Penegak Hukum AS Sita Bitcoin 13,4 Miliar dari Penipu Pig Butchering
Courtesy of SCMP

Penegak Hukum AS Sita Bitcoin 13,4 Miliar dari Penipu Pig Butchering

Memberitahu pembaca tentang keberhasilan penegak hukum AS dalam menyita aset kripto bernilai miliaran dolar dari penipu besar, sekaligus menyoroti risiko keamanan dari penggunaan kunci privat dalam bitcoin dan modus operasi 'pig butchering'.

17 Okt 2025, 22.00 WIB
169 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penyitaan bitcoin terbesar dalam sejarah Departemen Kehakiman AS menunjukkan kemampuan penegakan hukum untuk mengatasi penipuan berbasis cryptocurrency.
  • Skema penipuan 'pig butchering' menarik perhatian karena metode yang digunakan untuk menipu korban.
  • Keamanan aset digital tetap menjadi perhatian di kalangan komunitas cryptocurrency setelah berita penyitaan ini.
Phnom Penh, Kamboja - Penegak hukum Amerika Serikat baru saja menyita sejumlah besar bitcoin senilai 13,4 miliar dolar AS dari Chen Zhi, seseorang yang diduga memimpin operasi penipuan besar di Kamboja. Operasi ini dikenal dengan nama 'pig butchering' yang melibatkan penipuan berkelanjutan dalam bentuk investasi cryptocurrency.
Bitcoin milik Chen disimpan dalam 25 dompet kripto tanpa kustodian, yang membuat seharusnya lebih sulit untuk diakses oleh pihak lain. Namun, pihak berwenang berhasil menguasai dompet tersebut dan menahan dana yang nilainya sangat besar, menjadikannya sebagai kasus sitaan aset terbesar di Departemen Kehakiman AS.
Meski Departemen Kehakiman tidak mengungkapkan bagaimana mereka mengambil alih kendali bitcoin itu, ahli menduga ada kelemahan pada kunci privat atau pencurian oleh orang dalam yang memudahkan pihak berwenang untuk melacak dan menyita aset digital tersebut.
Kasus ini mengungkapkan betapa risiko penggunaan bitcoin dengan kunci privat yang tidak aman dapat berakibat fatal, terutama bagi para pelaku kriminal yang mengandalkan anonimitas. Keberhasilan penegak hukum ini membuktikan bahwa teknologi pelacakan blockchain kini semakin mampu menembus kejahatan dunia maya.
Dampak dari kasus ini dapat memicu peraturan lebih ketat dan metode keamanan yang lebih canggih di industri kripto. Selain itu, bagi para pengguna biasa, ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan kunci privat untuk melindungi aset digital mereka.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3329449/how-anonymous-bitcoin-us-seizure-tycoons-us13-billion-tokens-raises-questions?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Angela Ang
"Penyitaan ini terkait dengan pergerakan rantai aset sebelumnya dan kemungkinan didukung oleh pencurian dari dalam yang membuka akses bagi penegak hukum, menunjukkan bahwa pengawasan blockchain dan analisis transaksi semakin canggih."

Analisis Kami

"Kasus ini menunjukkan bahwa meskipun bitcoin diklaim anonim, keamanan kunci privat merupakan titik lemah yang fatal jika tidak dijaga dengan sangat ketat. Penegak hukum telah membuktikan kemampuannya untuk menembus wilayah gelap kripto dengan cara yang tidak terduga, membuat era baru pengawasan aset digital akan segera dimulai."

Prediksi Kami

Penegak hukum di berbagai negara kemungkinan akan semakin intensif dalam melacak dan menyita aset kripto dari operasi kriminal, sehingga pengguna dan pelaku kejahatan di dunia kripto harus meningkatkan keamanan kunci privat dan waspada terhadap pengawasan.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang dituduh menjalankan operasi 'pig butchering' di Kamboja?
A
Chen Zhi dituduh menjalankan operasi 'pig butchering' di Kamboja.
Q
Berapa jumlah bitcoin yang disita oleh Departemen Kehakiman AS?
A
Departemen Kehakiman AS menyita 127.271 bitcoin dari Chen Zhi.
Q
Apa yang dimaksud dengan skema penipuan 'pig butchering'?
A
Skema penipuan 'pig butchering' melibatkan menarik korban untuk berinvestasi dalam jangka panjang, biasanya dalam bentuk cryptocurrency.
Q
Apa peran TRM Labs dalam kasus ini?
A
TRM Labs memberikan analisis tentang pergerakan aset digital yang mungkin membantu penegakan hukum.
Q
Mengapa bitcoin menjadi aset populer untuk operasi bawah tanah?
A
Bitcoin menjadi populer dalam operasi bawah tanah karena sifat anonimitasnya.