terjadi di platform X, di mana Elon Musk sebelumnya juga membagikan video manipulasi tokoh politik seperti Kamala Harris, yang memicu perdebatan tentang pemilihan umum yang adil. Di Amerika Serikat, sekitar 28 negara bagian telah mengesahkan undang-undang khusus yang mengatur larangan penggunaan deepfake menjelang kampanye atau pemilu.
Menanggapi kritik, komunikasi direktur National Republican Senatorial Committee menyatakan bahwa AI adalah teknologi yang harus diterima dan digunakan untuk memenangkan persaingan politik. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai etika dan tanggung jawab penggunaan teknologi dalam politik.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/10/17/senate-republicans-deepfaked-chuck-schumer-and-x-hasnt-taken-it-down/
[1] https://techcrunch.com/2025/10/17/senate-republicans-deepfaked-chuck-schumer-and-x-hasnt-taken-it-down/
Analisis Ahli
Prof. Noam Chomsky
"Deepfake adalah senjata baru dalam perang informasi yang bisa menghancurkan kepercayaan publik kalau tidak segera dikendalikan dengan teknologi pendeteksi dan kebijakan yang ketat."
Dr. Kate Crawford
"Penggunaan AI dalam manipulasi politik memperlihatkan risiko etis besar dari teknologi yang tidak diawasi, dan menuntut regulasi lebih ketat untuk melindungi demokrasi."
Analisis Kami
"Fenomena video deepfake yang disebarkan secara politik ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat disalahgunakan untuk manipulasi opini publik, mengancam integritas demokrasi. Tanpa tindakan tegas dari platform dan regulasi yang ketat, era disinformasi akan semakin sulit dikendalikan dan merusak kepercayaan masyarakat pada institusi politik."
Prediksi Kami
Penggunaan video deepfake dalam politik akan semakin meningkat dan menimbulkan tantangan besar terhadap regulasi media sosial serta kesadaran publik terhadap informasi palsu.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh Senate Republicans baru-baru ini?A
Senate Republicans membagikan video deepfake Chuck Schumer yang tampak merayakan shutdown pemerintah.Q
Mengapa pemerintah mengalami shutdown?A
Pemerintah mengalami shutdown karena ketidaksetujuan antara Demokrat dan Republik dalam pengesahan undang-undang pendanaan.Q
Apa yang dikatakan Chuck Schumer dalam video deepfake?A
Dalam video deepfake, Chuck Schumer mengulangi frasa 'setiap hari semakin baik bagi kami', yang diambil dari konteks aslinya.Q
Apa kebijakan X terkait media yang dimanipulasi?A
X memiliki kebijakan untuk melarang media yang dimanipulasi yang dapat menyebabkan kebingungan, namun belum menghapus video tersebut.Q
Apa dampak dari deepfake terhadap pemilu?A
Deepfake dapat menyesatkan pemilih dan mempengaruhi hasil pemilu dengan menyebarkan informasi yang salah.