Courtesy of TechCrunch
Fracking Jadi Tulang Punggung Energi Besar Pusat Data AI, Dampak Lingkungan Terabaikan
Membahas bagaimana kebutuhan energi besar dari pusat data AI memicu penggunaan gas alam hasil fracking, serta dampaknya terhadap masyarakat lokal, lingkungan, dan kebijakan energi di AS, sambil menyoroti kontradiksi antara dorongan teknologi maju dan isu keberlanjutan lingkungan.
18 Okt 2025, 02.53 WIB
112 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan AI semakin bergantung pada energi fosil untuk memenuhi kebutuhan daya pusat data mereka.
- Proyek pusat data seringkali menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan bagi komunitas lokal.
- Ketergantungan pada gas alam dapat menimbulkan risiko finansial dan lingkungan jangka panjang bagi daerah yang terlibat.
West Texas, Amerika Serikat - Pusat data besar untuk kecerdasan buatan saat ini mulai dibangun di kawasan yang kaya gas alam hasil fracking, seperti di West Texas dan Louisiana. Perusahaan-perusahaan seperti Poolside, OpenAI, dan Meta memanfaatkan gas alam ini untuk menyediakan energi dalam jumlah sangat besar yang dibutuhkan untuk menjalankan pusat data mereka. Fracking, yang sempat menjadi kontroversi karena dampak lingkungan, kini mendapat panggung baru sebagai sumber energi utama di era AI.
Baca juga: Kesepakatan Rp 4.93 quadriliun ($300 Miliar) OpenAI-Oracle: Kunci Infrastruktur AI Masa Depan
Proyek-proyek tersebut membutuhkan energi dalam skala gigawatt, setara dengan pembangkit listrik besar seperti Bendungan Hoover, dan membangun infrastruktur baru berupa pembangkit listrik berbahan bakar gas alam. Masyarakat lokal yang tinggal di sekitar tempat pembangunan ini merasa terganggu oleh aktivitas konstruksi yang mengubah lingkungan sekitar dan mengancam pasokan air bersih di daerah yang sudah dilanda kekeringan.
Pemerintah Amerika Serikat mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam melalui kebijakan yang mempercepat perizinan dan menawarkan insentif finansial, sementara energi terbarukan kurang mendapat dukungan dalam konteks proyek ini. Alasannya adalah tekanan geopolitik, khususnya persaingan dengan China yang terus membangun kapasitas energi dalam jumlah besar untuk teknologi kecerdasan buatannya.
Namun, para peneliti menunjukan bahwa kapasitas listrik yang ada masih bisa dioptimalkan untuk menampung beban tambahan tanpa perlu membangun banyak pembangkit baru. Dengan pengelolaan beban puncak yang baik, kebutuhan listrik sektor data center bisa terpenuhi tanpa bergantung pada energi fosil lebih lanjut, memberikan peluang beralih ke energi terbarukan dan nuklir bersih di masa depan.
Sementara itu, masa depan energi untuk pusat data AI masih penuh ketidakpastian. Investasi besar telah mengalir ke teknologi energi baru seperti reaktor modular kecil dan fusi nuklir, namun transisi ini mungkin memakan waktu puluhan tahun. Dalam jangka menengah, masyarakat lokal yang terdampak dan pengeluaran besar untuk infrastruktur fosil dapat menjadi isu besar yang harus segera diatasi untuk memastikan perkembangan AI berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/10/17/your-ai-tools-run-on-fracked-gas-and-bulldozed-texas-land/
[1] https://techcrunch.com/2025/10/17/your-ai-tools-run-on-fracked-gas-and-bulldozed-texas-land/
Analisis Ahli
Shaolei Ren
"Pemakaian teknologi pendingin tertutup yang diklaim hemat air justru menyebabkan konsumsi listrik lebih besar, sehingga berdampak pada penggunaan air secara tidak langsung di pembangkit listrik berbahan bakar fosil."
Analisis Kami
"Dalam upaya cepat memenuhi kebutuhan listrik pusat data AI, industri memilih solusi jangka pendek yang mengabaikan dampak lingkungan dan sosial jangka panjang, terutama di kawasan rawan air dan wilayah terpencil. Ini mencerminkan ketidakseimbangan serius antara kemajuan teknologi dan tanggung jawab terhadap lingkungan serta kesejahteraan masyarakat lokal, yang bisa menjadi batu sandungan besar bagi keberlanjutan teknologi masa depan."
Prediksi Kami
Dalam beberapa dekade mendatang, jika ketergantungan pada energi fosil untuk kebutuhan AI tidak berkurang, akan terjadi peningkatan kerusakan lingkungan dan beban ekonomi jangka panjang bagi komunitas lokal, meskipun ada potensi peralihan ke sumber energi bersih yang masih terhambat oleh tekanan geopolitik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan fracking dan mengapa itu menjadi perhatian bagi aktivis lingkungan?A
Fracking adalah metode ekstraksi gas dan minyak dari dalam tanah yang dapat mencemari sumber air dan menyebabkan gempa bumi. Hal ini menjadi perhatian karena dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.Q
Bagaimana perusahaan AI seperti Poolside dan OpenAI menggunakan gas alam untuk pusat data mereka?A
Perusahaan AI menggunakan gas alam untuk menghasilkan listrik bagi pusat data mereka yang besar, yang diperlukan untuk menjalankan operasi AI. Ini menunjukkan ketergantungan pada energi fosil di tengah upaya untuk beralih ke energi bersih.Q
Apa dampak sosial yang dirasakan oleh komunitas sekitar proyek pusat data ini?A
Komunitas sekitar proyek pusat data melaporkan perubahan signifikan dalam kualitas hidup mereka, termasuk kebisingan konstruksi dan dampak visual dari proyek tersebut. Banyak penduduk merasa tidak dilibatkan dalam keputusan yang mempengaruhi lingkungan mereka.Q
Mengapa perusahaan seperti Meta membangun pusat data di daerah yang kurang berkembang?A
Meta membangun pusat data di daerah yang kurang berkembang untuk memanfaatkan insentif ekonomi dan menyediakan lapangan kerja, meskipun ini seringkali tidak disertai dengan dialog yang cukup dengan penduduk lokal. Hal ini dapat menciptakan ketegangan antara perusahaan dan komunitas.Q
Apa potensi masalah yang dapat muncul setelah kontrak jangka panjang berakhir bagi komunitas lokal?A
Setelah kontrak berakhir, ada kemungkinan bahwa biaya energi akan meningkat secara signifikan bagi konsumen, karena infrastruktur yang dibangun untuk proyek mungkin tidak lagi digunakan. Ini dapat meninggalkan komunitas dengan tanggung jawab finansial yang berat.