Courtesy of SCMP
Ancaman Banjir di Kota Delta China Akibat Penurunan Tanah dan Laut Naik
Memberikan peringatan tentang peningkatan risiko banjir akibat penurunan tanah yang dipicu oleh aktivitas manusia dan kenaikan permukaan laut, khususnya di kota-kota delta penting di China yang sangat rentan terhadap banjir.
17 Okt 2025, 17.10 WIB
50 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kota-kota besar di Cina menghadapi ancaman ganda dari kenaikan permukaan laut dan subsidence yang disebabkan oleh manusia.
- Sebagian besar subsidence yang cepat di kota-kota modern disebabkan oleh aktivitas manusia.
- Kenaikan permukaan laut saat ini merupakan yang tercepat dalam ribuan tahun dan dapat mengancam ekonomi global.
Shanghai, China - Para ilmuwan dari Inggris, China, dan Amerika Serikat memperingatkan bahwa kota-kota besar di China seperti Shanghai, Shenzhen, dan Hong Kong menghadapi risiko banjir yang meningkat akibat penurunan tanah yang dipicu oleh aktivitas manusia. Kota-kota ini dibangun di daerah delta yang memiliki tanah lunak, sehingga sangat rentan terhadap penurunan.
Sementara itu, permukaan laut dunia terus naik dengan laju tercepat dalam 4.000 tahun terakhir, yakni sekitar 1,5 milimeter per tahun. Kondisi ini memperparah risiko banjir di wilayah pesisir dan delta yang sudah rentan tersebut.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature ini menegaskan bahwa sebagian besar, sekitar 94%, dari penurunan tanah di daerah urban saat ini disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pengambilan air tanah, pembangunan berlebihan, dan aktivitas lain yang merusak kestabilan tanah.
Kombinasi antara penurunan tanah dan kenaikan permukaan laut ini berpotensi mengancam pusat finansial dan rantai pasok global yang bergantung pada aktivitas di kota-kota delta China. Ancaman ini memiliki dampak serius tidak hanya bagi penduduk lokal, tetapi juga bagi ekonomi global.
Para ahli mendesak adanya perhatian lebih dan langkah mitigasi yang segera untuk menghadapi ancaman ini, termasuk pengelolaan ekstraksi air tanah, perencanaan kota yang berkelanjutan, serta pembangunan sistem perlindungan banjir untuk melindungi wilayah delta.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3329369/double-whammy-shanghai-sinking-while-sea-level-rises-fast?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3329369/double-whammy-shanghai-sinking-while-sea-level-rises-fast?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
James Syvitski (Profesor Geosains dan Presiden Consortium for Ocean Leadership)
"Penurunan tanah di delta urban adalah masalah kritis yang diperburuk oleh ekstraksi air tanah dan pembangunan tanpa perhitungan dampak lingkungan yang matang."
Jin-Ha Kim (Ahli Perubahan Iklim dan Lingkungan)
"Gabungan kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah perkotaan akan mempercepat kerentanan komunitas pesisir, sehingga solusi adaptasi jangka panjang sangat diperlukan."
Analisis Kami
"Masalah penurunan tanah yang diperparah oleh aktivitas manusia ini seharusnya menjadi prioritas utama dalam kebijakan tata kota dan mitigasi bencana di China. Ketidakpedulian terhadap fenomena ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi besar dan memperparah dampak perubahan iklim secara lokal maupun global."
Prediksi Kami
Jika tidak segera ditangani, kota-kota delta di China akan semakin sering mengalami banjir besar yang merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas ekonomi serta perdagangan global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi ancaman bagi kota-kota besar di Cina seperti Shanghai?A
Ancaman bagi kota-kota besar di Cina seperti Shanghai adalah kenaikan permukaan laut dan subsidence yang diinduksi oleh kegiatan manusia.Q
Berapa persen dari subsidence modern yang disebabkan oleh kegiatan manusia?A
Sekitar 94 persen dari subsidence modern disebabkan oleh kegiatan manusia.Q
Mengapa wilayah delta rentan terhadap banjir?A
Wilayah delta rentan terhadap banjir karena terletak di dataran rendah dan dibangun di atas sedimen lembut.Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti tentang kenaikan permukaan laut?A
Para peneliti menemukan bahwa tingkat kenaikan permukaan laut global telah melebihi kecepatan selama 4.000 tahun terakhir.Q
Di mana artikel ini dipublikasikan?A
Artikel ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature.